Pendekatan pembelajaran Bahasa Indonesia - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

Pendekatan pembelajaran Bahasa Indonesia

Description:

Pendekatan Tradisional, Pendekatan Terpadu dan Pendekatan Kontekstual Pendekatan = dasar teori / dasar penentu metode pembelajaran Metode = Rencana pembelajaran ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:220
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 25
Provided by: PBI9
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: Pendekatan pembelajaran Bahasa Indonesia


1
Pendekatan pembelajaran Bahasa Indonesia
  • Pendekatan Tradisional, Pendekatan Terpadu dan
    Pendekatan Kontekstual

2
Perbedaan pendekatan, metode dan teknik
pembelajaran bahasa
  • Pendekatan dasar teori / dasar penentu metode
    pembelajaran
  • Metode Rencana pembelajaran bahasa yang
    mencakup pemilihan, penentuan, dan pengembangan
    pembelajaran
  • Teknik Cara yang digunakan guru menyampaikan
    materi pembelajaran

3
Perkembangan pendekatan pembelajaran bahasa
indonesia
  1. Pendekatan Tradisional (Diskret)
  2. Pendekatan Integratif
  3. Pendekatan Kontekstual

4
PENDEKATAN TRADISIONAL (diskret)
  • Pendekatan yang menempatkan siswa sebagai
    pembelajar yang menerima materi dari pengajar
    secara pasif
  • Bahasa diajarkan sebagai unit yang terpisah atas
    keterampilan bahasa yang ada seperti pengajaran
    rumus-rumus tata bahasa dan pengajaran kosakata
    yang diberikan secara terpisah dari bacaan
  • Pembelajaran bersifat teoretis

5
PENDEKATAN TERPADU (integratif)
  • Pembelajaran terpadu dalam pengajaran bahasa
    sebenarnya dilandasi oleh pandangan bahasa
    holistik (whole language) yang memperlakukan
    bahasa sebagai sesuatu yang bulat dan utuh, dan
    dalam proses belajar sesuai dengan perkembangan
    siswa.

6
Prinsip-Prinsip Penerapan Pendekatan Terpadu
dalam Pembelajaran BI MI
  • Prinsip pertama Keefektifan Komunikasi secara
    luas sebagai Tujuan Pembelajaran Bahasa di
    Sekolah Dasar
  • Prinsip kedua Situasi Pembelajaran Bahasa
    Menurut Konteks
  • Prinsip ketiga Memaksimalkan hubungan
    antarketerampilan berbahasa

7
Strategi pembelajaran terpadu
  • 1. Membaca Bersuara (Reading Aloud)
  • Manfaat yang didapat dari membaca bersuara antara
    lain meningkatkan keterampilan menyimak,
    memperkaya kosa kata, membantu meningkatkan
    membaca pemahaman, dan yang tidak kalah penting
    adalah menumbuhkan minat baca pada siswa.
  • 2. Membaca Dalam Hati (Sustained Silent Reading)
  • Pesan yang ingin disampaikan kepada siswa melalui
    kegiatan ini adalah (a) membaca adalah kegiatan
    yang menyenangkan (b) membaca dapat dilakukan
    oleh siapa pun dan membaca berarti kita
    berkomunikasi dengan pengarang buku tersebut.

8
  • 3. Membaca Bebas ((Independent Reading)
  • Dalam membaca bebas, siswa bertanggung jawab
    terhadap bacaan yang dipilihnya sehingga peran
    guru pun berubah dari seorang pemrakarsa, model,
    dan pemberi tuntunan menjadi seorang pengamat,
    fasilitator, dan pemberi respon.
  • 4. Menulis jurnal
  • Jurnal merupakan sarana yang aman bagi siswa
    untuk mengungkapkan perasaannya, menceritakan
    kejadian di sekitarnya, membeberkan hasil
    belajarnya, dan menggunakan bahasa dalam bentuk
    tulisan.

