TINJAUAN UMUM SISTEM INFORMASI AKUNTANSI - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

TINJAUAN UMUM SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Description:

Title: Pengaruh teknologi informasi dan jaringan terhadap perkembangan SIA Author: F.L. Sihaloho Last modified by: Sihaloho's Family Created Date – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:534
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 125
Provided by: FL86
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: TINJAUAN UMUM SISTEM INFORMASI AKUNTANSI


1
TINJAUAN UMUM SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
  • By
  • Mr. Haloho

2
Apa yang dimaksud dengan SIA?
  • Akuntansi suatu sistem informasi yang memproses
    transaksi (data) menjadi informasi yang relevan.
  • Informasi Data yang telah diproses yang
    bermanfaat bagi orang yang memerlukannya.
  • System Suatu kelompok yang dibentuk dari
    bagian-bagian yang saling berkaitan untuk
    mencapai tujuan tertentu.
  • SIA adalah suatu struktur yang menyatu dalam
    suatu entitas yang menggunakan sumberdaya-sumberda
    ya fisik dan komponen lainnya untuk mengolah data
    menjadi informasi akuntansi dengan maksud
    memenuhi kebutuhan informasi dari berbagai
    pengguna.

3
SIA dan Sistem Akuntansi
  • Sistem Akuntansi adalah sistem yang memproses
    transaksi akuntansi maupun non akuntansi menjadi
    informasi keuangan tanpa melibatkan teknologi
    informasi dalam pemrosesan transaksi. Dengan
    perkataan lain, Sistem Akuntansi memproses
    transaksi akuntansi dengan cara
    manual/tradisional.
  • SIA melibatkan atau menggunakan teknologi
    informasi dan setiap kemajuannya dalam memproses
    transaksi menjadi informasi keuangan yang
    diperlukan

4
Alasan mempelajari SIA
  • Meningkatkan pemahaman tentang proses bisnis dan
    proses pengembangan sistem
  • Memperoleh pengetahuan dan keahlian tentang
    penggunaan komputer dalam pemrosesan transaksi
    bisnis.
  • Mengetahui perkembangan teknologi informasi yang
    mempengaruhi cara-cara pemrosesan transaksi dan
    pembuatan laporan.

5
Tujuan dan pengguna SIA
  1. Mendukung Operasi rutin dari suatu entitas untuk
    memproses peristiwa-peristiwa bisnis (transaksi).
    Pemrosesan transaksi dilakukan terhadap transaksi
    akuntansi maupun terhadap transaksi nonakuntansi.
    Transaksi non akuntansi merupakan transaksi yang
    mendukung transaksi akuntansi. Transaksi
    akuntansi adalah transaksi yang dicatat atau
    diproses yang menunjukkan pertukaran yang
    memiliki nilai tambah ekonomis.
  2. Mendukung Pembuatan Keputusan oleh manajemen
    entitas.
  3. Memenuhi keharusan atau kewajiban untuk
    melaporkan pertanggungjawaban atas pengurusan
    entitas (stewardship) kepada stakeholder
    eksternal dari suatu entitas.

6
Aktivitas (fungsi) dalam memproses data menjadi
informasi
  • Pengumpulan data (Data Collection), yaitu
    penangkapan data transaksi, mencatat data ke
    formulir-formulir, dan memvalidasi dan mengedit
    data untuk meyakinkan keakurasian dan kelengkapan
    data.
  • Memelihara data (Data Maintenance), dilakukan
    selama tahap proses.
  • Manajemen data, yaitu menyimpan data, memelihara
    dan mengambil data (Retrieving data)
  • Pengendalian data
  • Penciptaan Informasi

7
Sistem Informasi dalam suatu entitas
  • Sistem informasi dalam suatu entitas terdiri dari
    MIS, ES, DSS, EIS,dll. SIA merupakan bagian dari
    sistem informasi yang ada dan digunakan dalam
    suatu entitas.
  • SIA memberikan informasi yang diperlukan MIS
    namun SIA juga memberikan informasi kepada pihak
    eksternal.
  • Sub sistem dari AIS Siklus buku besar dan
    pelaporan keuangan, Siklus Pendapatan, Siklus
    Pengeluaran, Siklus Konversi, dan siklus
    Manajemen SDM.

8
Teknologi informasi dan jaringan dan perkembangan
SIA
  • By
  • Mr. Haloho

9
Peran teknologi informasi terhadap akuntan
  • Teknologi informasi mencakup komputer mainframe,
    minikomputer, mikrokomputer, software, database,
    jaringan, internet, intranet, bisnis elektronik,
    dan berbagai teknologi lainnya.
  • Perkembangan teknologi komputer mendorong
    perkembangan penanganan informasi. Informasi
    dianggap sebagai suatu sumberdaya yang harus
    ditangani (Information resources management)
  • Konsep Information resources management
    menunjukkan bahwa komputer dan TI lainnya harus
    disatukan dengan SIA modern.

10
Lanjut.
  • Untuk menggunakan, mengevaluasi, dan
    mengembangkan SIA yang moderen, akuntan harus
    terbiasa dengan TI.
  • Komputer dapat membantu akuntan untuk
  • Melakukan beberapa pekerjaan lebih cepat, lebih
    akurat, dan lebih konsisten daripada metoda
    manual.
  • Menganalisa laporan keuangan dan membuat anggaran.

11
Peran Teknologi jaringan terhadap akuntan
  • Jaringan merupakan bagian yang terpadu dari SIA
    karena jaringan berfungsi memindahkan data dan
    informasi. Teknologi jaringan membantu akuntan
    untuk menyiapkan dan memindahkan laporan dengan
    cepat.
  • Jaringan memiliki resiko sangat tinggi sehingga
    memerlukan pengendalian khusus untuk mencegah
    kehilangan catatan akuntansi yang berguna dan
    informasi yang disimpan dalam SIA
  • Jaringan dapat memberikan informasi yang berguna
    bagi berbagai pengguna informasi.
  • Akuntan harus diikutsertakan secara aktif dalam
    menggunakan dan mengevaluasi jaringan komputer.

12
Pengaruh teknologi informasi terhadap SIA
  1. Pemrosesan transaksi dan data lainnya dapat
    dilakukan dengan cepat
  2. Akurasi perhitungan dan perbandingan data lebih
    baik.
  3. Kos pemrosesan transaksi lebih rendah.
  4. Penyiapan laporan dan output lainnya lebih tepat
    waktu
  5. Penyimpanan data lebih baik dan pengaksesan lebih
    baik apabila data diperlukan.
  6. Pilihan untuk memasukkan data dan penyiapan
    output lebih banyak.
  7. Produktifitas pegawai dan manajer lebih tinggi.

13
Komunikasi Data
  • Perkembangan dunia usaha membuat suatu entitas
    memiliki lokasi usaha lebih dari satu dan
    terpisah jauh antara kantor pusat dan unit
    usahanya.
  • Saat ini, perusahaan yang terpisah jauh dapat
    berkomunikasi melalui sistem komunikasi data
    dimana memungkinkan manajer dan karyawan yang
    terpisah jauh memiliki akses yang sama terhadap
    data layaknya bekerja pada lokasi yang sama.
  • Sistem komunikasi data dapat berkerja dengan baik
    didukung oleh perangkat keras (terminal,
    mikrokomputer, modem, dan unit pengendali
    komunikasi) serta perangkat lunak program
    komunikasi.

14
Lanjut..
  • Sistem komunikasi data menghubungkan pengumpulan
    data, pemrosesan, peyimpanan, dan fasilitas yang
    terpisah dalam satu jaringan komputer.
  • Jaringan sangat diperlukan karena
  • Beberapa perusahaan secara geografis terpisah dan
    perlu memindahkan data dalam jumlah yang besar
    dengan cepat dan andal.
  • Teknologi komunikasi data semakin canggih,
    beragam dan semakin baik.

15
Jenis arsitektur jaringan
  • Jaringan komputer adalah suatu sistem komunikasi
    data yang memungkinkan perusahaan membagi
    informasi dan program dengan menghubungkan
    komputer dan peralatan lainnya.
  • Jenis awal dari jaringan adalah ketika perusahaan
    memakai komputer besar pada lokasi pusat dan
    menghubungkan komputer itu ke terminal pada
    berbagai lokasi. Hal ini disebut jaringan
    komputer tersentralisasi.

