FARMAKOLOGI NEUROMUSKULOSKELETAL - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

FARMAKOLOGI NEUROMUSKULOSKELETAL

Description:

Striatum Deff dopamin beratnya gejala parkinson ES th/levodopa terbtk dopamin di perifer Th/ butuh dosis utk dpt efek dopamin di ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:832
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 92
Provided by: terminall
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: FARMAKOLOGI NEUROMUSKULOSKELETAL


1
FARMAKOLOGI NEUROMUSKULOSKELETAL
  • OLEH
  • Dr. Firdalena Meutia M.KES.,SpM
  • 132 158 515
  • BAGIAN FARMAKOLOGI DAN TERAPI
  • FAKULTAS KEDOKTERAN UNSYIAH
  • DARUSSALAM BANDA ACEH

2
  • Obat2 yg mempengaruhi neuromuskuloskletal
  • Muscle Relaxan Neuromuscular blocker
  • Obat-obat yang merelaksasi otot serat
    lintang/skelet
  • Ada yang bekerja secara perifer dan sentral
  • Ganglion blocker
  • Obat-obat yang menghambat pada ganglion

3
NEUROMUSCULAR-BLOCKER (Musclerelaxan) Obat2 yg
melumpuhkan (relaksasi) otot skelet ?pencegahan
sintesis atau pelepasan asetilkholin FARMAKODINAM
IK Bekerja dg menduduki tempat kholinergik di
membr. Sel otot lurik ? mhalangi kerja
asetilkholin
4
SISTEM SARAF SISTEM SARAF PUSAT SISTEM SARAF
PERIFER OTAK MEDULLA SPINALIS SSO
SS-SOMATIK SS-SIMPATIS
SS-PARASIMPATIS ACETYLCHOLINE EPINEFRIN/NE
ACETYLCHOLINE

ACETYLCHOLINE KEL EKSOKRIN JTG, P.DRH,SAL
NAFAS,DLL GIT, URETER, MATA, DLL
SAMBUNGAN SARAF
OTOT (Neuromuscular Junction)

5
(No Transcript)
6
Musclerelaxan (Neuromusculer blocker)
7
  • Bekerja secara perifer
  • Presinap
  • ?Menghambatan proses sintesis Asetilkholin
  • ?Mencegahan pelepasan Asetilkholin

8
2. Postsinap ?Memblok reseptor Asetilkholin
(Reseptor Nikotinik) pd membran postsinap
dengan Antagonis kompetitif asetilkholin
(musclerelaxan?menstabilkan
(Nondepolarisasi musclerelaxan)
?Mendepolarisasi scr kontinyu ujung plat motorik
(musclerelaxan pendepolarisasi)
9
  • Indikasi Penggunaan
  • Relaksasi otot pd pembedahan (rongga
  • perut dan rongga dada)
  • Memperkecil risiko penggunaan anestetik
  • Intubasi
  • Dl kasus psikiatri digunakan utk mencegah
    putusnya serabut otot atau fraktur tulang pd
    terapi elektrosyok

10
  • Pada pembedahan, digunakan ada 2
  • Muscle relaksan yg bersifat menstabilkan membran
    (nondepolarisasi)
  • Senyawa yg mencegah tjdnya depolarisasi
  • ?Tipe kurare
  • Musclerelaxan yg bersifat pendepolarisasi
  • Senyawa yg menstimulasi depolarisasi scr terus
    menerus ? Tipe Suksametonium (Suksinilkholin)

11
  • Musclerelaxan nondepolarisasi
  • Tubokurarin, Alkuronium, Pankuronium, Vekuronium
  • Memiliki affinitas pd reseptor nikotinik-muscle
    (R-Nm)
  • Bkj scr antagonis kompetitif dg mengusir
    Asetilkholin ? tdk tjd depolarisasi dan kontraksi
    otot
  • Urutan paralisis dimulai dr otot mata, lidah,
    jari, tengkuk, ekstrimitas dan otot pernafasan

12
Musclerelaxan nondepolarisasi (lanjutan) 4
. Pd penggunaan obat-obat ini, hrs tersedia alat
bantu pernafasan 5. Pengg musclerelaxan stlh
dihlgkan kesadaran dg pemberian anestesi 6. Efek
dpt diantagonis oleh Neostigmin dg mengikat enz.
kholinesterase, shg tdk tjd peruraian
asetilkholin konsentrasi Asetilkholin ?? 7.
Tdk melewati BBB dan plasenta
13
  • Farmakokinetik
  • Umumnya cara pemberian melalui IV
  • Mdh terionisasi shg distribusinya terbatas
  • Metabolisme di hepar dg hsl metabolit aktif
  • Interaksi Obat lain dg Musclerelaxan
  • Dg antimikroba aminoglikosid, amfoterisin B
    Sulfas, Colistin, Linkomisin, Klindamisin,
    Polimiksin B Sulfas, Kuinidin (antiarrithmia) dan
    diuretik

