Konsep Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

Konsep Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia

Description:

Konsep Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia * kdk2-anis_dkkd'07 * 2. Middle childhood (masa sekolah) Membangun perilaku yang sehat Belajar ketrampilan fisik yang ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:2135
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 60
Provided by: WinX113
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: Konsep Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia


1
Konsep Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia
2
Definisi pertumbuhan dan perkembangan
  • Pertumbuhan
  • perubahan fisik
  • peningkatan jumlah sel
  • ukuran
  • kuantitatif
  • tinggi badan, berat badan, ukuran tulang, gigi
  • pola bervariasi
  • Perkembangan
  • kualitatif
  • maturation
  • sistematis, progresif dan berkesinambungan

3
Ciri-ciri tumbuh kembang
  • perubahan dalam aspek fisik dan psikis
  • perubahan dalam proporsi
  • Lenyapnya tanda-tanda yang lama
  • Diperoleh tanda-tanda baru

4
Prinsip-prinsip tumbuh kembang
  • proses yang teratur, berurutan, rapi dan kontinyu
    --- maturasi, lingkungan dan faktor genetik
  • pola yang sama, konsisten dan kronologis, dapat
    diprediksi
  • variasi waktu muncul (onset), lama, dan efek dari
    tiap tahapan tukemb
  • mempunyai ciri khas

5
  • Never ending process --seumur hidup dan meliputi
    seluruh aspek
  • Cephalocaudal
  • Proximodistal
  • Differensiasi
  • hal yang unik -- setiap individu cenderung
    mencapai potensi maksimum perkembangannya
  • Tugas perkembangan

6
  • perkembangan suatu aspek dapat dipercepat atau
    diperlambat
  • perkembangan aspek-aspek tertentu berjalan
    sejajar atau berkorelasi dengan aspek lainnya
  • perkembangan terjadi dalam tempo yang berlainan

7
Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang
  • 1. Faktor genetik
  • faktor keturunan -- masa konsepsi
  • bersifat tetap atau tidak berubah sepanjang
    kehidupan
  • menentukan beberapa karakteristik seperti jenis
    kelamin, ras, rambut, warna mata, pertumbuhan
    fisik, sikap tubuh dan beberapa keunikan
    psikologis seperti temperamen
  • Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat
    berinteraksi dengan lingkungan secara positif
    sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal.

8
  • 2. Faktor eksternal / lingkungan
  • mempengaruhi individu setiap hari mulai konsepsi
    sampai akhir hayatnya, dan sangat menentukan
    tercapai atau tidaknya potensi bawaan
  • faktor eksternal yang cukup baik akan
    memungkinkan tercapainya potensi bawaan,
    sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya

9
  • a. Keluarga
  • nilai, kepercayaan, adat istiadat, dan pola
    interaksi dan komunikasi.
  • Fungsi bertahan hidup, rasa aman, perkembangan
    emosi dan sosial, penjelasan mengenai masyarakat
    dan dunia, dan membantu mempelajari peran dan
    perilaku
  • b. Kelompok teman sebaya
  • lingkungan yang baru dan berbeda, memberi pola
    dan struktur yang berbeda dalam interaksi dan
    komunikasi, dan memerlukan gaya perilaku yang
    berbeda.
  • fungsi belajar kesuksesan dan kegagalan,
    memvalidasi dan menantang pemikiran dan perasaan,
    mendapatkan penerimaan, dukungan dan penolakan
    sebagai manusia unik yang merupakan bagian dari
    keluarga dan untuk mencapai tujuan kelompok
    dengan memenuhi kebutuhan dan harapan.

10
  • c. Pengalaman hidup
  • pengalaman hidup dan proses pembelajaran
  • membiarkan individu berkembang dengan
    mengaplikasikan apa yang telah dipelajari
  • Tahapan proses pembelajaran
  • mengenali kebutuhan
  • penguasaan ketrampilan
  • menjalankan tugas
  • integrasi ke dalam seluruh fungsi
  • mengembangkan penampilan perilaku yang efektif.