16
Lanjut.
  • Jaringan komunikasi data dapat diklasifikasikan
    berdasarkan
  • Wilayah pelayanan
  • Arsitektur dasar dari hardware/software
  • Dikaitkan dengan wilayah pelayanan, jaringan
    dapat dibagi atas Wide area Network (WAN) dan
    Local Area Network (LAN)
  • WAN dibentuk diantara komputer dan peralatan
    lainnya yang saling terhubung dimana peralatan
    tersebut secara geografis terpisah jauh.
  • Arsitektur WAN dapat dibagi dua
  • WAN tersentralisasi
  • WAN Terdistribusi

17
WAN Tersentralisasi
  • WAN tersentralisasi memusatkan seluruh pemrosesan
    aplikasi pada satu lokasi geografis. WAN
    tersentralisasi terdiri dari satu komputer
    manframe , terminal-terminal yang secara fisik
    terpisah jauh, dan beberapa alat dan saluran
    komunikasi yang penting.
  • Biasanya seluruh perangkat keras, perangkat
    lunak, dan personil pemrosesan data dilokasikan
    pada kantor pusat perusahaan yang menggunakan WAN
    tersentralisasi.
  • Staf pemrosesan data membantu pengguna pada
    lokasi yang jauh dengan menganalisa, mendesain
    dan mengimplementasikan aplikasi yang diperlukan.
  • Wilayah yang terpisah memelihara
    peralatan-peralatan komunikasi data seperti
    terminal, printer, software ataupn hardware.

18
Manfaat WAN tersentralisasi
  • Dapat memproses transaksi dalam jumlah yang besar
    sehingga kos pemrosesan setiap transaksi menjadi
    lebih kecil.
  • Dapat menggunakan pendekatan basisdata (database)
  • Keamanan data lebih baik.
  • Aktivitas berkaitan dengan informasi dapat
    distandarkan dan perencanaan serta pengendalian
    aktivitas itu dapat dilakukan lebih baik.
  • WAN tersentralisasi cocok bagi perusahaan yang
    memiliki struktur organisasi tersentralisasi,
    operasi yang homogen, dan aktivitas pemrosesan
    transaksi rendah pada berbagai lokasi yang
    berjauhan. Cocok bagi perusahaan perbankan yang
    memiliki ATM

19
Keterbatasan WAN tersentralisasi
  • Jaringan menjadi tidak fleksibel
  • Diperlukan software sistem yang mahal dan rumit
    untuk memindahkan program aplikasi dari dan ke
    perpustakaan online, membuat pesan yang
    prioritas, dan memindahkan data melalui jaringan
  • Jaringan sangat rentan terhadap bencana.
  • Jaringan tersentralisasi mungkin tidak respnsif
    terhadap kebutuhan pengguna pada berbagai lokasi
    yang terpisah jauh.

20
WAN terdistribusi
  • WAN terdistribusi menghubungkan komputer yang
    memiliki fungsi penuh pada berbagai lokasi yang
    berbeda.
  • Masing-masing lokasi memproses aplikasinya
    sendiri, sehingga akan mengurangi beban kerja
    komputer pusat
  • Komputer pada masing-masing lokasi dapat
    dihubungkan dengan hardware dan software ke
    lokasi lainnya yang berjauhan dan ke komputer
    pusat sehingga membentuk jaringan komputer
    perusahaan.
  • Seluruh komputer di lokasi dapat berbagi file,
    printer dan data dengan komputer di lokasi
    lainnya. Jaringan juga dapat dibentuk antar
    komputer yang secara geografis tidak tersebar.

21
Lanjut..
  • Database bisa ditempatkan pada berbagai lokasi
    jaringan.
  • Database yang terdistribusi bermanfaat ketika
  • Volume data yang besar perlu diproses pada
    lokasi-lokasi yang jauh
  • Manajer dan para karyawan perlu akses yang cepat
    setiap saat terhadap data
  • Database bisa didistribusikan dengan cara di
    replikasi dan dipartisi. Dengan cara di
    replikasi, copy dari file database utama disimpan
    pada lokasi-lokasi yang terhubung jaringan. Dalam
    pendekatan partisi, segmen atau file dialokasikan
    pada berbagai lokasi dalam jaringan.

22
Manfaat WAN terdistribusi
  1. Sangat tanggap terhadap berbagai kebutuhan
    pengguna
  2. Efisien dalam Penggunaan fasilitas jaringan
  3. Jaringan menjadi fleksible dan beradaptasi
    terhadap perubahan, karena sistem komputer baru
    dapat dengan mudah ditambahkan tanpa menghapus
    sistem yang ada saat ini.

23
  • Jaringan terdistribusi cocok bagi perusahaan yang
    memiliki struktur organisasi terdesentralisasi,
    operasi dan kelompok pengguna yang tersebar di
    berbagai lokasi
  • Beberapa perusahaan dengan aktivitas dan
    pelayanan yang tersebar bisa juga memakai
    jaringan terpusat atau terdesentralisasi, atau
    kombinasi, tergantung kebutuhannya.

24
Kekurangan WAN terdistribusi
  1. Sulit melakukan pengendalian dan menjamin
    keamanan yang memadai
  2. Sulit mengkordinasi sistem komputer yang berbeda
    dan kadang-kadang tidak saling cocok
    (incompatible)
  3. Membutuhkan tambahan kos agar sistem komputer
    yang beragam, komponen sistem yang berbeda dan
    jasa komunikasi bisa saling berkomunikasi.

25
Local Area Network (LAN)
  • LAN merupakan jenis jaringan terdistribusi,
    dibuat ketika satu atau lebih komputer
    yangberhubungan dikelompokkan dalam wilayah
    geografis yang terbatas. Area lokal ini bisa
    sebuah gedung, sekelompok gedung atau departemen
    dalam suatu perusahaan.
  • Manajer dan karyawan menggunakan mikrokomputer
    dan terminal untuk melaksanakan tugasnya
    sehari-hari.
  • LAN dapat dihubungkan dengan LAN yang lain atau
    dengan WAN melalui peralatan hardware yang
    dikenal sebagai Gateway atau Bridge.

26
Komponen dari LAN
  • LAN terdiri dari beberapa workstation.
    Workstation merupakan komputer yang dihubungkan
    dengan jaringan LAN. Workstation biasanya terdiri
    dari prosesor dan monitor komputer.
  • Terdapat tiga tingkatan dari workstation
    Workstation tradisional, workstation
    mikrokomputer dan workstation super.
  • Masing-masing workstation dihubungan dengan
    pencetak/printer, layar video telekonferensi,
    unit aoudio dan server.

27
Jenis-jenis LAN
  • Jaringan peer-topeer
  • Setiap workstation berfungsi sebagai client
    (workstation yang meminta jasa dari sebuah
    server) dan sebuah server (yaitu workstation yang
    memberi jasa kepada client).
  • Seluruh pengguna dapat berbagi data dan file
    pada seluruh workstation dalam LAN.
  • Jaringan server
  • Dapat menghubungkan beratus-ratus workstation
  • Lebih sulit diterapkan dan dikelola daripada
    jaringan peertopeer namun memberikan tingkat
    keamanan yang lebih tinggi.Ada juga jaringan
    memerlukan minimal satu workstation yang
    melakukan pekerjaan server.
  • Jaringan server yang besar biasanya memiliki
    beberapa server untuk menjalankan jaringan secara
    efisien.
  • Server hanya bisa menjalankan tugas-tugas khusus
    dan tidak bisa bertindak sebagai workstation
    client.
  • Workstation client bisa meminta jasa atau
    pelayanan dari beberapa server.

28
Network Operating System (NOS)
  • NOS merupakan perangkat lunak yang digunakan di
    server jaringan.
  • Dalam jaringan peer-to-peer, perangkat lunak NOS
    diinstal pada masing-masing workstation user.
  • Dalam jaringan server, NOS hanya diinstal di
    server file dan sebagian dari NOS dapat juga
    ditempatkan pada workstation pengguna (user).

29
Manfaat LAN
  • LAN merupakan cara yang efektif bagi berbagai
    pengguna (user) untuk berkomunikasi atau berbagi
    sumberdaya teknologi informasi ataupun informasi.
  • Lebih murah daripada komputer yang tidak
    terhubung dalam jaringan (bekerja
    sendiri-sendiri/standalone computer).
  • LAN yang didesain dengan baik biasanya akan mampu
    meningkatkan produktifitas pegawai karena
    memungkinkan karyawan dan manajer berkomunikasi
    dengan mudah.
  • LAN sangat fleksible karena workstation dapat
    dengan mudah ditambah atau dikurangi.