9
  • 5. Menulis Terbimbing (Guided Writing)
  • Guru bertindak sebagai pendorong bukan pengatur,
    sebagai pemberi saran bukan memberi petunjuk.
    Dalam kegiatan ini proses menulis, seperti
    memilih topik, membuat draf, memperbaiki, dan
    mengedit dilakukan sendiri oleh siswa.
  • 6. Menulis Bebas (Independent Writing)
  • Menulis bebas bertujuan untuk meningkatkan
    kemampuan menulis, meningkatkan kebiasaan
    menulis, dan meningkatkan kemampuan kritis dalam
    menulis bebas. Siswa mempunyai kesempatan untuk
    menulis tanpa ada intervensi dari guru. Siswa
    bertanggung jawab sepenuhnya dalam proses
    menulis. Jenis menulis yang termasuk menulis
    bebas, antara lain menulis jurnal, menulis
    respon.

10
PENDEKATAN KONTEKSTUAL
  • Bertujuan membekali siswa dengan pengetahuan yang
    secara fleksibel dapat ditransfer dari satu
    permasalahan ke permasalahan lain.
  • Transfer adalah kemampuan untuk berfikir dan
    berargumentasi tentang situasi baru melalui
    penggunaan pengetahuan awal

11
KUNCI DASAR PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
  • Pembelajaran bermakna pemahaman, relevansi dan
    penilaian pribadi sangat terkait dengan
    kepentingan siswa di dalam mempelajari isi materi
    pel ajaran. Pembelajaran dirasakan terkait dengan
    kehidupan nyata atau siswa mengerti manfaat isi
    pembelajaran, jika mereka merasakan
    berkepentingan untuk belajar demi kehidupannya di
    masa mendatang. Prinsip ini sejalan dengan
    pembelajaran bermakna (meaningful learning) yang
    diajukan oleh Ausuble.
  • Penerapan pengetahuan adalah kemampuan siswa
    untuk memahami apa yang dipelajari dan diterapkan
    dalam tatanan kehidupan dan fungsi di masa
    sekarang atau di masa depan.

12
KUNCI DASAR PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
  • Berpikir tingkat tinggi siswa diwajibkan untuk
    memanfaatkan berpikir kritis dan berpikir
    kreatifnya dalam pengumpulan data, pemahaman
    suatu isu dan pemecahan suatu masalah.
  • Kurikulum yang dikembangkan berdasarkan standar
    isi pembelajaran harus dikaitkan dengan standar
    lokal, provinsi, nasional, perkembangan ilmu
    pengetahuan dan teknologi serta dunia kerja.
  • Responsif terhadap budaya guru harus memahami
    dan menghargai nilai, kepercayaan, dan kebiasaan
    siswa ternan pendidik dan masyarakat tempat ia
    mendidik. Ragam individu dan budaya suatu
    kelompok scrta hubungan antara budaya tersebut
    akan mempengaruhi pembelajaran dan sekaligus akan
    berpengaruh terhadap cara mengajar guru.
    Setidaknya, ada 4 hal yang perdiperhatikan di
    dalam pembelajaran kontekstual, yaitu individu
    siswa, kelompok siswa baik sebagai tim atau
    keseluruhan kelas, tatanan sekolah dan besamya
    tatanan komunitas kelas. lu

13
KUNCI DASAR PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
  • Pembelajaran bermakna pemahaman, relevansi dan
    penilaian pribadi sangat terkait dengan
    kepentingan siswa di dalam mempelajari isi materi
    pel ajaran. Pembelajaran dirasakan terkait dengan
    kehidupan nyata atau siswa mengerti manfaat isi
    pembelajaran, jika mereka merasakan
    berkepentingan untuk belajar demi kehidupannya di
    masa mendatang. Prinsip ini sejalan dengan
    pembelajaran bermakna (meaningful learning) yang
    diajukan oleh Ausuble.
  • Penerapan pengetahuan adalah kemampuan siswa
    untuk memahami apa yang dipelajari dan diterapkan
    dalam tatanan kehidupan dan fungsi di masa
    sekarang atau di masa depan.

14
KUNCI DASAR PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
  • Penilaian autentik penggunaan berbagai strategi
    penilaian (misalnya penilaian proyek tugas
    terstruktur, kegiatan siswa, penggunaan
    portofolio, rubrik, daftar cek, pedoman
    observasi, dan sebagainya) akan merefleksikan
    hasil belajar sesungguhnya.

