POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA

Description:

politik luar negeri indonesia sifat politik luar negeri * * * * * * * * * * * * * * sifat politik luar negeri sifat politik luar negeri sering merupakan penjumlahan ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:3685
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 22
Provided by: Valued465
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA


1
POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA
  • SIFAT POLITIK LUAR NEGERI

2
SIFAT POLITIK LUAR NEGERI
  • SIFAT POLITIK LUAR NEGERI SERING MERUPAKAN
    PENJUMLAHAN DARI SEKUMPULAN TINDAKAN YANG
    TERPISAH-PISAH ATAU YANG HANYA SAMAR TERKAIT.

3
PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI
  • Perubahan kebijakan luar negeri muncul melalui
    serangkaian modifikasi sederhana dari
    kebijakan-kebijakan yang ada, yang muncul secara
    perlahan melalui tahapan-tahapan sederhana yang
    biasanya bersifat tentatif, sesuai proses trial
    and error

4
Tiga Jenis Keputusan Luar Negeri William D. Coplin
  • Pertama, Keputusan-keputusan politik luar negeri
    yang sifatnya umum, yang terdiri atas serangkaian
    keputusan yang diekspresikan melalui
    pernyataan-pernyataan kebijakan dan
    tindakan-tindakan langsung, misalnya politik
    pembendungan (containtment policy) AS setelah
    Perang Dunia II, meliputi pernyataan-pernyataan
    politik yang bersifat luas seperti
    pernyataan-pernyataan Presiden, serta
    tindakan-tindakan khusus seperti perang Vietnam.
    Sasaran politik luar negeri bisa menjangkau
    lingkungan internasional.

5
Tiga Jenis Keputusan Luar Negeri William D. Coplin
  • Kedua, Keputusan-keputusan yang bersifat
    administratif. Keputusan itu di buat oleh
    anggota-anggota birokrasi pemerintah yang
    bertugas melaksanakan hubungan luar negeri
    negaranya. Departemen Luar Negeri (di AS
    Department of State) adalah organisasi birokratis
    yang utama, namun badan-badan pemerintah lainnya,
    seperti dinas militer, dinas intelejen,
    departemen perdagangan, juga sering terlibat di
    dalam pengambilan keputusan-keputusan
    administratif yang mempengaruhi kebijakan luar
    negeri.

6
Tiga Jenis Keputusan Luar Negeri William D. Coplin
  • Ketiga, Keputusan-keputusan yang bersifat krisis,
    merupakan kombinasi dari kedua tipe politik luar
    negeri yang diatas. Keputusan-keputusan yang
    bersifat krisis bisa berdampak luas terhadap
    kebijakan umum suatu negara. Keputusan itu juga
    bisa memperkuat kebijakan yang telah ada seperti
    yang terjadi pada saat AS melakukan intervensi
    dalam krisis Indocina (tahun 1960-an dan 1970-an)

7
Tahapan Ideal dalam membuat Keputusan Luar Negeri
  • menetapkan situasinya, dalam hal ini harus
    mendapat informasi yang memadai tentang
    permasalahan yang dihadapi.
  • memilih tujuan, artinya dalam proses pembuatan
    keputusan harus di tetapkan tujuannya.
  • pencarian alternatif, yaitu penelaahan berbagai
    alat yang di perlukan untuk mencapai tujuan atau
    sasaran yang diinginkan.
  • memilih alternatif

8
LANDASAN KEPUTUSAN POLUGRI
  • Nilai dasar yang melandasi kebanyakan tujuan para
    pengambil keputusan politik luar negeri adalah
    kelangsungan hidup bangsa. Akan tetapi nilai itu
    tidak mengungkapkan tujuan konkret dalam urusan
    internasional, khususnya dewasa ini yang sedang
    mengarah pada unilateralisme.
  • Beberapa pemimpin negara telah membenarkan perang
    ekspansi atas dasar keamanan nasional, seperti
    yang dilakukan Jepang pada tahun 1930-an ataupun
    AS pasca tragedi WTC. Pemimpin-pemimpin lainnya
    membenarkan politik isolasi seperti yang
    dilakukan AS pada tahun 1930-an

9
LANDASAN KEPUTUSAN POLUGRI
  • Keamanan nasional adalah dasar semu bagi tujuan
    nasional karena keamanan suatu negara bergantung
    pada kemampuan dan tujuan-tujuan negara lain yang
    berhubungan dengan kemampuan dan tujuan-tujuannya
    sendiri.
  •  
  • Oleh karena itu, tujuan antara yang dirancang
    untuk meningkatkan keamanan internasional bisa
    beranekaragam, bergantung pada informasi tentang
    kondisi internasional yang di miliki oleh
    pengambil keputusan.
  •  
  • Sebagai contoh, sejak PD II, konsepsi AS tentang
    kondisi yang diperlukan untuk memperkuat keamanan
    nasionalnya adalah kepaduan negara-negara blok
    Barat, perpecahan di blok Soviet, dan
    perlindungan terhadap negara-negara netral dari
    pengaruh komunisme. Atau pada pasca tragedi WTC,
    konsepsi AS diarahkan pada upaya memerangi
    terorisme internasional

10
PANDANGAN SUN-TZU
  • Merumuskan suatu kebijakan berarti
    memperhitungkan semua situasi yang mungkin
    dihadapi pada setiap waktu dimasa depan dan
    kemudian baru semenjak sekarang sudah menetapkan
    atau menyiapkan tindakan mana yang akan diambil
    atau dipilih kelak, guna menghadapi realisasi
    dari setiap kemungkinan tersebut.
  •  
  • Seperti apa yang dikemukakan oleh Sun Tzu dalam
    bukunya The art of war, kebijakan dapat
    diartikan sebagai keseluruhan keputusan-keputusan
    kondisional yang menetapkan tindakan-tindakan
    yang akan/harus diperhatikan guna menghadapi
    setiap keadaan yang mungkin terjadi dimasa depan
    atau menuntaskan permasalahan yang telah terjadi.