30
Kekurangan LAN
  • Karena LAN sifatnya sama dengan jaringan
    terdistribusi, kendali dan keamanan yang memadai
    sulit untuk dilakukan, terutama dalam jaringan
    peer-to-peer.
  • Beberapa software aplikasi untuk workstation
    tidak ada dan tidak memadai
  • Protokol dan peralatan belum terstandarisasi.

31
Jaringan Client/Server (C/S)
  • Model pemrosesan C/S adalah suatu model logika
    dari pemrosesan yang memproses aplikasi dalam
    suatu jaringan LAN atau WAN atau keduanya.
  • Dalam model pemrosesan C/S, pemrosesan dipisahkan
    antara workstation pengguna /user (dikatakan juga
    client) dan satu atau lebih server,
  • Client meminta jasa/pelayanan dari server dan
    server menaati permintaan itu dengan memberikan
    hasil pemrosesan kepada client.
  • Kebanyakan server berfungsi menjadi server
    database yang memungkinkan client berbagi data
    dan file, melakukan pencarian database dan
    memutakhirkan database.
  • Aplikasi C/S yang populer adalah pemrosesan
    transaksi, DSS, dan analisa data.

32
Topologi Jaringan
  • Topologi merupakan cara menghubungkan komputer
    dalam suatu jaringan.
  • Terdapat tiga topologi jaringan
  • Konfigurasi bintang (Star configuration)
  • Konfigurasi cincin (Ring Configuration)
  • Konfigurasi Bus
  • Konfigurasi bintang dan cincin bisa digunakan
    untuk jaringan LAN dan WAN, sedangkan topologi
    bus hanya untuk jaringan LAN.
  • Ketiga topologi dapat digabungkan membentuk
    topologi hibrid

33
Konfigurasi bintang
  • Dalam konfigurasi bintang seluruh workstation
    dihubungkan dengan server jaringan
    tersentralisasi, biasanya sebuah mini komputer
    atau mikrokomputer, yang hanya bertugas sebagai
    server.
  • Masing-masing workstation membentuk jaringan dan
    mengalirkan pesan dan informasi melalui server.
  • Konfigurasi ini sederhana dan fleksibel walaupun
    tidak memungkinkan komunikasi langsung terjadi
    diantara masing-masing mikrokomputer.

34
Konfigurasi Cincin
  • Konfigurasi cincin terdiri dari workstation yang
    membentuk kurva tertutup.
  • Konfigurasi cincin merupakan jaringan
    peerto--peer sehingga tidak menggunakan server
    jaringan.
  • Dalam konfigurasi Cincin, masing-masing
    workstation hanya terhubung dengan dua
    workstation lainnya sehingga tidak mudah
    berkomunikasi dengan workstation lainnya dalam
    LAN.
  • Apabila satu workstation tidak bisa beroperasi,
    maka akan mengganggu workstation lainnya.

35
Konfigurasi Bus
  • Konfigurasi Bus adalah jaringan peer-to-peer
    dimana masing-masing workstation tidak membentuk
    kurva tertutup.
  • Seluruh workstation jaringan terhubung ke kabel
    telepon atau kabel penghubung lainnya (kabel ini
    seperti jalur bus)
  • Masing-masing workstation itu independen sehingga
    kegagalan dari satu mikrokomputer tunggal tidak
    mengganggu workstation lainnya.

36
Sistem atau jaringan antar organisasi
  • Berbagai jaringan dan sistem komputer khusus
    antar organisasi telah digunakan.
  • Termasuk dalam sistem ini adalah
  • Internet commerce dan Electronic commerce
  • Jaringan atau sistem Point of Sale (POS)
  • Sistem transfer dana elektronik (Electronic fund
    transfer system)
  • Jaringan atau sistem pertukaran data secara
    elekronik (Electronic data Interchange/EDI)

37
Perdagangan internet atau perdagangan elektronik
  • Internet Commerce (i-commerce) secara sederhana
    didefenisikan sebagai penggunaan internet untuk
    melakukan pertukaran data elektronik antara
    partner dagang.
  • Electronic commerce (e-commerce) memiliki arti
    lebih luas, berkaitan dengan penggunaan seluruh
    jenis jaringan, termasuk internet utnuk membantu
    perusahaan melakukan operasinya.
  • Karena melibatkanseluruh aspek dari interaksi
    elektronik perusahaan dengan stakeholdernya,
    e-commerce dapat merevolusi cara perusahaan
    melakukan bisnis.

38
Sistem/jaringan Point of Sale (POS)
  • Jaringan/sistem POS yang berbasis komputer telah
    merevolusi sistem informasi perusahaan
    eceran/ritel, terutama yang memiliki beberapa
    outlet eceran.
  • Sistem POS dapat ditemui dihampir seluruh toko
    grosir, pasar swalayan, toko diskon, maupun
    ditoko buku.
  • Register kas manual ataupun magnetik telah
    digantikan oleh register kas elektronik yang
    merupakan terminal yang memiliki prosesor mikro.
  • Dalam sistem POS, transaksi ditangkap diterminal
    POS, yang memiliki sistem pemrosesan transaksi
    real-time dan data transaksi dapat langsung
    dikirim melalui jaringan kepada manajemen atau
    dikirim ke prosesor pusat melalui jaringan.

39
Sistem transfer dana elektronik (EFT)
  • EFT digunakan oleh perusahaan keuangan atau
    perbankan untuk mentransmisi dan meproses
    transaksi konsumen berkaitan dengan dana.
  • Sistem EFT berbeda dengan sistem perbankan
    tradisional dimana transfer dana dilakukan dengan
    cara elektronik, bukan melalui cek kertas.
  • Transaksi EFT dapat dilakukan melalui terminal
    yang berlokasi pada teller bank atau melalui ATM.

40
Electronic data interchange
  • Sistem atau jaringan EDI memungkinkan pertukaran
    informasi bisnis dari satu komputer sistem
    perusahaan dengan sistem komputer perusahaan
    lainnya.
  • Pihak yang terlibat dalam pertukaran disebut
    dengan rekan dagang dan termasuk distributor,
    pabrik, dan pemasok.

41
Internet
  • Internet merupakan jenis jaringan C/S yang
    terbesar, merupakan suatu kumpulan global dari
    beribu jaringan bisnis, militer, pendidikan yang
    saling berkomunikasi satu dengan yang lain.
  • Setiap komputer dalam jaringan internet dapat
    berkomunikasi dengan protokol atau bahasa yang
    sama, disebut Transmision Control
    Protocol/Internet Protocol (TCP/IP).
  • Suatu website dikembangkan dengan menggunakan
    Hypertext Markup Language (HTML).

42
Intranet
  • Intranet merupakan jaringan komputer internal
    yang beroperasi hanya pada satu perusahaan.
  • Berbagai protokol dan teknologi di internet juga
    diadopsi oleh perusahaan yang menggunakan
    intranet untuk berkomunikasi menggunakan LAN.
  • Intranet juga disebut sebagai mini internet
    ataupun internet pribadi.
  • Pengaksesan yang dilakukan karyawan perusahaan
    terhadap data perusahaan sama dengan cara
    mengakses internet.
  • Intranet tidak bisa diakses pihak luar kecuali
    kalau memiliki pasword atau otentifikasinya
    sesuai.

43
Extranet
  • Extranet merupakan variasi dari intranet.
  • Extranet merupakan jaringan antar bisnis
    (Business to Business/B to B atau B2B) yang
    mengoperasikan beberapa bagian dari intranet
    perusahaan.
  • Extranet memungkinkan pemasok, pelanggan atau
    siapapun yang diijinkan perusahaan, untuk
    mengakses bagian database perusahaan.
  • EDI merupakan salah satu contoh Extranet.
  • Extranet mengurangi kos transaksi.