11
  • d. Kesehatan
  • Tingkat kesehatan --- respon individu terhadap
    lingkungan dan respon orang lain pada individu
  • Kesehatan prenatal (sebelum bayi lahir)
    mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dari
    fetal (janin)
  • Nutrisi adekuat
  • Keseimbangan antara istirahat, tidur dan olahraga
  • Kondisi sakit --- ketidakmampuan untuk
    melaksanakan tugas-tugas perkembangan --- tumbuh
    kembang terganggu
  • e. Lingkungan tempat tinggal
  • Musim, iklim, kehidupan sehari-hari dan status
    sosial ekonomi

12
Tahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia
  • 1. Neonatus (lahir 28 hari)
  • Pada tahap ini, perkembangan neonatus sangat
    memungkinkan untuk dikembangkan sesuai keinginan.
  • Implikasi pengasuhan membantu orang tua untuk
    mengidentifikasi dan menemukan kebutuhan yang
    tidak ditemukan.

13
  • 2. Bayi (1 bulan 1 tahun)
  • Bayi usia 1-3 bulan
  • mengangkat kepala
  • mengikuti obyek dengan mata
  • melihat dengan tersenyum
  • bereaksi terhadap suara atau bunyi
  • mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman,
    pendengaran dan kontak
  • menahan barang yang dipegangnya
  • mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh

14
  • Bayi usia 3-6 bulan
  • mengangkat kepala sampai 90
  • mengangkat dada dengan bertopang tangan
  • belajar meraih benda-benda yang ada dalam
    jangkauannya atau diluar jangkauannya
  • menaruh benda-benda di mulutnya,
  • berusaha memperluas lapang pandang
  • tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak
    bermain
  • mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang

15
  • Bayi 6-9 bulan
  • duduk tanpa dibantu
  • tengkurap dan berbalik sendiri
  • merangkak meraih benda atau mendekati seseorang
  • memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang
    lain
  • memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari
    telunjuk
  • bergembira dengan melempar benda-benda
  • mengeluarkan kata-kata tanpa arti
  • mengenal muka anggota keluarga dan takut pada
    orang lain
  • mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan

16
  • Bayi 9-12 bulan
  • berdiri sendiri tanpa dibantu
  • berjalan dengan dituntun
  • menirukan suara
  • mengulang bunyi yang didengarnya
  • belajar menyatakan satu atau dua kata
  • mengerti perintah sederhana atau larangan
  • minat yang besar dalam mengeksplorasi sekitarnya
  • ingin menyentuh apa saja dan memasukkan
    benda-benda ke mulutnya
  • berpartisipasi dalam permainan
  • Implikasi pengasuhan mengontrol lingkungan
    sekitar bayi sehingga kebutuhan perkembangan
    fisik dan psikologis bayi dapat terpenuhi.

17
  • 3. Todler (1-3 tahun)
  • peningkatan kemampuan psikososial dan
    perkembangan motorik
  • Anak usia 12-18 bulan
  • mulai mampu berjalan dan mengeksplorasi rumah
    serta sekeliling rumah
  • menyusun 2 atau 3 kotak
  • dapat mengatakan 5-10 kata
  • memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing

18
  • Anak usia 18-24 bulan
  • mampu naik turun tangga
  • menyusun 6 kotak
  • menunjuk mata dan hidungnya
  • menyusun dua kata
  • belajar makan sendiri
  • menggambar garis di kertas atau pasir
  • mulai belajar mengontrol buang air besar dan
    buang air kecil
  • menaruh minat kepada apa yang dikerjakan oleh
    orang yang lebih besar
  • memperlihatkan minat kepada anak lain dan
    bermain-main dengan mereka

19
  • Anak usia 2-3 tahun
  • anak belajar meloncat, memanjat, melompat dengan
    satu kaki
  • membuat jembatan dengan 3 kotak
  • mampu menyusun kalimat
  • mempergunakan kata-kata saya
  • Bertanya
  • mengerti kata-kata yang ditujukan kepadanya
  • menggambar lingkaran
  • bermain dengan anak lain
  • menyadari adanya lingkungan lain di luar
    keluarganya
  • Implikasi pengasuhan keamanan sangat penting.
    Strategi untuk mencegah risiko keselamatan harus
    dilakukan secara seimbang agar perkembangan anak
    tetap optimal.