11
Dalam Pandangan John P. Lovell
  • Dalam pandangan John P. Lovell, kebijakan baik
    luar negeri maupun dalam negeri adalah suatu
    rancangan rasional yang dibentuk oleh para elit
    politik pembuat keputusan dan menjadi acuan bagi
    tindakan-tindakan negara selanjutnya

12
  • Polugri RI mulai di laksanakan sejak 2 September
    1948, yang di sampaikan melalui pidato Bung Hatta
    di depan sidang KNIP dengan judul Mendayung
    diantara Dua Karang.

13
Tiga Kelompok Faktor Pertimbangan Perumusan
Polugri
  • Faktor-faktor yang bersifat tetap/permanen
    faktor geografis, iklim dan topografi serta
    penduduk
  • Faktor-faktor yang bersifat tidak tetap
  • A. Bersifat Politis
  • B. Bersifat Non-Politis
  • Faktor-faktor yang bersifat Teknis

14
Faktor-faktor yang bersifat tidak tetap
Bersifat Politis
  • -1 Ideologi
  • -2 konstitusi
  • -3 persepsi pembuat keputusan
  • -4 gaya kepemimpinan
  • -5 kepentingan nasional
  • -6 opini massa
  • -7 konsensus nasional
  • -8 tekanan dari kekuatan eksternal
    tertentu/masyarakat internasional

15
Bersifat Non-Politis
  • -9 Kondisi sosial ekonomi masyarakat yang
    bersangkutan. Berkaitan dengan tingkat/taraf
    kehidupan rata-rata, tingkat pendidikan, tingkat
    kesadaran (politis, hak dan kewajiban)
  • -10 Tradisi Budaya yang di landasi oleh custum.
    Dunia politik kita sifatnya patrimonial. Secara
    tradisi kita mengenal gaya kepemimpinan seperti
    itu (patrimonial) sejak zaman raja-raja sampai
    sekarang. Bawahan tidak mungkin mengkritik
    atasan. Tradisi budaya ini sangat mempengaruhi
    gaya politik yang berkembang
  • -11 Mental dan Disiplin Nasional
  • -12 Karakter Nasional. Misalnya Sikap bangsa
    yang cenderung serba permisif terhadap tingkah
    laku aparat/atasan.

16
Faktor-faktor yang bersifat Teknis
  • a. Berkaitan dengan kemampuan para pelaksana atau
    para penentu keputusan dalam menilai suatu
    masalah. Kemampuan yang tinggi dalam menilai
    masalah bisa menghasilkan keputusan-keputusan
    yang lebih antisipatif dan tepat. Sebaliknya,
    kemampuan menilai masalah yang rendah selain akan
    menghasilkan keputusan yang kurang pas (tidak
    menyelesaikan masalah/bahkan memperpanjang
    masalah), juga dalam banyak hal sering membuat
    lolosnya berbagai kesempatan
  • b. Hal-hal yang berkaitan dengan pertimbangan
    atau perhitungan dana. Menilai pelaksanaan
    Polugri RI, apakah kerja dinas perwakilan luar
    negeri efektif atau tidak, juga tergantung oleh
    dana yang tersedia

17
Faktor-faktor yang bersifat Teknis
  • c. Hal-hal yang berkaitan dengan perhitungan
    mengenai keamanan atau kemungkinan bahaya
  • d. Hal-hal yang berkaitan dengan informasi dan
    komunikasi. Misalnya jaringan informasi pers,
    internet, dan lain-lain, harus merebut kesempatan
    dan menunjukkan kinerja diplomat kita
  • e. Hal-hal yang berkaitan dengan desakan waktu
    atau tekanan waktu.

18
Dua Kelompok Besar Perumus, Penentu Pelaksana
Polugri
  • Governmental Agencies/lembaga-lembaga pemerintah
    yang bersifat resmi atau formal.
  • Non-Governmental Agencies

19
Governmental Agencies/lembaga-lembaga pemerintah
yang bersifat resmi atau formal
  • Kepala Pemerintahan/Kepala Negara Presiden,
    Raja, Perdana Menteri
  • Pejabat dari departemen-derpartemen/
    lembaga-lembaga pemerintah yang terkait dengan
    bidang luar negeri. (Deplu, Hankam, Perdagangan,
    Kehakiman)
  • Lembaga-lembaga negara lainnya (DPR/Komisi I
    DPR).

20
Non-Governmental Agencies
  • Parpol
  • Kelompok Kepentingan/pressure group
  • Media Komunikasi/media massa (opini koran,
    majalah, dll).
  • Lembaga-lembaga atau badan-badan yang terlibat
    dalam Policy Making
  •  

21
Mereka harus menguasai atau memiliki kemampuan
  • Proses Perencanaan
  • Dinamika Politik dan Kebijaksanaan Luar Negeri
  • Teknik-teknik dan instrumen-instrumen yang di
    pergunakan dalam pelaksanaan kebijaksanaan
    (teknik persuasif, menekan, dll. Instrumen
    formal/resmi atau informal).
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com