44
Tugas (The answer must be sent by email to
Fersih_at_Yahoo.com)
  1. Tingkat pemahaman apa yang harus diperoleh
    akuntan berkaitan dengan teknologi informasi?
  2. Berikan pendapat anda atas keadaan berikut
    Seorang pemilik perusahaan kecil berargumen bahwa
    suatu sistem komputer tidak akan berguna bagi
    perusahaannya dan ia akan kehilangan kendali atas
    operasi perusahaannya karena komputer.
  3. Bagaimana konfigurasi jaringan bisa mempengaruhi
    pembuatan keputusan?
  4. Sebutkan kesulitan dalam mengimplementasikan
    model pemrosesan C/S
  5. Implementasi perangkat lunak C/S berbasis LAN
    akan mengurangi dokum,en dan laporan akuntansi
    yang menggunakan kertas. Laporan akan dikirim
    disekitar jaringan dan akan tampak dilayar.
    Bagaimana penghilangan kertas untuk dokumen dan
    laporan akan mempengaruhi kerja akuntan?

45
TEKNIK DAN DOKUMENTASI SISTEM
  • By
  • Mr. Haloho

46
Pengguna-pengguna teknik sistem
  • Teknik-teknik sistem merupakan alat yang
    digunakan dalam menganalisis, mendesain, dan
    mendokumentasikan sistem dan hubungan-hubungan
    sub sistem
  • Teknik sistem berupa gambar-gambar atau grafik
    yang menggambarkan suatu sistem. Diagram ini
    penting bagi auditor internal dan eksternal dan
    bagi personel pengembangan sistem.
  • Teknik sistem digunakan dalam pengauditan,
    evaluasi atas internal kontrol dan dalam proyek
    pengembangan sistem informasi.

47
Flowchart
  • Bagan alir (Flowchart) merupakan diagram yang
    menunjukkan aliran data, dokumen atau tahapan
    operasi pada suatu sistem.
  • Bagan alir biasanya terdiri dari
  • Bagan alir sistem dan program
  • Bagan Alir Analitis
  • Bagan Alir dokumen
  • Bagan alir distribusi formulir
  • Bagan Alir sistem merupakan bagan alir yang
    menggambarkan keseluruhan alir operasi di suatu
    sistem.
  • Bagan alir sistem menggambarkan dimana input
    timbul, tahapan dan model pemrosesan, dan output
    yang dihasilkan.

48
Bagan Alir Program
  • Bagan Alir Program biasanya digunakan oleh
    personel pengembangan sistem.
  • Bagan alir program lebih rinci menggambarkan
    fungsi pemrosesan dalam suatu sub sistem daripada
    bagan alir sistem.
  • Setiap fungsi pemrosesan digambarkan secara rinci
    dalam bagan alir program.

49
Bagan Alir Analitis, bagan alir dokumen dan bagan
alir distribusi formulir
  • Jenis bagan alir ini digunakan oleh auditor dan
    personil sistem.
  • Auditor biasanya tertarik dengan alir dan
    distribusi dokumen dalam suatu sistem aplikasi
    daripada mode pemrosesan.
  • Biasanya auditor memerlukan alir dan distribusi
    dokumen ketika mengevaluasi Struktur Pengendalian
    Intern.
  • Untuk menggambarkan ketiga bagan alir ini,
    biasanya dibagi atas kolom-kolom berdasarkan
    fungsi operasi dalam suatu entitas.

50
Diagram Alir Data logis (Data Flow Diagram)
  • DFD biasanya digunakan dalam proses pengembangan
    sistem pada tahap analisis sistem.
  • DFD digunakan oleh analis sistem untuk
    menggambarkan kebutuhan-kebutuhan pengguna (user)
    sistem dan owners (manajemen) atas suatu sistem
    pemrosesan transaksi.
  • DFD digambar untuk menjembatani kebutuhan Uers
    dan Owners agar dapat dimengerti desainer dan
    progammer sistem.

51
Diagram HIPO/IPO
  • Diagram HIPO (diagram hirarki) menggambarkan
    hirarki dari suatu sistem yang merinci
    fungsi-fungsi yang terlibat dari suatu sistem dan
    transaski yang terjadi pada masing-masing fungsi.
  • Diagram HIPO digambar seperti menggambarkan suatu
    struktur organisasi.
  • Diagram IPO (Konteks diagram) menggambarkan
    konteks suatu sistem yang hanya menunjukkan
    input, proses dan output dari suatu sistem.
  • Kedua diagram ini biasanya dipakai dalam proyek
    pengembangan sistem.

52
Petunjuk Menggambar Bagan Alir (Flowchart)
  • Aliran data mulai dari sisi kiri atas kertas
    gambar dan menuju ke sebelah kanan, atau dari
    atas ke bawah.
  • Simbol harus digunakan secara konsisten
  • Input (dokumen) mengalir menuju suatu simbol
    proses dan output (dokumen) mengalir keluar dari
    simbol proses.
  • Setiap proses harus memiliki input dan output.
  • Agar garis alir data tidak terlalu panjang, maka
    gunakan konektor.

53
PEMROSESAN TRANSAKSI
  • By
  • Mr. Haloho

54
Siklus Pemrosesan Transaksi
  • Proses bisnis merupakan sekumpulan tugas-tugas
    yang saling berhubungan yang melibatkan data,
    unit organisasi, dan tahapan waktu. Contoh dari
    proses bisnis adalah proses order pelanggan
  • Proses bisnis dipicu oleh beberapa peristiwa
    bisnis (disebut transaksi).
  • Proses bisnis dapat dikelompokkan dalam beberapa
    siklus transaksi, yaitu
  • Siklus Pendapatan Peristiwa-peristiwa bisnis
    yang berkaitan dengan distribusi barang dan jasa
    ke entitas lain dan penerimaan pembayaran
    berkaitan dengan distribusi barang atau jasa.
  • Siklus Pengeluaran Peristiwa-peristiwa bisnis
    berkaitan dengan pemerolehan barang dan jasa dari
    entitas lain dan pembayaran kewajiban-kewajiban
    yang berkaitan.
  • Siklus Produksi, yaitu peristiwa-peristiwa bisnis
    berhubungan dengan transformasi sumberdaya
    menjadi barang atau jasa
  • Siklus Keuangan, yaitu peristiwa-peristiwa bisnis
    berkaitan dengan pemerolehan dan manajemen dana,
    termasuk kas.
  • Siklus pelaporan keuangan. Siklus ini bukan
    merupakan siklus operasi, namun hanya mengambil
    data dari siklus lainnya dan memproses untuk
    membuat laporan.

55
Komponen dari Sistem Pemrosesan Transaksi
  • Input
  • Data ditangkap di dokumen sumber. Dokumen sumber
    merupakan dokumen awal untuk memasukkan trasnaksi
    ke sistem pemrosesan transaksi. Dokumen sumber
    harus didukung oleh dokumen pendukung transaksi.
    Contoh dokumen sumber adalah Faktur, Bukti Kas
    Masuk, Bukti Kas Keluar.
  • Selain menangkap data, manfaat lain pembuatan
    Dokumen sumber
  • Mengotorisasi aktivitas atau operasi berikutnya
  • Memicu Tindakan yang diinginkan
  • Menunjukkan akuntabilitas
  • Memungkinakn dilakukan analisis transaksi karena
    dokumen sumber didokumentasikan menjadi arsip
    permanen.

56
  • Pemrosesan
  • Data yang telah ditangkap di dokumen sumber
    diproses melalui pencatatan. Pemrosesan dilakukan
    melalui Jurnal dan Register.
  • Jurnal digunakan untuk mencatat transaksi
    akuntansi keuangan sedangkan register digunakan
    untuk mencatat jenis data lain yang tidak terkait
    dengan akuntansi.
  • Jenis-jenis jurnal Jurnal Pengeluaran Kas,
    Jurnal Penerimaan Kas, Jurnal Pembelian, Jurnal
    Penjualan, serta Jurnal Umum. Jurnal Umum
    kadang-kadang digantikan oleh Voucher jurnal,
    yaotu lembar jurnal atau formulir yang mengandung
    transaksi tunggal.
  • Jurnal harus didesain dengan baik sehingga dapat
    mengurangi pekerjaan pemostingan.
  • Penyimpanan
  • Buku besar dan arsip (file) merupakan tempat
    penyimpanan data baik dalam sistem manual maupun
    terkomputerisasi.
  • Terdapat dua jenis buku besar, yaitu Buku Besar
    Umum dan Buku Besar Pembantu.