14
  • Tubokurarin HCl dan Metocurine
  • Alkaloid dr tumbuhan Chondrodendron tomentosum
  • Turunan benzilisoquinolin
  • Biasanya pemberian scr IV, durasi kerja 30-60 mnt
  • Half life 3 jam, pd pemberian berulang perlu
    dipertimbangkan adanya akumulasi
  • Dosis 0,2 mg/kg BB, dosis ulang stlh 30 menit
    mula2 ½ kmd ¼ dosis awal
  • Mekanisme kerja Antagonis kompetitif pd reseptor
    Nikotinik NMJ

15
  • Efek samping
  • Melepaskan histamin dl jlh gt dpt dicegah dg
    Prometazin HCl,
  • Penurunan tekanan darah krn memblok ganglion dan
    melepaskan histamin, tp pd metocurine lt
  • Bronkhokonstriksi
  • Hipersalivasi/hipersekresi bronkhus dpt diatasi
    dg Sulfas atropin 0,25-0,5 mg scr IV
  • Kontraindikasi
  • Penderita Myasthenia gravis, kerusakan hati dan
    insuffisiensi ginjal

16
  • Alkuronium HCl
  • Pembebasan histamin lt
  • Efek pelumpuh otot gt dan lbh singkat dp
    tubokurarin
  • Dosis awal 0,15 mg/kg scr IV,
  • Dosis ulang 0,025 mg/kg IV
  • Kontraindikasi sama dg tubokurarin

17
  • Pankuronium Bromida
  • Mrpkn musclerelaxan yg memiliki struktur steroid
  • Tdk melepaskan histamin dan memblok ganglia
  • - Onset of action cepat, duration of action
    sedang
  • Digunakan pd pasien bedah jantung
  • Dosis awal 0,05 mg/kg, dosis ulang 0,03 mg/kg
  • Memblok reseptor muskarinik (M2) ?
  • takhikardia

18
  • Atracurium
  • Durasi kerja 15 30 menit
  • Stabil pd temperatur dan pH rendah
  • Melepaskan histamin dl jlh sedikit dan timbul
    efek hipotensi jg krn bersifat ganglion bloker
  • Dimetabolisme oleh kholinesterase plasma dan
  • hepar
  • Memiliki t 1/2 pjg dan mdh mell BBB ? kejang

19
  • Rocuronium
  • Onset of action cepat 1 2 menit stlh pemberian
  • Durasi 30 menit
  • Tdk menimbulkan efek pd sist. cardiovasculer
  • Jarang menimbulkan toksisitas
  • Gallamin
  • Tdk memblok ganglia
  • Melepaskan histamin
  • Efek yg tdk diinginkan timbulnya takhikardia
  • (blok reseptor M2)

20
  • Rapacuronium
  • Onset of Action cepat, durasi singkat
  • Efek yg tdk diinginkan timbulnya takhikardia
  • (blok reseptor M2
  • Vekuronium Bromida
  • Tdk memiliki efek ganglion bloker
  • Plg sering digunakan, efek pd cardiovaskuler (-)
  • Obat ini cocok utk pasien insuffisiensi ginjal
  • Durasi 20 30 menit
  • Dosis awal 0,08 0,1 mg/kgBB, dosis ulangan
  • 0,020,05mg/kgBB

21
  • MUSCLERELAXAN PENDEPOLARISASI
  • MK mendepolarisasi ujung plat motorik
  • Antikholinesterase malah akan memperkuat efek
    relaxan otot

22
  • Suksamethonium khlorida (Suksinilkholin)
  • Mula kerja cepat 1-2 menit, durasi singkat 3-7
    mnt
  • Dl tbh diurai oleh pseudokholinesterase ? asam
  • suksinat dan kholin
  • Dignkan pd intubasi atau elektrosyok ? kerjanya
    sgt
  • singkat
  • Dosis utk intubasi 1 mg/kg secara IV
  • Efek samping nyeri otot ? tarikan otot pd awal
    relaksasi
  • Pd kerusakan hati perlu hati2 krn kerjanya akan
    lbh pjg akibat kadar enzim esterase lt

23
  • Efek samping Suksinilkholin
  • Hiperkalemia
  • Peningkatan tekanan intraokuler
  • Emesis
  • Nyeri otot
  • Stimulasi cardiac muscarinic reseptor ?
  • bradikardia
  • Menimbulkan interaksi dg aminoglikosid