20
  • 4. Pre sekolah (3-6 tahun)
  • Dunia pre sekolah berkembang. Selama bermain,
    anak mencoba pengalaman baru dan peran sosial.
    Pertumbuhan fisik lebih lambat.
  • Anak usia 3-4 tahun
  • berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga
  • berjalan pada jari kaki
  • belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri
  • menggambar garis silang
  • menggambar orang (hanya kepala dan badan)
  • mengenal 2 atau 3 warna
  • bicara dengan baik
  • bertanya bagaimana anak dilahirkan
  • mendengarkan cerita-cerita
  • bermain dengan anak lain
  • menunjukkan rasa sayang kepada saudara-saudaranya
  • dapat melaksanakan tugas-tugas sederhana.

21
  • Anak usia 4-5 tahun
  • mampu melompat dan menari
  • menggambar orang terdiri dari kepala, lengan dan
    badan
  • dapat menghitung jari-jarinya
  • mendengar dan mengulang hal-hal penting dan
    cerita
  • minat kepada kata baru dan artinya
  • memprotes bila dilarang apa yang diinginkannya
  • membedakan besar dan kecil
  • menaruh minat kepada aktivitas orang dewasa.

22
  • Anak usia 6 tahun
  • ketangkasan meningkat
  • melompat tali
  • bermain sepeda
  • menguraikan objek-objek dengan gambar
  • mengetahui kanan dan kiri
  • memperlihatkan tempertantrum
  • mungkin menentang dan tidak sopan
  • Implikasi pengasuhan beri kesempatan untuk
    bermain dan berinteraksi sosial

23
  • 5. Usia sekolah (6-12 tahun)
  • Kelompok teman sebaya mempengaruhi perilaku
    anak. Perkembangan fisik, kognitif dan sosial
    meningkat. Anak meningkatkan kemampuan
    komunikasi.
  • Anak usia 6-7 tahun
  • membaca seperti mesin
  • mengulangi tiga angka mengurut ke belakang
  • membaca waktu untuk seperempat jam
  • anak wanita bermain dengan wanita
  • anak laki-laki bermain dengan laki-laki
  • cemas terhadap kegagalan
  • kadang malu atau sedih
  • peningkatan minat pada bidang spiritual

24
  • Anak usia 8-9 tahun
  • kecepatan dan kehalusan aktivitas motorik
    meningkat
  • menggunakan alat-alat seperti palu
  • peralatan rumah tangga
  • ketrampilan lebih individual
  • ingin terlibat dalam segala sesuatu
  • menyukai kelompok dan mode
  • mencari teman secara aktif

25
  • Anak usia 10-12 tahun
  • pertambahan tinggi badan lambat
  • pertambahan berat badan cepat
  • perubahan tubuh yang berhubungan dengan pubertas
    mungkin tampak
  • mampu melakukan aktivitas seperti mencuci dan
    menjemur pakaian sendiri
  • memasak, menggergaji, mengecat
  • menggambar, senang menulis surat atau catatan
    tertentu
  • membaca untuk kesenangan atau tujuan tertentu
  • teman sebaya dan orang tua penting
  • mulai tertarik dengan lawan jenis
  • sangat tertarik pada bacaan, ilmu pengetahuan
  • Implikasi pengasuhan memberikan waktu dan
    energi agar anak dapat mengejar hoby dan
    aktivitas sekolah. Mengakui dan mendukung
    prestasi anak.

26
  • 6. Remaja (12-18/20 tahun)
  • Konsep diri berubah sesuai dengan perkembangan
    biologi
  • Mencoba nilai-nilai yang berlaku
  • Pertambahan maksimum pada tinggi,berat badan
  • Stres meningkat terutama saat terjadi konflik
  • Anak wanita mulai mendapat haid, tampak lebih
    gemuk
  • Berbicara lama di telepon, suasana hati
    berubah-ubah (emosi labil), kesukaan seksual
    mulai terlihat
  • menyesuaikan diri dengan standar kelompok
  • anak laki-laki lebih menyukai olahraga, anak
    wanita suka bicara tentang pakaian, make-up
  • hubungan anak-orang tua mencapai titik terendah,
    mulai melepaskan diri dari orang tua
  • takut ditolak oleh teman sebaya

27
  • Pada akhir masa remaja mencapai maturitas
    fisik, mengejar karir, identitas seksual
    terbentuk, lebih nyaman dengan diri sendiri,
    kelompok sebaya kurang begitu penting, emosi
    lebih terkontrol, membentuk hubungan yang
    menetap.
  • Implikasi pengasuhan bantu remaja untuk
    mengembangkan kemampuan koping atau strategi
    mengatasi konflik.