57
  • Output
  • Terdapat berbagai output dari sistem pemrosesan
    transaksi. Setiap dokumen yang dihasilkan suatu
    sistem merupakan output.
  • Output yang biasa dari sistem pemrosesan
    transaksi adalah Neraca Saldo, Laporan Keuangan,
    Laporan Operasi, Analisis umur piutang dan
    Hutang, Pembayaran Cek, Konosemen (Dokumen
    pengiriman/B/L).

58
Merancang Bagan Akun (Chart Of Account)
  • Bagan akun diperlukan dalam pemrosesan transaksi
    manual maupun terkomputerisasi.
  • Bagan Akun merupakan kumpulan dari kode Akun dan
    nama Akun di buku besar. Bagan Akun
    mengelompokkan akun-akun berdasarkan
    kelompok-kelompok akun di Neraca (Aktiva, Hutang
    dan Ekuitas) dan Laporan Penghasilan (Income
    Statement), yaitu Pendapatan, Kos barang terjual
    dan biaya-biaya.
  • Akun (Account) merupakan suatu tempat untuk
    mencatat mutasi dan mengiktisarkan data suatu
    transaksi.

59
  • Bagan Akun harus dirancang mampu menjawab
    kebutuhan-kebutuhan pelaporan eksternal dan
    kebutuhan internal akan informasi.
  • Terdapat beberapa jenis pengkodean yang bisa
    digunakan untuk mengkode akun
  • Kode Blok digunakan untuk mengklasifikasi obyek
    ke beberapa kelompok tertentu.
  • Pengkodean berurut (Sequential Code), yaitu
    mengkode berdasarkan urutan, misalnya Kode
    angka1.2,3. Kode Huruf A,B,C
  • Kode Hirarki atau Mnemonic Code System, yaitu
    kode yang memberikan arti tertentu dari suatu
    kelompok. Contoh AT.001? Aktiva Tetap untuk
    Mesin.
  • Sistem Pengkodean Kelompok Merupakan perbaikan
    sistem kode blok yang memberikan tambahan arti
    bagi pengguna. Contoh Ruangan Fakultas Ekonomi
    (Kode 02), Lantai satu (Kode1) dan Kelompok
    Bangunan A, dan ruangan tata usaha (kode TU),
    dibuat KOde kelompok 02.1.A.TU

60
Formulir
  • Formulir digunakan untuk mengumpulkan informasi
    dan juga memberikan bukti bahwa suatu operasi
    atau aktivitas telah dilaksanakan.
  • Formulir dapat berbentuk kertas atau format yang
    terlihat di layar komputer.
  • Prosedur dan formulir harus didesain sebagai
    sistem terintegrasi tunggal.
  • Beberapa fungsi dari formulir akuntansi adalah
  • Memberikan media fisik untuk menyimpan dan
    mentransmisi data
  • Formulir menunjukkan otoritas dan
    pertanggungjawaban
  • Formulir, sebagai Media akuntansi, juga
    menstandarkan operasi. Proses-proses yang
    berulang secara umum harus distandarkan untuk
    meyakinkan keseragaman dan kelengkapan.
  • Formulir membantu karyawan yang belum
    berpengalaman dan yang berpengalaman mengetahui
    data apa yang harus dicatat dan format serta tata
    letaknya.

61
Pertimbangan dalam merancang Formulir
  1. Berapa jumlah copy (tindasan) dari formulir.
    Jumlah tindasan didasarkan banyaknya fungsi yang
    memerlukan data yang ada dalam formulir itu.
  2. Penomoran formulir, apakah harus bernomor urut
    tercetak atau tidak. Hal ini didasarkan pada
    kebutuhan pengendalian.
  3. Formulir juga harus menyediakan field atau bidang
    yang menunjukkan otoritasi dan akuntabilitas
    transaksi.
  4. Field atau bidang dalam formulir harus mampu
    menangkap data yang diperlukan untuk pemrosesan
    transaksi.
  5. Formulir juga harus menyediakan jejak transaksi
    (Transaction trail) sehingga suatu transaksi bisa
    ditelusuri sampai kepada formulirnya.

62
Ledgerless Bookkeeping
  • Pembukuan tanpa buku besar adalah salah satu
    bentuk pemrosesan data dimana dokumen sumber
    diarsipkan dan tidak diposting.
  • Arsip dokumen sumber berfungsi sebagai buku
    besar.
  • Aplikasi ledgerless bookeeping biasanya digunakan
    untuk aplikasi piutang dagang dan hutang dagang
    dengan kondisi terbatas.
  • Aplikasi ini bermanfaat apablia pembayaran
    piutang atau utang dilakukan sesuai dengan jumlah
    yang tercantum dalam Faktur, tidak
    sebagian-sebagian sesuai dengan laporan bulanan
    (Monthly Statement) yang dikirimkan kepada
    pelanggan.

63
Pemrosesan Transaksi berbasis komputer
  • By
  • Mr. Haloho

64
Cara Menangkap Data
  • Data dapat ditangkap dengan berbagai cara, baik
    dengan formulir atau melalui layar terminal
    komputer atau masukan dari sistem lain.
  • Pemasukan data secara online (On-line data entry)
    adalah pemasukan data transaksi secara langsung
    ke sistem komputer pada saat transaksi itu
    terjadi. Data dimasukkan ke sistem komputer
    melalui peralatan online, yaitu peralatan yang
    secara langsung dan terus menerus dikoneksikan ke
    sistem komputer. Contoh peralatan online OCR
    Scanner (Optical Character Reader) atau keyboard.

65
  • Pemasukan data secara ofline (off-line data
    entry) adalah input data melalui peralatan yang
    tidak secara langsung terkoneksi ke sistem
    komputer.
  • Dalam pendekatan pemasukan data offline
    transaksi pertama sekali ditangkap dalam dokumen
    sumber. Dokumen sumber kemudian dikumpulkan dalam
    tumpukan (batch), dan kemudian transaksi yang
    ditumpukkan di catat ke formulir yang dapat
    dibaca komputer melalui peralatan off-line.
  • Dalam beberapa kasus, data transaksi tidak perlu
    dicatat dalam dokumen sumber. Misalnya dalam
    aplikasi dokumen balikan (turnaround document)
    yaitu dokumen yang disiapkan perusahaan dan
    dikembalikan oleh pihak eksternal dan digunakan
    sebagai input langsung ke sistem komputer .
    Turnaround document misalnya dalam transaksi
    penjualan dimana terdapat bagian dari faktur
    penjualan yang harus dikembalikan oleh pelanggan
    ketika membayar tagihan. Sobekan faktur ini
    digunakan sebagai input mencatat penerimaan kas.

66
Manfaat
  • Input transaksi secara offline menawarkan dua
    manfaat hemat (economy) dan produktifitas.
    Perangkat keras dan perangkat lunak yang
    digunakan pada sistem batch lebih murah daripada
    yang digunakan untuk pendekatan online.
  • Pendekatan pemasukan data secara online
    menawarkan ketepatan waktu, fleksibilitas dan
    kesederhanaan.

67
Pemrosesan memutakhirkan atau memodifikasi data
  • Pemrosesan memutakhirkan dan memodifikasi data
    merupakan tahap pemeliharaan data.
  • Pada tahap pemeliharaan data, input dapat
    diproses secara periodik atau bertahap
    (sekuensial).
  • Contoh pemutakhiran data adalah memposting
    penjualan kredit ke buku pembantu piutang dagang.
    Contoh pemodofokasian data adalah Meningkatkan
    limit kredit dari seorang pelanggan.

68
Pemrosesan Output
  • Aplikasi pemrosesan transaksi memunculkan
    bermacam output untuk berbagai pengguna.
  • Output disajikan dan ditangani dalam berbagai
    cara. Output bisa dalam bentuk naratif, tabel
    atau format grafik. Output dapat ditampilkan
    dalam bentuk kertas (Hardcopy), mikrofilm atau
    layar monitor (softcopy).

69
Pemrosesan Periodik
  • Pemrosesan periodik adalah pemrosesan tumpuk
    (batch processing), yaitu pemrosesan data dari
    sekelompok transaksi pada suatu interval waktu.
    Pendekatan ini dilakukan dengan sumberdaya
    komputer yang minimal, namun bisa diadaptasi oleh
    perusahaan yang memiliki sistem berbasis
    komputer.
  • Pendekatan ini bisa dikombinasikan dengan
    pemasukan data online maupun offline.
  • Transaksi diakumulasikan sampai tumpukan
    transaksi memadai atau sampai waktu tertentu
    dipenuhi. Kemudian tumpukan transaksi diproses
    dengan memasukkan data ke satu atau lebih file.