24
  • GANGLION BLOCKER
  • Heksametonium
  • Klorisondamin HCl tidak umum lagi
  • Pentolinium tartrat digunakan
  • Mekamilamin
  • Saat Th/ dapat terjadi
  • Absorpsi oral yg sangat irregular (2-3x) ?
  • Obstipasi, ileus paralitik, mulut kering,retensi
    urine, hipotensi ortostatik (krn blokade
    ganglion)

25
  • FARMAKODINAMIK
  • Obat Gol ini menghambat pada ganglion (simpatik
    dan
  • parasimpatik)
  • Hambatan tergantung tonus awal ?dominan dihambat
  • lebih jelas
  • absorpsi oral irregular (sukar melewati membran
    sel ?
  • krn gerak usus dihambat
  • Mekamilamin diserap lengkap oleh usus (diekskresi
    dalam lumen usus melalui empedu diserap
    kembali)
  • dapat lewat BBB sawar uri
  • gtgt diekskresi oleh Ginjal (bentuk Asli)?kumulasi
  • (payah ginjal)

26
  • SE
  • hipotensi ortostatik
  • sembelit ? ileus paralitik
  • Retensi urine

27
CENTRALLY ACTING MUSCLE RELAXANTS
28
Spatik otot ?
? Relaksasi
1. Neuromuskular blocking 2. Centrally Acting
muscle relaxants
Spatisitas otot skeletal tjd krn adanya kenaikan
abnormal REFLEKTORIS terhadap tonus otot
29
  • MEFENESIN
  • Menekan transmisi sejumlah lintas / jarak
    polisinaps
  • spinal dan supraspinal
  • Menekan fasilitasi dan penghambatan refleks
  • peregangan otot sbg hasil stimulasi daerah
    terkait di
  • formasio retikularis
  • Memperpanjang waktu recovery sinaptik dan me (-)
  • discharge beruntun dr interneuron.
  • Efek sedativ minimal
  • Kondisi neuronal, transmisi neuromuskular
  • eksitabilitas otot buth dosisi Lethalis

30
  • BENZODIAZEPIN
  • Bermanfaat pada spasmus nyeri otot fleksor
  • Aksi lebih selektif pada mekanisme neuronal
  • retikular (mengontrol tonus otot) daripada
    aktivitas interneural spinal
  • Mekanisme molekular belum jelas
  • Bersifat sedatif

31
  • BAKLOFEN
  • Derivat neurotransmiter GABA
  • Dipakai pd spatisitas sklerosis multiple pd
    cedera / penyakit medula spinalais
  • Hiperpolarisasi terminal ser. aferen primer
  • Oral (absorbsi Cepat), waktu paruh 3-4 jam,
  • ekskresi mell urine (bentuk tidak diubah)
  • SE ngantuk, insomnia, dizziness, kelemahan,
  • bingung.
  • Penghentian mendadak cemas dan takhikardi,
    halusinasi pendengaran dan penglihatan,
  • Dosis gtgt kejang, depresi respirasi, koma.

32
  • Mengganggu kemampuan berdiri dan berjalan
  • Tidak dianjurkan untuk th/ spastisitas pada
  • (rematik, stroke, cerebral, palsy
    parkinson
  • SIKLOBENZAPRIN
  • Efek blm jelas (dekat dgn anti depresan)
  • Tidak berefek baik pada neuromuscular junction
    maupun otot skelet
  • SE (antikholinergik) ngantuk, pandangan kabur,
    mulut kering, takikardi, parestesi.
  • KI pasien dlm pengobatan MAO inhibitor
    (2minggu), aritmia kardial blocking jantung
  • Dosis 10 mg (3 x sehari)

33
  • DANTROLEN
  • Efek langsung pada otot skelet
  • ltlt kontraksi otot skelet scr langsung (ltlt jlh
    ion Ca yg dilepas dr retikulum sarkoplasma)
  • Tdk mpengaruhi transmisi neuromuskular/ merubah
    kondisi elektris membran otot skelet.
  • Penghentian mendadak takhikardi dan cemas,
    halusinasi pendengaran penglihatan.
  • Dosis gtgt kejang, depresi respirasi, koma.
  • Srg timbul kelemahan otot umum

34
  • DANTROLEN (lanjutan)
  • Waktu paruh 9 jam (dosis 100 mg)
  • Metabolisme di hepar
  • SE ? Hepatotoksik (45 hr perbaikan (-)?Stop
  • ? Kelemahan
  • ? Euforia, ngantuk, dizziness, lesu,
    diare
  • Dosis 25 mg/hr dpt dinaikkan 50-100 mg/hr,
  • max 400 mg/hr (dosis terbagi 4)
  • Anak 1 mg/kgBB/hr, max 3 mg/kg ( 400
  • mg/hr)