28
  • 7. Dewasa muda (20-40 tahun)
  • Gaya hidup personal berkembang.
  • Membina hubungan dengan orang lain
  • ada komitmen dan kompetensi
  • membuat keputusan tentang karir, pernikahan dan
    peran sebagai orang tua
  • Individu berusaha mencapai dan menguasai dunia,
    kebiasaan berpikir rasional meningkat
  • pengalaman pendidikan, pengalaman hidup dan
    kesempatan dalam pekerjaan meningkat.
  • Implikasi pengasuhan menerima gaya hidup yang
    mereka pilih, membantu dalam penyesuaian diri,
    menerima komitmen dan kompetensi mereka, dukung
    perubahan yang penting untuk kesehatan.

29
  • 8. Dewasa menengah (40-65 tahun)
  • Gaya hidup mulai berubah karena
    perubahan-perubahan yang lain, seperti anak
    meninggalkan rumah
  • anak-anaknya telah tumbuh dewasa dan mulai
    meninggalkan rumah
  • dapat terjadi perubahan fisik seperti muncul
    rambut uban, garis lipatan pada muka, dan
    lain-lain
  • waktu untuk bersama lebih banyak
  • Istri menopause, pria ingin merasakan kehidupan
    seks dengan cara menikah lagi (dangerous age).
  • Implikasi pengasuhan bantu individu membuat
    perencanaan sebagai antisipasi terhadap perubahan
    hidup, untuk menerima faktor-faktor risiko yang
    berhubungan dengan kesehatan dan fokuskan
    perhatian individu pada kekuatan, bukan pada
    kelemahan.

30
  • 9. Dewasa tua
  • a. Young-old (tua-muda), 65-74 tahun
    beradaptasi dengan masa pensiun (penurunan
    penghasilan), beradaptasi dengan perubahan fisik,
    dapat berkembang penyakit kronik.
  • Implikasi keperawatan bantu individu untuk
    menjaga aktivitas fisik dan sosialnya,
    mempertahankan interaksi dengan kelompok
    sebayanya.

31
  • b. Middle-old (tua-menengah), 75-84 tahun
    diperlukan adaptasi terhadap penurunan kecepatan
    dalam pergerakan, kemampuan sensori dan
    peningkatan ketergantungan terhadap orang lain.
  • Implikasi pengasuhan bantu individu untuk
    menghadapi kehilangan (pendengaran, penglihatan,
    kematian orang tercinta).

32
  • c. Old-old (tua-tua), 85 tahun keatas terjadi
    peningkatan gangguan kesehatan fisik.
  • Implikasi pengasuhan bantu individu dalam
    perawatan diri dan mempertahankan kemampuan
    mandirinya jika memungkinkan

33
Teori-teori tumbuh kembang
  • Development task theory (Robert Havighurst) ---
    6 stages
  • Infancy Early Childhood (masa bayi dan
    kanak-kanak awal)
  • Belajar berjalan, mengambil makanan padat
  • Belajar bicara
  • Belajar mengontrol eliminasi (urin fekal)
  • Belajar tentang perbedaan jenis kelamin
  • Membentuk konsep-konsep sederhana mengenai
    kenyataan sosial dan fisik
  • Belajar membedakan mana yang benar dan mana yang
    salah, mengembangkan hati nurani
  • Belajar mengadakan hubungan emosi

34
  • 2. Middle childhood (masa sekolah)
  • Membangun perilaku yang sehat
  • Belajar ketrampilan fisik yang diperlukan untuk
    permainan-permainan yang luar biasa
  • Belajar bergaul dengan teman sebaya
  • Belajar peran sosial terkait dengan maskulinitas
    dan feminitas
  • Mengembangkan ketrampilan dasar seperti membaca,
    menulis dan berhitung
  • Mengembangkan konsep-konsep yang dibutuhkan dalam
    kehidupan sehari-hari
  • Membangun moralitas, hati nurani dan nilai-nilai
  • Pencapaian kemandirian
  • Membangun perilaku dalam kelompok sosial maupun
    institusi (sekolah)