70
(No Transcript)
71
Eksposure risiko dan Sruktur Pengendalian Internal
  • By
  • Mr. Haloho

72
Pengertian Eksposur Risiko
  • Eksposur (paparan) risiko adalah risiko-risiko
    yang dihadapi suatu entitas dari operasi usahanya
    dan yang memiliki konsekwensi keuangan.
  • Eksposur risiko (risiko yang tidak bisa
    dikendalikan pengendalian internal) muncul bukan
    karena tidak ada pengendalian internal namun
    karena pengendalian internal yang kurang memadai.
    Eksposur risiko bisa menghalangi suatu entitas
    untuk mencapai tujuannya.
  • Eksposur risiko bisa berasal dari dalam
    (internal) entitas maupun dari luar (eksternal
    )entitas
  • Eksposur risiko yang umum terjadi adalah kos
    yang berlebihan, pendapatan yang menurun,
    kehilangan aset, kesalahan-kesalahan akuntansi
    yang tidak disengaja, bisnis yang
    terhenti,pencurian aktiva, tindakan kekerasan dan
    bencana alam, kecurangan dan kejahatan kerah
    putih (white collar crime), dll
  • Risiko-risiko tidak bisa dihentikan pengendalian
    internal karena ada kolusi, kurang dalam
    menegakkan prosedur-prosedur serta kebijakan
    manajemen, dan kejahatan-kejahatan komputer

73
Faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya risiko
  1. Frekwensi?makin sering suatu kejadian dilakukan
    maka semakin banyak risiko yang akan terjadi.
    Misalnya, perusahaan yang banyak melakukan
    transaksi penjualan akan berisiko salah
    memasukkan data transaksi penjualan
  2. Kerentanan?Makin rentan suatu aset, semakin besar
    risiko yang akan terjadi pada aset itu. Misalnya
    kas sangat rentan dicuri daripada aktiva lainnya.
  3. Ukuran?Semakin besar nilai moneter dari kerugian
    potensial , semakin besar eksposur risikonya.
    Misalnya suatu arsip piutang usaha menunjukkan
    eksposur risiko yang tinggi karena mengandung
    informasi penting tentang jumlah yang akan
    ditagih ke pelanggan dan kejadian lainnya yang
    memengaruhi pelanggan kredit.

74
Struktur Pengendalian Internal
  • Untuk mengurangi risiko yang tereksposur (tak
    terkendali), maka diperlukan pengendalian
    internal yang dirancang dan dioperasikan dengan
    baik.
  • Pengendalian internal dirancang untuk
  • Keefektifan dan efisiensi dari operasi
  • Keandalan pelaporan keuangan
  • Ketaatan terhadap peraturan dan hukum yang
    berlaku
  • Menjaga kekayaan suatu organisasi
  • Tujuan Pengendalian tersebut sangat sulit dicapai
    karena
  • Perubahan-perubahan sangat cepat yang dihadapi
    perusahaan moderen
  • Risiko-risiko yang semakin banyak dihadapi suatu
    entitas
  • Penggunaan teknologi komputer yang membutuhkan
    pengendalian tambahan dalam struktur
    pengendaliannya.
  • Faktor-faktor manusia, dimana pengendalian
    diterapkan melalui manusia

75
Lanjut
  • Struktur dari pengendalian internal dapat
    dipandang dari sudut yang berorientasi keuangan
    maupun yang berorientasi non keuangan.
  • Struktur Pengendalian Internal (SPI)berorientasi
    keuangan, menurut COSO (Committee On Sponsoring
    Organization), adalah
  • 1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment)
  • 2. Penilaian risiko (Risk Assessment)
  • 3. Aktivitas Pengendalian (Control Activities)
  • 4. Informasi dan Komunikasi (Information and
    Communication)
  • 5. Pemantauan (Monitoring )
  • SPI berorientasi non keuangan terdiri dari
  • Sistem Pengendalian Manajemen
  • Sistem Pengendalian Operasional

76
LINGKUNGAN PENGENDALIAN
  • Lingkungan Pengendalian disebut juga
    pengendalian lunak (soft control) karena
    merupakan fundasi bagi komponen pengendalian
    internal lainnya.
  • Lingkungan pengendalian merupakan gabungan dari
    beberapa faktor yang bisa memperkuat atau
    memperlemah keefektifan kebijakan dan prosedur
    pengendalian.
  • Lingkungan pengendalian menunjukkan sikap
    (attitude) dan kesadaran dari seluruh anggota
    organisasi (dewan direksi, komite audit, manajer,
    pemilik, karyawan) terhadap pengendalian
    internal.
  • Manajemen harus menciptakan lingkungan atau
    kultur yang meminimalkan keterjadian kecurangan
    dalam pelaporan keuangan atau kesalahan dalam
    pekerjaan.

77
Komponen dari lingkungan Pengendalian
  • Komponen dari lingkungan pengendalian
  • Filosofi manajemen dan Gaya Operasi
  • Integritas dan Nilai etika
  • Komitmen Terhadap Kompetensi
  • Fungsi dari Dewan Direksi dan Komite Audit
  • Struktur Organisasi
  • Pembebanan Otoritas dan tanggungjawab
  • Kebijakan dan Praktik-praktik SDM

78
  • Filosofi manajemen dan gaya operasi?Jika
    manajemen yakin bahwa pengendalian penting maka
    ia akan menerapkan kebijakan dan prosedur
    pengendalian yang eektif. Kemudian ia akan
    mengomunikasikan kepada bawahan melalui gaya
    operasinya.
  • Integritas dan Nilai Etika? Prinsip-prinsip
    kejujuran, moralitas dan etika yang harus
    dimiliki oleh seluruh anggota organisasi.
    Perilaku yang tidak jujur, tidak bermoral dan
    tidak beretika dari manajemen dan karyawan akan
    berpengaruh terhadap aktivitas pengendalian.
    Setiap entitas sebaiknya memiliki aturan perilaku
    yang diberlakukan untuk seluruh anggota
    organisasi.
  • Komitmen terhadap Kompetensi?Setiap entitas harus
    merekkrut karyawan yang jujur dan sesuai dengan
    kompetensi yang diperlukan untuk mendorong
    inisiatif dan kreativitas dan bereaksi terhadap
    perubahan kondisi.

79
  • Fungsi dari dewan direksi dan Komite Audit
  • Dewan direksi suatu organisasi merupakan
    penghubung antara pemegang saham dan manajemen
    operasi suatu entitas. Pemegang saham melakukan
    pengendalian kepada manajemen operasi melalui
    fungsi dewan direksi. Jika anggota dewan direksi
    seluruhnya anggota dari manajemen operasi, atau
    dewan jarang rapat, maka kendali pemegang saham
    terhadap manajemen menjadi lemah.
  • Setiap perusahaan yang listing di Bursa efek
    harus memiliki Komite audit. Peran Komite audit
    adalah secara aktif mengamati kebijakan akuntansi
    dan pelaporan keuangan suatu entitas dan sebagai
    perantara antara dewan direksi, internal auditor
    dan eksternal auditor
  • Struktur Organisasi? Struktur organisasi
    merupakan pola otoritas dan tanggungjawab di
    suatu entitas. Struktur organisasi harus
    dirancang dengan baik agar komunikasi dan
    akuntabilitas pada suatu entitas bisa berjalan
    dengan baik.

80
  • Pembebanan otoritas dan tanggungjawab?Otoritas
    merupakan hak untuk memberikan perintah kepada
    bawahan, sedangkan tanggungjawab merupakan
    keharusan seseorang untuk melaksanakan tugas dan
    memberikan laporan. Metode untuk menerapkan
    otoritas dan tanggungjawab akan memiliki pengaruh
    yang signifikan dalam mencapai sasaran. Untuk
    itu, perlu diciptakan deskripsi tugas (Job
    Description) manual kebijakan, manual
    prosedur,dll
  • Kebijakan dan Praktik-praktik SDM?meliputi
    pertimbangan mengenai rekrutmen, orientasi,
    pelatihan, motivasi, evaluasi, promosi,
    kompensasi, konseling, hukuman, dan perlindungan
    karyawan. Kebijakan dan praktik SDM yang baik
    akan membantu perusahaan mencapaioperasi yang
    efektif dan memelihara integritas data

81
Komponen SPI ke-2Penilaian Risiko
  • Seluruh entitas menghadapi risiko signifikan dari
    internal maupun eksternal
  • Komponen penilaian risiko terdiri dari
  • identifikasi dan analisis risiko-risiko yang
    relevan yang bisa mencegah pencapaian sasaran dan
    tujuan perusahaan dan unit organisasinya.
  • Membuat suatu rencana untuk mengelola atau
    menangani risiko.
  • Manajemen puncak harus dilibatkan secara langsung
    dalam penilaian risiko bisnis.

