FILSAFAT - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

FILSAFAT

Description:

FILSAFAT Etimologis: Filsafat = falsafat = falsafah = filosofi = philosophy berasal dari kata Yunani: Philos, philein, philia = cinta, kekasih, sahabat, suka, gemar – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:2304
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 74
Provided by: Chr490
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: FILSAFAT


1
FILSAFAT
  • Etimologis
  • Filsafat falsafat falsafah filosofi
    philosophy berasal dari kata Yunani
  • Philos, philein, philia cinta, kekasih,
    sahabat, suka, gemar
  • Sophia kebijaksanaan, kearifan, kebenaran
  • Kata philosphia pertama kali digunakan oleh
    Phytagoras pada abad 6 BC.

2
Pengertian Filsafat
  1. Plato a. filsafat adalah ilmu pengetahuan yang
    berusaha meraih kebenaran yang asli dan murni, b.
    penyelidikan tentang sebab-sebab dan asas-asas
    yang paling akhir dari segala sesuatu yang ada.
  2. Aristoteles filsafat adalah a. ilmu pengetahuan
    yang berusaha mencari prinsip-prinsip dan
    penyebab-penyebab dari realitas yang ada, b. ilmu
    pengetahuan yang berusaha mempelajari perihal ada
    selaku perihal itu ada (being as being) atau
    sebagaimana adanya (being as such).

3
  • 3. Rene Descartes filsafat adalah himpunan dari
    segala pengetahuan yang pangkal penyelidikannya
    adalah Tuhan, alam, dan manusia.
  • 4. William James filsafat adalah suatu upaya
    yang luar biasa hebat untuk berpikir yang jelas
    dan terang.
  • 5. R.F. Beerling filsafat a. memajukan
    pertanyaan tentang kenyataan seluruhnya atau
    tentang hakekat, asas, prinsip dari kenyataan, b.
    suatu usaha untuk mencapai radix atau akar
    kenyataan dunia wujud, juga akar pengetahuan
    tentang diri sendiri.

4
Pembagian Filsafat
  • Menurut Aristoteles
  • Filsafat Spekulatif/Teoretis adalah filsafat yang
    bersifat obyektif yakni ilmu demi ilmu Fisika
  • Filsafat Praktis yaitu filsafat yang memberi
    pedoman untuk bertingkah laku sebagaimana
    mestinya Etika dan politik
  • Filsafat Produktif adalah pengetahuan yang
    membimbing manusia menjadi produktif lewat suatu
    keterampilan khusus Sastra, retorika, estetika

5
  • Menurut Christian Wolff
  • Logika
  • Ontologi
  • Kosmologi
  • Psikologi
  • Teologi Naturalis
  • Etika

6
  • Menurut Will Durant
  • Logika
  • Estetika
  • Etika
  • Politika
  • Metafisika

7
  • Menurut The World University Encyclopedia
  • Sejarah filsafat
  • Metafisika
  • Epistemologi
  • Logika
  • Etika
  • Estetika

8
  • Dewasa ini pada umumnya filsafat dibagi dalam 6
    bidang
  • Epistemologi
  • Metafisika
  • Ontologi
  • Kosmologi
  • Teologi metafisik
  • Antropologi
  • 3. Logika
  • 4. Etika
  • 5. Estetika
  • 6. Filsafat berbagai disiplin ilmu.

9
Pembagian Filsafat
Ontologi
Kosmologi
Metafisika
Humanologi
  • Filsafat

Teologi
Kosmologi
Umum
Induksi
Logika
Deduksi
Aksiologi
Etika
Estetika
Praktek Pen
Ontologi IP
Pendidikan
Ilmu Pend
Epist Ilmu P
Hukum
Khusus
Metodologi IP
Sejarah
Aksiologi IP
Seni
10
  • Pada mulanya semua ilmu pengetahuan berinduk
    pada filsafat karena ia dianggap sebagai
  • Mater scientiarum/
  • Mother of science/
  • The queen of knowledge

11
  • Lama kelamaan, ilmu-ilmu memisahkan diri dari
    filsafat karena
  • tidak mampu memecahkan masalah praktis
  • Metodenya yang kontemplatif
  • Spesialisasi yang tajam

12
SEJARAH
  • Yunani Kuno
  • Filsuf-filsuf Yunani kuno
  • menaruh perhatian pada gejala-gejala alam,
  • perubahan yang terjadi terus-menerus seperti
    musim, laut
  • bertanya mengapa terjadi
  • Ada ketetapan yang mengherankan
  • menduga sebab-sebab terjadinya
  • Berspekulasi bahwa ada prinsip, asas, hukum di
    baliknya

13
  • ThalesAir
  • Anaximandros yang tak terbatas
  • Anaximes Udara
  • Herakleitos
  • Api adalah dasar pertama dari segala sesuatu yang
    ada
  • dan api sebagai lambang perubahan misalnya kayu
    menjadi abu
  • Apa yang ada pada alam senantiasa berubah
  • Semuanya sedang menjadi
  • Ungkapannya pantha rei, semuanya mengalir bagai
    sungai

14
  • Pythagoras
  • segala sesuatu dapat diejelaskan dengan
    bilangan-bilangan
  • Parmenides
  • Pendasar metafisika karena ia berpendapat
    tentang yang ada as being, being as such (yang
    ada sejauh ada) atau yang ada ada yang tidak ada
    tidak ada. Yang ada sebagaimana adanya tak dapat
    dibagi, tak bergerak, tidak plural melainkan
    tunggal.
  • Demokritos Segala sesuatu terdiri dari
    bagian-bagian kecil yang tak dapat dibagi lagi
    atau atom