15
PERBEDAAN POLA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL DAN
KONTEKSTUAL
Konvensional Kontekstual
Pemilihan informasi ditentukan oleh Guru Pemilihan informasi berdasarkan Kebutuhan individu siswa
Cenderung terfokus pada satu bidang (disi lin) tertentu Cenderung mengintegrasikan beberapa bidang (disiplin)
Memberikan tumpukan informasi kepada siswa sampai pada saatnya diperlukan Selalu mengaitkan informasi dengan pengetahuan awal yang telah dimiliki siswa
Penilaian hasil belajar hanya melalui kegiatan akademik berupa ujian/ ulangan Menerapkan penilaian autentik melalui penerapan praktis dalam pemecahan masalah.
16
PERBEDAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DAN TRADISIONAL
No. PENDEKATAN CTL PENDEKATAN TRADISIONAL
Siswa secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Siswa adalah penerima informasi secara pasif
2. Siswa belajar dari ternan melalui kerja kelompok, diskusi, saling mengoreksi. Siswa belajar secara individual
3. Pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata dan atau masalah yang disimulasikan. Pembelajaran sangat abstrak dan teoretis
4. Perilaku dibangun atas kesadaran diri. Perilaku dibangun atas dasar kebiasaan
17
No. PENDEKATAN CTL PENDEKATAN TRADISIONAL
Keterampilan dikembangkan atas dasar pemahaman Keterampilan dikembangkan atas dasar latihan
Hadiah untuk perilaku baik adalah kepuasan diri. Hadiah untuk perilaku baik adalah pujian atau nilai (angka) rapor
Seseorang tidak melakukan yang jelek karena dia sadar hal itu keliru dan merugikan. Seseorang tidak melakukan yang jelek karena dia takut hukuman
Bahasa diajarkan dengan pendekatan komunikatif, yakni siswa diajak menggunakan bahasa dalam konteks nyata. Bahasa diajarkan dengan pendekatan struktural rumus diterangkan sampai paham, kemudian dilatihkan (drill)
Pemaharnan rumus dikembangkan atas dasar skemata yang sudah ada dalam diri siswa. Rumus itu ada di luar diri siswa, yang harus diterangkan,diterima, dihafalkan, dan dilatihkan
Pemaharnan rumus itu relatif berbeda antara siswa yang satu dan lainnya. Rumus adalah kebenaran absolut (sama untuk semua orang). Hanya ada dua kemungkinan, yaitu pemahaman rumus yang salah atau pemahaman rumus yang benar
Siswa menggunakan kemampuan berpikir kritis Siswa secara pasif menerima rumus atau kaidah
18
No. PENDEKATAN CTL PENDEKATAN TRADISIONAL
Pengetahuan yang dimiliki manusia dikembangkan oleh manusia itu sendiri. Pengetahuan adalah penangkapan terhadap serangkaian fakta, konsep, atau hukum yang berada di luar diri manusia.
Karena ilmu pengetahuan itu dikembangkan (dikonstruksi) oleh manusia sendiri. Kebenaran bersifat absolut dan pengetahuan bersifat final
Siswa diminta bertanggung jawab memonitor dan mengembangkan pembelajaran mereka masingmasing. Guru adalah penentu jalannya proses pembelajaran
15. Penghargaan terhadap pengalaman siswa diutamakan Pembelajaran tidak memperhatikan pengalaman siswa.
Hasil belajar diukur dengan berbagai cara proses bekeja, hasil karya, penampilan, rekaman, tes, dan lain-lain. Hasil belajar hanya diukur dengan tes.
19
PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PBI
  • Pengajaran autentik (Authentic Instruction),
    yaitu pendekatan pengajaran yang memperkenankan
    siswa untuk mempelajari konteks bermakna. Ia
    mengembangkan keterampilan berpikir dan pemecahan
    masalah yan g penting di dalam konteks kehidupan
    nyata.
  •  
  • Belajar berbasis inquiri (Jnquiry-Based Learning)
    yang membutuhkan strategi pengajaran yang
    mengikuti metodologi sains dan menyediakan
    kesempatan untuk pembelajaran bermakna.