35
  • 3. Adolescence (remaja )
  • Membina hubungan baru yang lebih dewasa dengan
    teman sebaya baik laki maupun perempuan
  • Pencapaian peran sosial maskulinitas atau
    feminitas
  • Pencapaian kemandirian emosi dari orang tua,
    orang lain
  • Pencapaian kemandirian dalam mengatur keuangan
  • Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan secara
    efektif
  • Memilih dan mempersiapkan pekerjaan
  • Mempersiapkan pernikahan dan kehidupan keluarga
  • Membangun ketrampilan dan konsep-konsep
    intelektual yang perlu bagi warga negara
  • Pencapaian tanggungjawab sosial
  • Memperolah nilai-nilai dan system etik sebagai
    penuntun dalam berperilaku

36
  • 4. Early Adulthood (dewasa muda)
  • Memilih pasangan
  • Belajar hidup bersama orang lain sebagai pasangan
  • Mulai berkeluarga
  • Membesarkan anak
  • Mengatur rumah tangga
  • Mulai bekerja
  • Mendapat tanggungjawab sebagai warga negara
  • Menemukan kelompok sosial yang cocok

37
  • 5. Middle-age (dewasa lanjut)
  • Mendapat tanggungjawab sosial dan sebagai warga
    negara
  • Membangun dan mempertahankan standard ekonomi
    keluarga
  • Membimbing anak dan remaja untuk menjadi dewasa
    yang bertanggungjawab dan menyenangkan
  • Mengembangkan kegiatan-kegiatan di waktu luang
  • Membina hubungan dengan pasangannya sebagai
    individu
  • Mengalami dan menyesuaikan diri dengan beberapa
    perubahan fisik
  • Menyesuaikan diri dengan kehidupan sebagai orang
    tua yang bertambah tua

38
  • 6. Later maturity (usia lanjut)
  • Menyesuaikan diri dengan penurunan kekuatan fisik
    dan kesehatan
  • Menyesuaikan diri dengan situasi pensiun dan
    penghasilan yang semakin berkurang
  • Menyesuaikan diri dengan keadaan kehilangan
    pasangan (suami/istri)
  • Membina hubungan dengan teman sesama usia lanjut
  • Melakukan pertemuan-pertemuan sosial
  • Membangun kepuasan kehidupan
  • Kesiapan menghadapi kematian

39
Teori Perkembangan Psikoseksual (Sigmund Freud)
  • Tahap oral-sensori (lahir sampai usia 12 bulan)
  • karakteristik
  • aktivitas melibatkan mulut
    (sumber utama kenyamanan)
  • Perasaan dependen (bergantung pada orang lain)
  • Individu yang terfiksasi --- kesulitan
    mempercayai orang lain, menunjukkan perilaku
    seperti menggigit kuku, mengunyah permen karet,
    merokok, menyalahgunakan obat, minum alkohol,
    makan terlalu banyak, overdependen.
  • Implikasi prosedur pemberian makan sebaiknya
    memberikan kenyamanan dan keamanan.

40
  • b. Tahap anal-muskular (usia 1-3 tahun / toddler)
  • Karakteristik
  • Organ anus dan rectum merupakan sumber kenyamanan
  • Masa toilet training --- dapat terjadi konflik
  • Mengotori adalah aktivitas yang umum
  • Gangguan pada tahap ini dapat menimbulkan
    kepribadian obsesif-kompulsif seperti keras
    kepala, kikir, kejam dan tempertantrum
  • Implikasi toilet training sebaiknya adalah
    sebagai pengalaman yang menyenangkan, pujian yang
    tepat dapat menimbulkan kepribadian yang kreatif
    dan produktif

41
  • c. Tahap falik (3-6 tahun / pra sekolah)
  • Karakteristik
  • Organ genital sebagai sumber kenyamanan
  • Masturbasi dimulai dan keingintahuan seksual
    menjadi terbukti
  • Dapat mengalami kompleks Oedipus atau kompleks
    Elektra
  • Hambatan pada tahap ini dapat menyebabkan
    kesulitan dalam indentitas seksual dan bermasalah
    dengan otoritas, ekspresi malu, dan takut.
  • Implikasi mengembangkan identitas seksual.
    Anak sebaiknya mengenali hubungan dengan orang
    lain di luar anggota keluarga.