35
  • PENGGUNAAN KLINIK
  • Paraplegi, hemiplegi, klonus, mass-reflex
    movements.
  • Sklerosis multipel, cerebral palsy athetoid
  • Tdk tjd toleransi (pengurangan efek ) pd th/
  • Spastisitas blm ada th/ yg memuaskan
  • SE kelemahan, mengantuk sulit dihindarkan

36
  • EPERISONE HCL
  • Hati-hati pada pemakaian
  • SE kelemahan, pusing, sulit tidur, gangguan
  • fungsi hati dan ginjal, gangguan sal.
    cerna, dan sal. kencing dan perubahan hematologis
  • Dosis dewasa 3x 50 mg

37
  • TIZANIDIN
  • Senyawa derivat imIdazolin
  • Kerja menghambat sist. eksitasi neuronal.
  • Menghambat pelepasan L-aspartat, L- glutamat,
  • substansi P, tdk mempengaruhi GABA
  • Konsentrasi puncak ? plasma (oral2 jam)
  • Waktu paruh 2-3 jam
  • SE ngantuk, lelah, mulut kering, mual, ?TD
    ringan
  • KI kehamilan,
  • Efek th/ pd nyeri kepala tegang (hari ke-3 th/)

38
ANTIPARKINSON Parkinson Keadaan klinis akibat
disfungsi sistem dopaminergik pd SSP. Umumnya
muncul pd usia 40-70 thn, rata2 pd usia 60
tahunan. Di USA, populasi peny ini 1 dr orang
yg berusia 50 thn ke atas
39
  • Patologi
  • Akibat defisiensi dopamin pd daerah Medulla
    spinalis yaitu Substantia nigra
  • Defisiensi dopamin menyebabkan eksitasi Saraf
    kholinergik menjd lbh dominan, sdgkn dl keadaan
    normal inhibisi dibwh kontrol saraf dopaminergik
    dan pengaruh eksitasi dibwh kontrol saraf
    kholinergik berada dl keseimbangan
  • Paska radang otak, pengg neuroleptik

40
  • TERAPI
  • Th/ bersifat simptomatik sbgi usaha
  • menanggulangi kekurangan dopamin atau dg
  • mergsg reseptor dopamin
  • Pemberian antikholinergik dignkn utk menekan
  • aktifitas saraf kholinergik yg sgt dominan pd
  • penderita (atropin, benzotropin)
  • - Menghilangkan penyebab

41
  • TUJUAN TERAPI
  • Utk mghlgkn ggn fs agar OS dpt menjlnkn
  • aktivitas dg baik

42
  • Peningkatan aktifitas dopaminergik
  • Meningkatkan dopamin dg Levodopa, Levodopa
    Dekarbokilase inhibitor
  • Mergsg reseptor dopamin Bromokriptin, pergolid,
    lergotril, lisurid, piridil dan apomorfin
  • Pelepasan dopamin endogen Amantadin, amfetamin
  • Menghambat ambilan dopamin Benzotropin dan
    Benzheksol
  • Penghambat MAO-B Selegilin dignkn dg levodopa
    dan dekarboksilase inhibitor (karbidopa,
    benzerazid)

43
  • Levodopa
  • Farmakokinetik
  • Dapat menembus BBB
  • Mengalami dekarboksilasi ? dopamin
  • Mudah diabsorbsi dari usus halus ?tergantung GET
    PH lambung
  • Makanan memperlambat kadar levodopa dlm plasma
  • Kadar puncak 1-2 jam post oral
  • Waktu paruh 1-3 jam

44
Levodopa (lanjutan.)
  • Indikasi
  • Parkinson
  • Kombinasi dg penghambat dopa dekarboksilase
    perifer (karbidopa) ? kadar dlm plasma mjd lbh
    tinggi
  • Efek samping Diskinesia, depresi, anoreksia,
    nausea, muntah, takikardi, hipotensi, midriasis
  • Drug holiday (3-21 hari) ? mengurangi ES
    neurologik perilaku

45
  • Levodopa (lanjutan.)
  • Interaksi Obat
  • Piridoksin meningkatkan mentabolisme
    ekstraserebral levodopa
  • MAO I ? krisis hipertensi
  • Kontraindikasi
  • Gang.psikotik ? memacu mental disorder
  • Glaukoma sudut sempit
  • Dosis diawali dg dosis kecil 25-100 mg
  • 3x1 ?ditingkatkan perlahan

46
  • BROMOKRIPTIN
  • Agonis parsial dopamin turunan ergot
  • Indikasi
  • Parkinson
  • hiperprolaktinemia
  • Farmakokinetik
  • Kadar puncak plasma 1-2 jam post oral
  • Eksresi ? empedu feses
  • Kombinasi dg levodopa ? diskinesia ? ?