82
Komponen SPI ke-3Aktivitas Pengendalian
  • Aktivitas Pengendalian merupakan kebijakan dan
    prosedur yang ditetapkan untuk membantu manajemen
    meyakinkan bahwa petunjuk manajemen telah
    dilaksanakan.
  • Beberapa aktivitas pengendalian yang umum
    diterapkan dalam organisasi adalah
  • Pemisahan tugas
  • Dokumen dan catatan yang memadai
  • Akses terhadap aset harus dibatasi
  • Pengecekan independen dan riviu kinerja
  • Pengendalian pemrosesan Informasi
  • Aktivitas pengendalian bisa dirinci menjadi
    pengendalin umum (General Control) dan
    Pengendalian aplikasi (Aplication Control)

83
Komponen SPI yang ke-4Informasi dan Komunikasi
  • Informasi berhubungan dengan sistem akuntansi
    suatu entitas, terdiri dari metode dan catatan
    yang dirancang untuk mengidentifikasi,
    menganalisa, mencatat, mengklasifikasi, dan
    melaporkan transaksi akuntansi dan memelihara
    akuntabilitas terhadap aset dan kewajiban.
  • Komunikasi berkaitan dengan menyediakan pemahaman
    yang jelas berkaitan dengan seluruh kebijakan dan
    prosedur pengendalian. Komunikasi yang baik
    membutuhkan komunikasi lisan yang efektif, manual
    prosedur yang memadai, manual kebijakan, dan
    jenis dokumentasi lainnya.

84
Komponen SPI ke-5Pemantauan (Monitoring)
  • Tujuan dari pemantuan adalah menilai kualitas
    dari SPI secara bersinambung.
  • Pemantauan dapat dilakukan melalui
  • Aktivitas pemantauan berkelanjutan (Ongoing),
    seperti supervisi karyawan setiap hari
  • Aktivitas Pemantauan yang terpisah, yaitu audit
    terhadap SPI dan catatan akuntansi yang dilakukan
    secara periodik. Biasanya, aktivitas ini
    dilakukan oleh departemen Internal Audit
    (Internal Audit).

85
Homework
  1. Apa yang dimaksud dengan struktur pengendalian
    internal (SPI) dalam kerangka COSO?
  2. Sebutkan dan jelaskan tujuan pengendalian
    internal menurut COSO
  3. Sebutkan Unsur-unsur SPI menurut COSO dan mana
    dari setiap unsur yang merupakan soft control dan
    Hard Control
  4. Apa yang dimaksud dengan Risk exposure dan
    sebutkan contoh-contoh risk exposure
  5. Jelaskan hubungan antara eksposur risiko dan SPI

86
(No Transcript)
87
PENGENDALIAN UMUM DAN PENGENDALIAN APLIKASI
  • By
  • Mr. Haloho

88
Klasifikasi Aktivitas Pengendalian
  • Berdasarkan pencegahan risiko
  • Pengendalian preventif
  • Pengendalian detektif
  • Pengendalian Korektif
  • Berdasarkan setting/pengaturan
  • Pengendalian Umum
  • Pengendalian Aplikasi

89
Pengendalian berdasarkan pencegahan risiko
  • Pengendalian preventif mencegah peristiwa yang
    tidak diinginkan terjadi, seperti
    kesalahan-kesalahan atau kerugian-kerugian
    keuangan.
  • Pengendalian Detektif, pengendalian yang
    menemukan ancaman-ancaman yang telah terjadi.
    Pengendalian ini lebih aktif daripada
    pengendalian prefentif.
  • Pengendalian korektif membantu menetapkan
    penyebab ancaman-ancaman yang tidak diinginkan
    yang telah dideteksi.

90
Klasifikasi berdasarkan setting/pengaturan
  • Pengendalian umum (General Control), berkaitan
    dengan seluruh kegiatan yang meliputi sistem
    informasi akuntansi dan sumberdaya (aset).
    Pengendalian ini meliputi seluruh pengendalian
    yang dicakup oleh lingkungan pengendalian
    internal, begitu juga komponen pengendalian
    internal lainnya. Pengendalian umum juga
    ditemukan dalam Aktivitas Pengendalian dari SPI
  • Pengendalian Aplikasi (Application Control),
    berhubungan dengan pemrosesan tugas-tugas
    akuntansi khusus atau transaksi dan bisa juga
    disebut sebagai pengendalian transaksi.
  • Ukuran-ukuran keamanan, dimaksudkan untuk
    memberikan keamanan yang memadai atas akses
    terhadap dan penggunaan aktiva dan catatan
    akuntansi.

91
Pengendalian Umum
  • Pengendalian umum untuk pemrosesan transaksi
  • Pengendalian berkaitan dengan organisasi
  • Pengendalian dokumentasi
  • Pengendalian akuntabilitas aktiva
  • Pengendalian praktik manajemen
  • Pengendalian operasi pusat informasi
  • Pengendalian otorisasi
  • Pengendalian akses

92
Pengendalian berkaitan dengan organisasi
  • Membuat struktur organisasi
  • Pemisahan tugas-tugas dan tanggungjawab
    secara logis (Independensi Organisasi).
  • Dalam sistem manual dilakukan dengan melakukan
    pemisahan tugas antara fungsi pengotorisasian,
    pencatat ke buku, dan penyimpanan.
  • Dalam sistem berbasis komputer, selain pemisahan
    tugas seperti di sistem manual, juga perlu
    dilakukan pemisahan yang lain. Fungsi-fungsi
    pengembangan sistem, fungsi pemrosesan data, dan
    fungsi administrator).
  • Pengecekan independen atas pekerjaan yang
    dilakukan pegawai yang lain.

93
Pengendalian dokumentasi
  • Pengendalian dokumentasi terdiri dari manual
    prosedur dan cara lainnya untuk dapat
    mengoperasikan SIA/SIM. Termasuk pernyataan
    kebijakan, bagan organisasi, dan deskripsi tugas.
  • Dalam sistem manualDokumentasi dalam sistem
    manual harus mengikutkan seluruh
    komponen-komponen dokumen sumber, jurnal, buku
    besar, laporan-laporan, output dokumen, bagan
    akun, rincian jejak audit, langkah-langkah
    prosedural, layout catatan, kamus data, dan
    prosedur pengendalian.
  • Sistem berbasis komputer Selain dokumentasi
    dalam sistem manual, juga dokumentasi standar
    sistem, dokumentasi aplikasi sistem, dokuemntasi
    program, dokuemntasi data, dokuemntasi
    pengoperasian, dan dokumentasi pemakai.
  • Pengendalian atas dokumentasi dilakukan dengan
    menempatkan pustakawan untuk memelihara seluruh
    dokumen perusahaan dan orang yang tidak diijinkan
    tidak boleh mengakses dokumen.