42
  • d. Tahap latensi (6-12 tahun / masa sekolah)
  • Karakteristik
  • energi digunakan untuk aktivitas fisik dan
    intelektual
  • Ini adalah periode tenang, dimana kegiatan sexual
    tidak muncul (tidur).
  • Anak mungkin terikat dalam aktivitas erogenus
    (perasaan erotik) dengan teman sebaya yang sama
    jenis kelaminnya.
  • Penggunaan koping dan mekanisme pertahanan diri
    muncul pada waktu ini
  • Konflik yang tidak diatasi pada masa ini dapat
    menyebabkan obsesif dan kurang motivasi diri.
  • Implikasi anjurkan anak mencari aktivitas
    fisik dan intelektual

43
  • e. Genital (13 tahun keatas / pubertas atau
    remaja sampai dewasa)
  • Karakteristik
  • genital menjadi pusat dari tekanan dan kesenangan
    seksual
  • Produksi hormon seksual menstimulasi perkembangan
    heteroseksual
  • Energi ditujukan untuk mencapai hubungan seksual
    yang matur
  • Pada awal fase sering terjadi emosi yang belum
    matang, kemudian mulai berkembang kemampuan untuk
    menerima dan memberi cinta
  • Implikasi anjurkan untuk mandiri, dapat
    membuat keputusan sendiri dan berpisah dengan
    kedua orang tua

44
Teori perkembangan Psikososial (Erik H Erickson )
  • Trust vs mistrust -- bayi (lahir 12 bulan)
  • Indikator positif belajar percaya pada orang
    lain
  • Indikator negatif tidak percaya, menarik diri
    dari lingkungan masyarakat, pengasingan.
  • Pemenuhan kepuasan untuk makan dan mengisap, rasa
    hangat dan nyaman, cinta dan rasa aman ----
    menghasilkan kepercayaan.
  • Pada saat kebutuhan dasar tidak terpenuhi secara
    adekuat --- bayi menjadi curiga, penuh rasa
    takut, dan tidak percaya. Hal ini ditandai dengan
    perilaku makan, tidur dan eliminasi yang buruk.

45
  • b. Otonomi vs ragu-ragu dan malu (autonomy vs
    shame doubt) -- todler (1-3 tahun)
  • Indikator positif kontrol diri tanpa kehilangan
    harga diri
  • Indikator negatif terpaksa membatasi diri atau
    terpaksa mengalah
  • Anak mulai mengembangkan kemandirian membuka dan
    memakai baju, berjalan, mengambil, makan sendiri,
    dan ke toilet. Mulai terbentuk kontrol diri.
  • Jika kemandirian todler tidak didukung oleh orang
    tua, mungkin anak memiliki kepribadian yang
    ragu-ragu
  • jika anak dibuat merasa buruk pada saat melakukan
    kegagalan, anak akan menjadi pemalu.

46
  • c. Inisiatif vs merasa bersalah (initiative vs
    guilt) -- pra sekolah ( 3-6 tahun)
  • Indikator positif mempelajari tingkat ketegasan
    dan tujuan mempengaruhi lingkungan. Mulai
    mengevaluasi kebiasaan (perilaku) diri sendiri.
  • Indikator negatif kurang percaya diri, pesimis,
    takut salah. Pembatasan dan kontrol yang
    berlebihan terhadap aktivitas pribadi
  • Inisiatif, mencoba hal-hal baru, perilaku kuat,
    imajinatif dan intrusif, perkembangan perasaan
    bersalah dan identifikasi dengan orang tua yang
    berjenis kelamin sama.
  • Pembatasan --- mencegah anak dari perkembangan
    inisiatif.
  • Rasa bersalah mungkin muncul pada saat melakukan
    aktivitas yang berlawanan dengan orang tua.
  • Anak perlu belajar untuk memulai aktivitas tanpa
    merusak hak-hak orang lain.

47
  • d. Industri vs inferior (industry vs inferiority)
    -- usia sekolah (6-12 tahun)
  • Indikator positif mulai kreatif, berkembang,
    manipulasi. Membangun rasa bersaing dan
    ketekunan.
  • Indikator negatif hilang harapan, merasa cukup,
    menarik diri dari sekolah dan teman sebaya.
  • Anak mendapatkan pengenalan melalui demonstrasi
    ketrampilan dan produksi benda-benda serta
    mengembangkan harga diri melalui pencapaian
  • Anak dipengaruhi oleh guru dan sekolah.
  • Perasaan inferior --- terjadi pada saat orang
    dewasa memandang usaha anak untuk belajar
    bagaimana sesuatu bekerja melalui menipulasi
    adalah sesuatu yang bodoh atau merupakan masalah.
  • Perasaaan inferior --- ketidaksuksesan di
    sekolah, ketidaksuksesan dalam perkembangan
    ketrampilan fisik dan mencari teman.