47
  • BROMOKRIPTIN (lanjutan
  • ES kolaps vaskular, disritmia jantung,
    gang.psikiatrik, mual, muntah, konstipasi,
    hipotensi
  • Dosis 7,5-30 mg ? diawali 2x1,25 mg slama 2-3
    bulan
  • Kontraindikasi
  • Gang.psikotik
  • Miokard infark
  • Penyakit vaskular perifer
  • Ulkus peptik

48
  • MONO AMIN OKSIDASE INHIBITOR
  • Selegilin
  • Utk memperlambat progresivitas penyakit
  • MKO ? hambat degradasi dopamin
  • Efek potensiasi dg levodopa
  • Selegilin spesifik tdk memiliki efek thdp
    katabolisme dopamin, tp menimbulkan efek
    potensiasi dg levodopa
  • Selegilin dignkn bl levodopa or kombinasi
    levodopa benzerazid kurang memuaskan

49
  • Efek Samping
  • Kombinasi Selegilin Levodopa
  • Diskinesia, mual dan halusinasi, hal ini dpt
    dihindari dg menurunkan dosis levodopa atau
    benzerazid
  • Dismpg itu dpt jg timbul insomnia, pusing dan
    bingung, hipotensi ortostatik, arrythmia,angina
    dan hipertensi
  • Pd sediaan tunggal efek samping spt diatas tdk
    dijumpai

50
  • Triheksifenidil (antikolinergik)
  • Utk usia muda dg gejala disabilitas ringan dan
    tremor kuat
  • ES Paranoid, bingung, reaksi lambat, agitasi,
  • disorientasi, delirium, mulut kering,
    midriasis,
  • takhikardia, konstipasi, retensi urin
    psikosis
  • Dpt memperberat OS dg glaukoma hipertropi
  • prostat

51
  • Amantadin
  • MKO
  • Meningkatkan pelepasan dopamin dr ujung saraf
  • Memperlambat re-uptake domapin ke dl terminal
    pre-sinap
  • Memiliki efek antikholinergik

52
  • Indikasi
  • Stadium disabilitas ringan parkinson, baik
    monoterapi / kombinasi
  • Kombinasi dpt dg antikholinergik lain atau
    levodopa
  • Efek samping
  • Gelisah,pusing, sulit konsentrasi, ataksia,
    insomnia, letargi, mulut kering, retensi urin,
    penglihatan kabur,hipomotilitas saluran cerna dan
    tdk aman utk ibu hamil dan ibu menyusui

53
  • Interaksi Obat
  • Bl dikombinasi dg antikholinergik lain bersifat
    potensiasi
  • FK
  • Absorpsi sempurna, ekresi 85-90 dl btk utuh
    melalui
  • ginjal.
  • Waktu paruh pd dewasa muda 14 jam, pd lansia 29
    jam.
  • Hati2 pengg obat ini pd gangguan fungsi ginjal
  • Hemodialisis kurang effektif untuk mengeluarkan
  • amantadin

54
TERIMA KASIH
55
  • Bekerja secara perifer
  • Presinap
  • ?Menghambatan proses sintesis Asetilkholin
  • ?Mencegahan pelepasan Asetilkholin oleh
  • a.Toksin botulinus (Clostridium botulinum)
  • b.Antimikroba aminoglikosid (gentamisin
  • ?menghambat Ca-influks)
  • c.Anastetik lokal dosis tinggi, ion Mg dan
    Cobal
  • ? menghambat Ca- influks

56
Bagian-bagian dari Serabut Saraf - Otak,
Medulla spinalis - Serabut saraf pre ganglion -
Serabut saraf post ganglion - Ganglion Serabut
SSO (PS dan S) pd preganglion melepaskan
Acetylcholin dan bersifat Nikotinik Sdgkan
serabut saraf postganglion pada Sistem Saraf
Simpatis (SSS) melepaskan NorAdrenalin
/Adrenalin dan bersifat adrene Serabut saraf pd
postganglion Serabut Saraf Parasimpatis (SSPS)
melepaskan Acetylcholin dan bersifat
Muskarinik Serabut saraf somatik tidak memiliki
ganglion, melepaskan Asetilkholin dan Bersifat
Nikotinik
57
  • ANTIPARKINSON
  • Parkinson
  • Keadaan klinis ? disfungsi sist. dopaminergik pd
    SSP.
  • Umumnya muncul pd usia 40-70 thn, rata2 pd usia
    60 tahunan.
  • Di USA, populasi peny ini 1 (usia gtgt 50 thn)