94
Pengendalian Akuntabilitas aktiva
  • Menggunakan buku pembantu
  • Rekonsiliasi
  • Prosedur yang disepakati
  • Menggunakan log dan register
  • Riviu dan penilaian ulang

95
Pengendalian praktik manajemen
  • Praktik-praktik dan kebijakan SDM
  • Komitmen terhadap kompetensi
  • Praktik-praktik perencanaan
  • Praktik-praktik audit
  • Pengendalian operasional dan manajemen

96
Pengendalian operasi pusat informasi
  • Pengendalian ini terutama terhadap sistem
    berbasis komputer dan dapat dibagi atas
  • Prosedur pengoperasian komputer. Pengoperasian
    komputer harus diawasi/ supervisi, direncanakan
    dengan seksama,
  • Prosedur pengecekan perangkat keras dan perangkat
    lunak

97
Pengendalian Aplikasi
  • Pengendalian yang berkaitan langsung dengan
    sistem pemrosesan transaksi disebut pengendalian
    transaksi atau pengendalian aplikasi,
  • Sasaran dari pengendalian aplikasi adalah
    membantu meyakinkan bahwa seluruh transaksi telah
    diotorisasi semestinya dan telah dicatat,
    diproses, diklasifikasi dan dilaporkan secara
    akurat.
  • Pengendalian aplikasi biasanya dibagi atas
  • Pengendalian Otorisasi
  • Pengendalian input
  • Pengendalian pemrosesan
  • Pengendalian output

98
Pengendalian Otorisasi
  • Pengotorisasian dilakukan oleh orang yang berada
    diluar sistem untuk meyakinkan transaksi
    dimasukkan ke buku besar valid dan wajar.
  • Otorisasi Umum menetapkan kondisi standar untuk
    menyetujui dan melaksanakan transaksi. MIsalnya,
    manajemen menetapkan kriteria persetujuan kredit
    atas penjualan.
  • Otorisasi Khusus berkaitan dengan
    peristiwa-peristiwa tertentu, yang kondisi dan
    pihak-pihaknya ditentukan. Misalnya ketentuan
    tentang penandatanganan cek dilakukan oleh kasir
    dan manajer keuangan.

99
  • Dalam sistem manual dan sistem pemrosesan batch
    berbasis komputer, otorisasi tampak dalam
    tandatangan, inisial, stempel dalam dokumen
    transaksi.
  • Apapun bentuknya, otorisasi harus diperiksa
    sebelum transaksi diproses.
  • Apabila transaksi dimasukkan secara on-line,
    mungkin tanpa dokumen sumber,otorisasi harus
    segera dilakukan, misalnya dengan memasukkan kata
    kunci (password).

100
Pengendalian Input
  • Pengendalian input merupakan pengendalian yang
    dilakukan untuk mencegah kesalahan-kesalahan
    memasukkan data ke dalam dokumen sumber,
    kesalahan-kesalahan dalam penumpukan (batching),
    pengonversian dan pentransmisian sehingga
    pemrosesan data dapat dilakukan secara andal.
  • Pengendalian input akan mampu mendeteksi
    kesalahan-kesalahan seperti catatan waktu
    karyawan, kesalahan memasukkan nomor pelanggan
    dalam faktur, dll.

101
  • Pengendalian input sangat perlu mendapat
    erhatian dalam pemrosesan langsung atau online
    karena keslahan akan cepat menyebar dan sulit
    untuk diketahui.
  • Pengendalian input dapat dikelompokkan atas
    tahap-tahap Pencatatan transaksi, penumpukan
    data transaksi,pengkonversian data transaksi, dan
    pengeditan data transaksi dan transmisi data
    transaksi.

102
Pencatatan transaksi
  • Transaksi dicatat ke dalam dokumen sumber.
  • Untuk meminimalkan kesalahan dalam pemrosesan
    data, maka dokumen sumber harus dirancang secara
    seksama sehingga seluruh data transaksi bisa
    dicatat/ditangkap.
  • Membuat dokumen bernomor urut tercetak untuk
    mencegah pemanfaatan dokuemn untuk transaksi
    fiktif.
  • Untuk mencegah transaksi fiktif di dokumen sumber
    maka dokumen sumber yang belum berisi harus
    disimpan ditempat aman dan terkunci.
  • Untuk sistem komputer pemrosesan langsung atau
    pemrosesan segera, beberapa fitur berikut perlu
    diperhatikan
  • Layar menu yang memungkinkan karyawan entry data
    dan pengguna memilihl layar transaksi hanya
    dengan memasukkan nomor atau huruf.
  • Layar praformat yang menayangkan format dokuemn
    masukan.
  • Kode bar, dokumen pracetak, atau pengenal kode
    produk.
  • Pemasukan data otomatis dan pengecekan rutin atas
    sistem komputer

103
Penumpukan (Batching) data transaksi
  • Ketika transaksi diproses dalam batch, total
    pengendalian harus selalu dihitung. Total
    pengendalian tumpuk membantu mencegah kehilangan
    transaksi dan pemostingan yang tidak benar atas
    data transaksi. Pengendalian tumpuk juga mencegah
    transaksi-transaksi yang tidak diotorisasi untuk
    diproses.
  • Ada tiga jenis total pengendalian yang digunakan
    untuk mengdenalikan tumpukan
  • Jumlah total pengendalian, yaitu total nilai
    (mis rupiah, jam atau unit) dalam suatu field
    jumlah atau kuantitas.
  • Suatu Total hash, total dari nilai (mis nomor
    pelanggan, kode transaksi) dalam suatu field
    identifikasi
  • Suatu hitungan record (record count), jumlah
    total dari dokumen sumber, dan transaksi yang
    akan diproses dalam batch.

104
Konversi data transaksi
  • Dalam sistem manual data transaksi biasanya harus
    dipindahkan dari satu dokumen sumber ke dokumen
    sumber lainnya atau dari dokumen sumber ke
    register dokumen.
  • Dalam sistem berbasis komputer konversidilakukan
    ke dalam bentuk yang bisa dibaca komputer.
  • Dalam sistem manual, agar konversi data bisa
    dikendalikan maka klerk secara visual memeriksa
    kebenaran informasi dalam dokumen. Pengecekan
    bisa juga dilakukan oleh klerk kedua untuk
    memeriksa kelengkapan dan akurasinya.
  • Dalam sistem komputer, pengendalian data atas
    konversi data dilakukan alat-alat pemasukan data.

105
Pengendalian atas pengeditan data transaksi
  • Beberapa transaksi yang diinput dalam sistem
    komputer terotomatisasi tidak selalu mengalami
    penyelidikan oleh pegawai yang terlatih. Begitu
    juga dalam pemrosesan manual.
  • Beberapa transaksi bisa juga dimasukkan oleh
    pegawai yang tugas utamanya bukan memasukan
    data.
  • Setiap sistem pemrosesan transaksi berbasis
    komputer harus memasukkan pendeteksian kesalahan
    data melalui edit test.
  • Maksud dari prosedur pengeditan adalah menyeleksi
    dan membandingkan seluruh data yang masuk
    terhadapstandar validitas yang telah ditetapkan.
  • Data yang melewati edit test akan dianggap valid
    dan diteruskan ke pemrosesan, sedangkan yang
    gagal dalam edit test akan dianggap tidak benar
    Iinvalid) dan dialihkan ke prosedur pengoreksian
    kesalahan.
  • Dalam sistem komputer, edit test adalah alat yang
    penting untuk meyakinkan akurasi penginputan.

106
  • Edit test biasanya disebut pengecekan terprogram,
    karena sudah dimasukkan dalam perangkat lunak
    aplikasi.
  • Kondisi-kondisi yang dapat divalidasi dengan edit
    test adalah
  • Nomor identifikasi telah benar (validity check)
  • Kuantitas dan jumlah telah sesuai dengan ukuran
    atau range yang telah ditentukan (reasonableness
    check, limit check, range check)
  • Nomor tidak boleh tampak dalam dalam field huruf
    atau sebaliknya (field check)
  • Elemen-elemen data berhubungan harus cocok
    kuantitas atau jumlah (relationship check).

107
Pengendalian transmisi data transaksi
  • Data transaksi harus ditransmisi dari titik
    kejadian ke pusat pemrosesan. Transmisi
    melibatkan alat komunikasi data.
  • Beberapa pengecekan terprogram berikut juga harus
    dibuat
  • Echo check mengembalikan data kembali ke
    terminal awal untuk membandingkan dengan data
    yang ditransmisikan.
  • Redundancy Check Meliputi transmisi dari data
    tambahan untuk membantu proses verifikasi.
  • Completeness check terdiri dari pemeriksaan
    bahwa seluruh data yang diperlukan telah
    dimasukkan atau ditransmisi.

108
Pengendalian Pemrosesan
  • Pengendalian atas pemrosesan transaksi harus
    meyakinkan bahwa data telah diproses secara
    akurat dan secara lengkap, tidak ada transaksi
    yang belum diotorisasi dimasukkan,program dan
    file dimasukkan dalam transaksi, dan seluruh
    transaksi dengan mudah bisa ditelusuri.
  • Pengendalian pemrosesan dapat dikelompokkan atas
    cek silang manual, pengecekan logika pemrosesan,
    pengendalian run-to-run, pengecekan perubahan
    file dan program, kaitan jejak audit.
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com