20
PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PBI
  • Belajar berbasis projek/tugas terstruktur
    (Project-Based Learning) yang membutuhkan suatu
    pendekatan pengajaran komprehensif di mana
    lingkungan belajar siswa (kelas) didesain agar
    siswa dapat melakukan penyelidikan terhadap
    masalah autentik termasuk pendalaman materi dari
    suatu topik mata pelajaran, dan melaksanakan
    tugas bermakna lainnya. Pendekatan ini
    memperkenankan siswa untuk bekerja mandiri dalam
    mengkonstruk (membentuk) pembelajarannya, dan
    mengkulminasikannya dalam produk nyata (Buck
    Institute for Education dalam Hasanah, 2003).
  •  
  • Belajar berbasis kerja (Work-Based Learning) yang
    memerlukan suatu pendekatan pengajaran yang
    memungkinkan siswa menggunakan konteks tempat
    kerja untuk mempelajari materi pelajaran berbasis
    sekolah dan bagaimana materi tersebut
    dipergunakan kembali di dalam tempat kerja. Jadi
    dalam hal ini tempat kerja atau sejenisnya dan
    berbagai aktivitas dipadukan dengan materi
    pelajaran untuk kepentingan siswa (Smith dalam
    Hasanah 2003).

21
PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PBI
  • Belajar jasa-layanan (Service Learning) yang
    memerlukan penggunaan metodologi pengajaran yang
    mengkombinasikan jasa-iayanan masyarakat dengan
    suatu struktur berbasis sekolah untuk
    merefleksikan jasa-Iayanan tersebut, jadi
    menekankan hubungan antara pengalaman
    jasa-Iayanan dan pembelajaran akademis. Dengan
    kata lain pendekatan ini menyajikan suatu
    penerapan praktis dari pengetahuan bam yang
    diperlukan dan berbagai keterampilan untuk
    memenuhi kebutuhan di dalam masyarakat melalui
    proyek/tugas terstruktur dan kegiatan lainnya
    (McPherson, 200 I).
  •  
  • Belajar kooperatif (Cooperative Learning) yang
    memerlukan pendekatan pengajaran melalui
    penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerjasama
    dalam memaksimalkan kondisi belajar dalam
    mencapal tujuan belajar (Holubec, 2001).

22
PERAN GURU DALAM PENERAPAN PEMBELAJARAN
KONTEKSTUAL
  • Mengkaji konsep atau teori yang akan dipelajari
    oleh siswa.
  • Memahami latar belakang dan pengalaman hidup
    siswa rnelalui proses pengka jian secara seksama.
  • Mempelajari lingkungan sekolah dan tempat tinggal
    siswa, selanjutnya memilih dan mengkaitkannya
    dengan konsep atau teori yang akan dibahas dalam
    proses pembelajaran kontekstual.
  • Merancang pengajaran dengan mengkaitkan konsep
    atau teori yang dipelajari dengan
    mempertimbangkan pengalaman yang dimiliki siswa
    dan lingkungan kehidupan mereka.

23
PERAN GURU DALAM PENERAPAN PEMBELAJARAN
KONTEKSTUAL
  • Melaksanakan pengajaran dengan selalu mendorong
    siswa untuk rnengaitkan apa yang sedang
    dipelajari dengan pengetahuan/pengalaman yang
    telah dimiliki sebelumnya dan mengaitkan apa yang
    dipelajarrnya dengan fenomena kehidupan
    sehari-hari. Selanjutnya, siswa didorong untuk
    membangun kesimpulan yang merupakan pemahaman
    siswa terhadap konsep atau teori yang sedang
    dipelajarinya.
  • Melakukan penilaian terhadap pemahaman siswa.
    Hasil penilaian tersebut dijadikan sebagai bahan
    refleksi terhadap rancangan pembelajaran dan
    pelaksanaannya.

24
Diskusi
  • Apakah penggunaan pendekatan kontekstual dan
    pendekatan integratif dalam pembelajaran bahasa
    Indonesia MI harus meninggalkan seluruh nilai
    pendekatan tradisional ? Jelaskan !
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com