58
  • Patologi
  • Akibat defisiensi dopamin pd daerah Med. spinalis
    yaitu Substantia nigra ? terjadi kerusakan di
    traktus nigrostriatum
  • Defisiensi dopamin ? eksitasi Saraf kholinergik
    menjd lbh dominan, sdgkn dl keadaan normal
    inhibisi dibwh kontrol saraf dopaminergik dan
    pengaruh eksitasi dibwh kontrol saraf kholinergik
    berada dl keseimbangan
  • Paska radang otak, pengg neuroleptik

59
  • Penyebab
  • Penggunaan obat2 neuroleptik (fenotiazin,
    butirofenon, CPZ, Cu, Mn, CO, metoklopramid
    Metil Phenyl Tetrahidro Piridin (MPTP
    neurotoksin yg yg membutuhkan MAO B utk merusak
    saraf dopaminergik)
  • MPTP mrpkn turunan meperidin yg mampu merusak
    dopamin pd Substantia nigra
  • Gejala Klinik
  • Postur tbh kaku, gerakan lambat, muka tegang,
    tremor alat gerak

60
  • Perkembangan Penyakit Parkinson
  • Stadium dini Gejala tremor dan bradikinesia, OS
    msh dpt menjalani fungsinya dg baik
  • Stadium disabilitas awal OS mengalami ggn fungsi
    dan tdk dpt mengurus dirinya sendiri,
    bradikinesia, gangguan gerak dan instabilitas
    postur. OS sdh hrs diberi levodopa
  • Stadium lanjut OS mengalami fluktuasi motorik,pd
    stadium ini penambahan agonis dopamin sgt
    bermanfaat dan dpt mengurangi diskinesia. Selain
    itu dpt digunakan amantadin, selegelin

61
  • TERAPI
  • Terapi bersifat simptomatik ?menanggulangi
    kekurangan dopamin atau dg mergsg reseptor
    dopamin
  • Pemberian antikholinergik dignkn utk menekan
    aktifitas saraf kholinergik yg sgt dominan pd
    penderita (atropin, benzotropin)
  • - Menghilangkan penyebab
  • TUJUAN TERAPI
  • - Mghlgkn ggn fs agar dpt menjlnkn aktivitas dg
    baik

62
  • Terapi Non Farmakologi
  • Latihan fisik/ olah raga
  • Fisioterapi
  • Psikoterapi

63
  • Terapi Farmakologi
  • Stadium Dini Selegilin, Antikholinergik
    (Triheksifenidil), amantadin
  • Stadium Disabilitas awal Selegilin, levodopa
    benzerazid, levodopa karbidopa dan bromokriptin
  • Stadium lanjut Levodopa benzerazid, karbidopa
    levodopa, Bromokriptin dan selegilin

64
  • Peningkatan aktifitas dopaminergik
  • Meningkatkan dopamin dg Levodopa, Levodopa
    Dekarboklilase inhibitor
  • Mergsg reseptor dopamin Bromokriptin, pergolid,
    lergotril, lisurid, piridil dan apomorfin
  • Pelepasan dopamin endogen Amantadin, amfetamin

65
Peningkatan aktifitas dopaminergik
(lanjutan..
3. Menghambat ambilan dopamin Benzotropin dan
Benzheksol 4. Penghambat MAO-B Selegilin dg
levodopa dan dekarboksilase inhibitor (karbidopa,
benzerazid)
66
  • MONO AMIN OKSIDASE INHIBITOR
  • Selegilin
  • Utk memperlambat progresivitas penyakit
  • MKO dg menghambat degradasi dopamin
  • Memiliki efek potensiasi dg levodopa
  • MAO ada 2 tipe yi Tipe A dan B, selegilin
    spesifik utk MAO tipe B tdk memiliki efek thdp
    katabolisme dopamin, tp menimbulkan efek
    potensiasi dg levodopa
  • Selegilin dignkn bl levodopaatau kombinasi
    levodopa benzerazid kurang memuaskan
  • Selegelin dg MAO-B terbukti

67
  • Efek Samping
  • Kombinasi Selegilin Levodopa Diskinesia, mual
    dan halusinasi, hal ini dpt dihindari dg
    menurunkan dosis levodopa atau benzerazid
  • Dismpg itu dpt jg timbul insomnia, pusing dan
    bingung, hipotensi ortostatik, arrythmia,angina
    dan hipertensi
  • Pd sediaan tunggal efek samping spt diatas tdk
    dijumpai

68
  • Antikholinergik
  • Triheksifenidil
  • Utk usia muda dg gejala disabilitas ringan dan
    tremor kuat
  • ES Paranoid, bingung, reaksi lambat, agitasi,
    disorientasi, delirium, mulut kering, midriasis,
    takhikardia, konstipasi, retensi urin dan
    psikosis. Dpt memperberat glaukoma dan hipertropi
    prostat

