Title: Pada awal mula, Pencipta Pensil berbicara kepada pensil dengan mengatakan,
1Perumpamaan Pensil
Pada awal mula, Pencipta Pensil berbicara kepada
pensil dengan mengatakan, Ada lima hal yang
harus kamu ketahui sebelum aku mengirimmu ke
dunia. Ingatlah itu selalu dan kamu akan menjadi
pensil terbaik sesuai potensimu.
2Pertama
Anda akan mampu melakukan banyak hal besar, tapi
hanya jika Anda membolehkan dirimu dipegang dalam
tangan Seseorang.
3Kedua
Anda akan mengalami peruncingan yang menyakitkan
dari waktu ke waktu, tetapi hal ini
dipersyaratkan jika Anda ingin menjadi sebuah
pensil yang lebih baik.
4Ketiga
Anda memiliki kemampuan untuk mengoreksi
kesalahan apa pun yang Anda perbuat.
5Keempat
Bagian terpenting akan selalu berupa apa yang
berada di dalam.
6Kelima
Betapa pun kondisinya, Anda harus terus menulis.
Anda harus selalu meninggalkan suatu tanda yang
jelas, terbaca betapa pun sulitnya situasi.
7Sang pensil mengerti, berjanji untuk mengingat,
dan pergi ke dalam kotak. Ia benar-benar memahami
maksud Penciptanya.
8Sekarang tempatkan dirimu pada posisi pensil.
Ingatlah selalu hal itu dan jangan pernah lupa.
Dan, Anda akan menjadi orang terbaik sesuai
dengan potensimu.
9Satu
Anda akan mampu melakukan banyak hal besar, tapi
hanya jika Anda membolehkan dirimu dipegang oleh
tangan Tuhan. Dan, biarkan orang-orang lain
bertemu denganmu untuk mendapatkan pemberian yang
Anda miliki.
10Dua
Anda akan mengalami peruncingan yang menyakitkan
dari waktu ke waktu, dengan menghadapi berbagai
masalah. Tapi, Anda akan memerlukan hal itu untuk
menjadi seorang yang lebih kuat.
11Tiga
Anda akan mampu mengoreksi berbagai kesalahan
yang mungkin akan Anda perbuat agar bertumbuh
melalui pelbagai kesalahan itu.
12Empat
Bagian terpenting dalam dirimu selalu berupa apa
yang berada di dalam.
13Dan Lima
Pada permukaan apa pun yang Anda jalani, Anda
harus meninggalkan tandamu. Betapa pun
situasinya, Anda harus terus mengabdi Tuhan dalam
segala hal.
14Tiap orang ibarat sebuah pensil...diciptakan
oleh Pencipta untuk suatu maksud yang unik dan
spesial.
Hal seperti ini pernah dikatakan Mother Theresa
dalam wawancara dengan Edward Desmond dari
Majalah Time tahun 1990, Saya hanya pensil kecil
di Tangan Tuhan. Dia yang berpikir. Dia yang
menulis. Pensil itu tidak bisa apa-apa. Ia hanya
digunakan. Saya merasa Tuhan ingin memperlihatkan
kebesaran-Nya dengan menggunakan ketiadaan.
15Dengan pengertian dan usaha terus mengingat,
marilah kita maju terus dalam hidup kita di bumi
ini dengan memiliki sebuah tujuan yang bermakna
dalam hati kita dan suatu hubungan dengan Tuhan
tiap hari.
Anda diciptakan untuk melakukan hal-hal yang
besar!