48
  • e. Identitas vs bingung peran (identity vs role
    confusion) -- remaja (12 - 18 tahun)
  • Indikator positif menghubungkan sesuatu dengan
    perasaan diri, merencanakan aktualisasi diri
  • Indikator negatif kebingungan, ragu-ragu, dan
    tidak mampu menemukan identitas diri
  • Individu mengembangkan penyatuan rasa diri
    sendiri.
  • Teman sebaya mempunyai pengaruh yang kuat
    terhadap perilaku.
  • Kegagalan untuk mengembangkan rasa identitas ---
    kebingungan peran, yang sering muncul dari
    perasaan tidak adekuat, isolasi dan
    keragu-raguan.

49
  • Intimasi vs isolasi (intimacy vs isolation)
    dewasa muda (18-25 sampai 45 tahun)
  • indikator positif berhubungan intim dengan
    orang lain. Mempunyai komitmen dalam bekerja dan
    berhubungan dengan orang lain.
  • Indikator negatif menghindari suatu hubungan,
    komitmen gaya hidup atau karir
  • Individu mengembangkan kedekatan dan berbagi
    hubungan dengan orang lain, yang mungkin termasuk
    pasangan seksual.
  • Ketidakpastian individu mengenai diri sendiri
    akan mempunyai kesulitan mengembangkan keintiman.
  • Seseorang tidak bersedia atau tidak mampu berbagi
    mengenai diri sendiri, akan merasa sendiri.

50
  • g. Generativitas vs stagnasi atau absorpsi diri
    dewasa tengah (45 65 tahun)
  • indikator positif kreatifitas, produktivitas
    dan perhatian dengan orang lain
  • indikator negatif perhatian terhadap diri
    sendiri, kurang merasa nyaman
  • Orang dewasa --- bimbingan untuk generasi
    selanjutnya, mengekspresikan kepedulian pada
    dunia di masa yang akan datang
  • Absorpsi diri orang dewasa akan direnungkan
    dengan kesejahteraan pribadi dan peningkatan
    materi
  • Perenungan diri sendiri mengarah pada stagnasi
    kehidupan.

51
  • h. Integritas ego vs putus asa -- dewasa akhir
    (65 tahun keatas)
  • indikator positif penerimaan kehidupan pribadi
    sebagai sesuatu yang berharga dan unik. Siap
    menerima kematian
  • indikator negatif perasaan kehilangan, jijik
    terhadap orang lain.
  • Masa lansia dapat melihat ke belakang dengan rasa
    puas dan penerimaan hidup dan kematian
  • Resolusi (pencapaian) yang tidak berhasil dalam
    krisis ini bisa menghasilkan perasaan putus asa
    karena individu melihat kehidupan sebagai bagian
    dari ketidakberuntungan, kekecewaan dan
    kegagalan.

52
Teori perkembangan Kognitif Piaget (1952)
  • a. fase sensorimotor (lahir 2 tahun)
  • tahap 1 Penggunaan aktivitas refleks (lahir 1
    bulan)
  • tahap 2 reaksi sirkular primer (1-4 bulan)
  • tahap 3 reaksi sirkular sekunder
    (4-8 bulan)
  • tahap 4 koordinasi dari skema sekunder (8-12
    bulan)
  • tahap 5 reaksi sirkular tersier
    (12-18 bulan)
  • tahap 6 intervensi dari arti baru
    (18-24 bulan)

53
  • b. fase preoperasional (2-7 tahun)
  • simbol seperti kata untuk mewakili manusia, benda
    dan tempat.
  • kemampuan berfokus hanya pada satu aspek pada
    satu waktu, dan pemikiran sering terlihat tidak
    logis
  • mobil menabrak anjing karena anak laki-laki marah
    pada anjing tersebut
  • - tahap pre konseptual (2-4 tahun)
  • sangat egosentris, saya, Perkembangan bahasa,
    kata-kata dengan objek
  • - tahap intuituf (4-7 tahun)
  • Egosentris anak mulai berkurang, Klasifikasi
    sesuatu dengan satu atribut biasanya warna atau
    bentuk