69
  • Amantadin
  • MKO
  • Meningkatkan pelepasan dopamin dr ujung saraf
  • Memperlambat re-uptake domapin ke dl terminal
    pre-sinap
  • Memiliki efek antikholinergik

70
  • Indikasi
  • Stadium disabilitas ringan parkinson, baik
    monoterapi / kombinasi
  • Kombinasi dpt dg antikholinergik lain atau
    levodopa.
  • Efek samping
  • Gelisah,pusing, sulit konsentrasi, ataksia,
    insomnia, letargi, mulut kering, retensi urin,
    penglihatan kabur,hipomotilitas saluran cerna dan
    tdk aman utk ibu hamil dan ibu menyusui

71
  • Interaksi Obat
  • Bl dikombinasi dg antikholinergik lain bersifat
    potensiasi
  • FK
  • Absorpsi sempurna, ekresi 85-90 dl btk utuh
    melalui ginjal.
  • Waktu paruh pd dewasa muda 14 jam, pd lansia 29
    jam. Hati2 pengg obat ini pd gangguan fungsi
    ginjal
  • Hemodialisis kurang effektif untuk mengeluarkan
    amantadin

72
  • Levodopa
  • Parkinson ? defisiensi dopamin di ganglia basal,
    tetapi dopamin tdk dpt diberikan (tdk dpt
    menembus BBB)
  • Levodopa mrpkn prekursor dopamin (dpt msk BBB),
    meskipun di daerah perifer ditemukan enzim
    pengurai dopa decarboksilase (levodopa ?
    dopamin). Sisa levodopa dl btk utuh di dl darah
    ?msk ke otak.
  • Kombinasi levodopa akan lbh baik bl diberikan dg
    obat penghambat enzim dopa dekarboksilase spt
    karbidopa, benzerazid dan alfametildopa (mencegah
    perombakan levadopa jd dopamin di perifer ?
    levodopa msk ke otak)

73
  • FK
  • Cepat diabsorpsi diusus halus 90-955
  • Kdr puncak dicapai setelah 0,5 2 jam (oral)
  • Half life 1 3 jam
  • Absorpsi levodopa tgtg wkt pengosongan lambung
  • Dosis
  • Kombinasi levodopa 100 mg benzerazid 25 mg
  • Dosis awal dimulai 25mg 100 mg, 2 4 kali/hr
  • Stadium disabilitas ringan 200-400 mg/hr.

74
  • Catatan
  • Penderita perlu dirawat di RS bl disabilitas
    terganggu, sukar memantau pd saat penyesuaian
    dosis, ada gangguan sistemik lainnya yg perlu
    dimonitor setiap hari. Penyesuaian dosis plg cpt
    3 hari
  • Efek samping
  • Mual, muntah, anorexia, gangguan respirasi spt
    batuk, post nasal dripping, takhipnea, bradipnea,
    pilek dan dada rasa tertekan ini timbul akibat
    diskinesia diafragma

75
  • Kontra Indikasi
  • Pd ibu hamil.
  • Interaksi Obat
  • Pemberian dg metokhlopramid , CPZ, alkaloid
    rauwolfia ? menurunkan effektifitas levodopa
  • Efek levodopa akan meningkat dg pemberian agonis
    dopamin, amantadin dan selegilin.

76
Hipertensi ? jk bersama dg MAO-I sebaiknya
MAO-I dihentikan 2 minggu sebelum penggunaan
levodopa Efek antiparkinson levodopa akan ? dg
pemberian vit. B6 (piridoksin) ? ? aktifitas
enzim dopa dekarboksilase di perifer. Kombinasi
dg karbidopa atau benzerazid ? pengaruh vit B6 jd
minimal
77
  • Agonis Dopamin
  • Bromokriptin
  • Lbh aktif effektif dr antikholinergik
    amantadin,
  • Kurang effektif jk dibandingkan dg levodopa
  • Mampu mrgsg reseptor D2 dan D3

78
  • Indikasi Utama
  • Mrpkn terapi tambahan pd OS yg sdg diobati dg
    levodopa dan benzerazid (inhibitor dopa
    dekarboksilase)
  • Sbgi upaya utk menurunkan insiden diskinesia
    akibat penggunaan levodopa
  • Bermanfaat utk menurunkan fluktuasi motorik
  • Sbgi obat alternatif/pengganti bl levodopa
    dikontraindikasikan atau toleransi pasien yg
    buruk
  • Bl penggunaan bromokriptin dosis besar, mk pengg
    levodopa hrs diturunkan
  • Dosis 10 50 mg

79
Efek Samping Pusing, hipotensi, gangguan saluran
cerna, bl mual sgt menganggu dpt diberikan
Domperidon Interaksi Obat Pemberian bersama
Eritromisin akan menurunkan bersihan Bromokriptin
80
  • Farmakokinetik Levodopa
  • cpt diabsorpsi di duodenum
  • mencapai sirkulasi darah relatif sedkit
  • (cepat mengalami pemecahan di lambung,
    diujung bgn distal oleh flora usus , dalam ddg
    usus lambatnya mekanisme di bgn distal duodenum
  • Absorbsi dihambat oleh makanan kaya protein
  • (kompetisi asam amino dgn L-dopa
  • Oral yg mcapai sirkulasi 22-30, 60 ?
    biotransformasi di sal. Cerna hepar

81
  • enzim dopa-dekarboksilase (dekarboksilase asam
    amino-1-aromatik, DC
  • gtgt Hati, jaringan dan dinding kapiler otak
  • levodopa
  • ? sdkt sekali (1) yang mencapai otak (SSP),
  • ? 95 terjadi dekarboksilasi di perifer

82
levodopa
Dopamin
3-0 metildopa
melanin
3-metoksitiramin
norepinefrin
DOPAC (5,4- Dihidroksifenil asetat
HVA (5-metoksi-4-hidroksifenil asetat
83
  • MEKANISME KERJA
  • Mengisi kekurangan dopamin korp. Striatum
  • Deff dopamin beratnya gejala parkinson
  • ES th/levodopa ? terbtk dopamin di perifer
  • Th/ butuh dosis gtgt utk dpt efek dopamin di
    nigrostriatum
  • Parkinson (paralisis agitans)
  • Suatu sindroma dg gejala utama berupa trias ggn
    neuromuskular tremor, rigiditas dan akinesia
    (hipokinesia)

84
MIASTENIA GRAVIS
85
  • MIASTENIA GRAVIS
  • Peny. Neuromuscular ditandai dgn kelemahan
    keletihan otot skeletal (otot rangka) yg jelas
  • Terapi
  • 1. Neostigmin
  • 2. Piridostigmin antikolinesterase
  • 3. Ambenonium

SE (-) ? SSP (tidak menembus BBB
86
  • Pada Miastenia Gravis terlibat neurotransmiter
    asetilkholin
  • Semua akhiran syaraf preganglion (parasimpatetik
    maupun simpatetik) dr sistem syaraf otonom
  • Semua akhiran syaraf parasimpatetik pasca
  • ganglionik
  • Neuromuscular junction (dari sy. volunter ke
    otot)
  • Skeletal.
  • Medulla Adrenalis

87
  • Sistem syaraf pusat
  • Akhiran syaraf simpatetik pasca ganglionik (kel.
    keringat)
  • Penyebab MG
  • ?proses autoimun ? imunosupresif
  • ?Berkurangnya reseptor asetilkolin pd memb.
    pasca sinaptik.
  • ? prednison 40mg/hr asetilkolinesterase
  • (MP 2 gr / 250 cc garam fisiologis) ? 12 jam

88
SINDROMA GUILAIN BARRE
89
SINDROMA GUILAIN BARRE (lanjutan.
  • Nama lain
  • Landry-Guillan-Barre syndrome
  • Acute Inflamatory Polyneuropathy
  • Acute Autoimune Neuropathy
  • polyneuritis Pasca Infeksi
  • Suatu kondisi neuropathy akut dimana terjd
  • paralisis asenderen (Paralisis Laundry)
    akibat
  • proses autoimune dgn respon inflamasi pada
  • radiks saraf tepi (poliradikulopati)

90
  • FARMAKOTERAPI SGB
  • Terapi Spesifik
  • Penggantian Plasma
  • 200-250 ml/kgBB (4-6 x pemberian selang sehr
  • dgn cairan kombinasi garam dan 5 albumin.
  • Imunoglobulin IV
  • 0.4 gr/kg BB/hr (5 hr)
  • komplikasi ggl ginjal, proteinuri,
    meningitis aseptik (jarang) ? nyeri kepala berat
  • Kortikosteroid
  • IV ? dosis tinggi?mhentikan perkembangan
  • penyakit (Victor Ropperv 2001)
  • Dihindari pd SGB akut

91
  • ETIOLOGI, PATOLOGI, dan DIAGNOSIS SGB
  • Rx autoimune ? infeksi (virus, unknown)
  • Pascabedah, virus (cytomagalovirus, Epstein-Barr
    virus, HIV), infeksi bakteri, limfoma, vaksin
    rabies, swine influenza vaccine, camphylobacter
    jejuni
  • Ab yang terbentuk ? demielinisasi segmental
  • Infiltrat limfositik, perivaskular
  • Rx inflamasi dan edema ? kompresi
  • Transudasi protein serum ke subarakhnoid dan CSS
    (Protein ? ? CSS)
  • inflamasi ? hiperemi dilatasi pemb. drh ?
    protein gtgt di CSS
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com