54
  • c. fase konkret operasional (7-11 tahun)
  • memecahkan masalah konkret
  • mulai mengerti tentang suatu hubungan misalnya
    ukuran, mengerti kanan dan kiri
  • Anak dapat membuat alasan mengenai apa itu, tapi
    tidak dapat membuat hipotesa mengenai apa
    kemungkinannya dan dengan demikian tidak dapat
    berpikir mengenai masalah ke depan
  • d. Fase formal operasional (11-15 tahun)
  • pemikiran rasional, bersifat keakanan
  • kemampuan untuk berperilaku yang abstrak, dan
    muncul pemikiran ilmiah
  • menyadari masalah moral dan politik dari berbagai
    pandangan yang ada

55
Teori perkembangan moral Kohlberg (1968)
  • a. Tingkat premoral (prekonvensional) lahir
    sampai 9 tahun
  • kewaspadaan terhadap moral yang bisa diterima
    secara sosial
  • Kontrol didapatkan dari luar.
  • Anak menggabungkan label baik dan buruk, benar
    dan salah dalam perilaku
  • tawar menawar, pembagian yang seimbang dan
    kejujuran menjadi muncul
  • Hidup dinilai dengan bagaimana anak dapat
    memuaskan kebutuhan dari orang lain.
  • - tahap orientasi hukuman dan kepatuhan (lahir -
    6 tahun) Peraturan diikuti untuk menghindari
    hukuman
  • - tahap orientasi egoistik secara sederhana (6-9
    tahun)
  • Anak menyesuaikan minat diri sendiri dengan
    aturan, berasumsi bahwa penghargaan atau bantuan
    akan diterima.

56
  • b. Tingkat moralitas konvensional 9-13 tahun
  • Usaha dilakukan untuk menyenangkan orang lain.
  • Kontrol didapat dari dalam
  • Anak setia dan peduli pemeliharaan dan
    pengharapan keluarga tanpa memperhatikan
    konsekuensinya
  • - tahap anak laki-laki yang baik, anak
    perempuan yang manis (9-10 tahun)
  • Keinginan untuk menyenangkan dan membantu orang
    lain merupakan hal yang paling sering.
  • Anak menyesuaikan diri untuk menghindari
    penolakan
  • Hidup dinilai dari seberapa bagus hubungan
    interpersonal dengan mengidentifikasi kepentingan
    individu secara emosional.
  • - tahap autoritas memeprtahankan moralitas (10-13
    tahun)
  • Anak melakukan kewajiban untuk menghindari kritik
    oleh yang berwenang
  • Identifikasi pergeseran pada agama atau institusi
    sosial seperti sekolah

57
  • c. Tingkat moralitas pasca konvensional 13
    tahun sampai meninggal
  • individu memperoleh nilai moral yang benar
  • kontrol adalah dari dalam
  • Pencapaian nilai moral yang benar terjadi setelah
    dicapai formal operasional
  • Tidak semua orang mencapai tingkat ini
  • - orientasi kontraktual dan legalistik
  • Individu memilih prinsip moral untuk mematuhi
    atau meninggalkan aturan
  • Individu berhati-hati untuk tidak melanggar
    hak-hak dan kehendak orang lain
  • Terjadi konflik pandangan moral dan legal
  • Orang akan bekerja untuk mengubah aturan.
  • - orientasi prinsip etis yang universal
  • Individu bersikap dalam cara yang menghargai
    martabat. Tahapan ini jarang dicapai. Jika
    rancangan pemikiran dari dalam diganggu, akan
    muncul rasa bersalah.

58
Aplikasi konsep tumbuh kembang dalam pendidikan
  • Teori perkembangan hanya menjelaskan satu aspek
    --- perawat perlu mengaplikasikan beberapa teori
    perkembangan untuk memahami tumbuh kembang klien
    saat melakukan pengkajian maupun implementasi
    tindakan keperawatan
  • Tiap-tiap individu berbeda dan tidak mudah untuk
    disamakan antara individu yang satu dengan yang
    lain terhadap tugas-tugas perkembangannya.
  • Teori-teori tumbuh kembang bermanfaat untuk
    pengkajian, mengetahui tingkatan perilaku klien,
    dan memberikan intervensi keperawatan
  • Konsep pertumbuhan dan perkembangan manusia ini
    dapat dijadikan sebagai dasar dalam mempelajari
    konsep tumbuh kembang pada berbagai usia

59
SEMOGA SUKSES
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com