15
HAL-HAL YANG MELAHIRKAN FILSAFAT
  • Ketakjuban
  • Manusia takjub terhadap alam sekitar
  • Obyek ketakjuban adalah segala sesuatu yang ada
    di sekitar
  • Plato pengamatan terhadap matahari, bulan,
    bintang, langit merangsang manusia untuk mencari
    jawaban.
  • Ketakjuban juga meliputi akal budi dan moral
  • Immanuel Kant takjub terhadap hukum moral dalam
    hatinya
  • Ketidakpuasan
  • Tidak puas terhadap penjelasan sesuatu dengan
    mitos
  • Tidak puas terhadap penjelasan orang awam
  • Tidak puas terhadap jawaban spekulatif
  • Ketidakpuasan itu merangsang rasio untuk
    memikirkan sebab dan akibat sehingga lahirlah
    filsafat

16
  • 3. Hasrat bertanya
  • Ketakjuban menimbulkan pertanyaan
  • Ketidakpuasan menimbulkan pertanyaan
  • Pertanyaan menimbulkan pengamatan atau penelitian
  • Pertanyaan bukan hanya mencari wujud sesuatu
    tetapi dasar dan hakekatnya
  • Bertanya merupakan tugas filsafat

17
  • 4. Keraguan
  • Manusia meragukan sesuatu yang telah diketahui
  • Manusia meragukan sesuatu yang telah diterima
    sebagai suatu kebenaran
  • Francis Bacon ragukanlah ilmu pengetahuan yang
    telah ada, dan ragukanlah guru-gurumu.
  • Meragukan berarti mempertanyakan kebenaran
    sesuatu

18
SIFAT DASAR FILSAFAT
  • Berpikir radikal
  • Menemukan akar dari kenyataan/fenomena
  • Menemukan akar suatu permasalahan
  • Berpikir secara mendalam untuk menemukan jawaban
  • Mencari azas
  • Menemukan esensi dari suatu realitas
  • Menemukan prinsip dari suatu kejadian
  • Memahami landasan suatu aktivitas
  • Memburu kebenaran
  • Sesuatu yang sesungguhnya
  • Sesuatu kejadian sebenarnya
  • Kebenaran bersifat terbuka dapat dikritik untuk
    menemukan kebenaran yang mneyakinkan
  • Kebenaran tidak bersifat mutlak dan final

19
  • Mencari kejelasan
  • Menghilangkan keragu-raguan
  • Mengejar kejelasan pengertian
  • Mengejar kejelasan intelektual
  • Berpikir rasional
  • Logis
  • Sistematis
  • kritis

20
Metode-metode filsafat
  • Metode Bahasa Yunani
  • Meta dengan
  • Hodos jalan
  • Sesuatu prosedur yang dipakai untuk mencapai
    suatu tujuan
  • Teknik mengetahui ilmu pengetahuan tertentu
  • Ilmu yang merumuskan aturan-aturan dari suatu
    prosedur

21
  • Kontemplatif memikirkan hakekat sesuatu
    sedalam-dalamnya
  • Memikirkan hakekat sesuatu sedalam-dalamnya
  • Berlangsung lama
  • Dalam keadaan tenang/hening
  • Kesendirian
  • Kapan dan dimanapun
  • Tanpa harus kontak langsung dengan obyek
  • Obyek perenungan dapat berupa apa saja
  • Makna hidup
  • Mati
  • Kebenaran
  • Keadilan
  • Keindahan
  • Tetapi bukan dengan menikmati
  • Melainkan dengan penuh kesadaran

22
  • Spekulatif mengerti hakekat sesuatu
  • Menyelami sesuatu secara mendalam
  • Dengan wajar
  • merenung
  • berpikir kritis
  • Berpikir murni
  • menganalisis
  • menghubungkan antarmasalah
  • berulang-ulang sampai mantap

23
  • Silogisme/Logika
  • Induktif bukti khusus ke prinsip umum
  • Premis minor/ khusus
  • besi dipanaskan memuai
  • perak dipanaskan memuai
  • Premis mayor/prinsip umum
  • Jadi semua logam dipanaskan memuai (silogisme)
  • Deduktif
  • Premis mayor semua manusia pasti mati
  • Premis minor Plato adalah manusia
  • Jadi Plato pasti mati
    (silogisme)

24
(No Transcript)
25
FILSAFAT PENDIDIKAN
  • Filsafat pendidikan adalah penerapan analisis
    filosofis terhadap bidang pendidikan (Imam
    Barnadib).
  • Filsafat pendidikan adalah landasan filosofis
    yang menjiwai seluruh kebijaksanaan dan
    pelaksanaan pendidikan (Noorsyam).

26
  • Filsafat pendidikan dipandang sebagai pembahasan
    yang sistematis masalah-masalah pendidikan secara
    fiolosofis, yaitu dengan menyelidiki
    persoalan-persoalan pendidikan dengan
    menjabarkannya baik sebagai metafisika,
    epistemologi, etika, logika, estetika maupun
    kombinasi semuanya (Broudy).
  • Perlukah kurikulum sekolah berisi metafisika,
    epiestemologi dsb?
  • Tunjukkan bahwa aspek-aspek filosofis tersebut
    sudah ada dalam kurikulum?

27
  • Filsafat pendidikan menyelidiki perbandingan
    pengaruh-pengaruh a. aliran-aliran filsafat yang
    bersaingan dalam proses kehidupan, b. kemungkinan
    proses2 pendidikan dan pembinaan watak keduanya
    berusaha menemukan pengelolaan pendidikan yang
    dikehendaki untuk membina watak yang paling
    konstruktif bagi kaum muda dan tua (Klipatrick).

28
Hubungan filsafat dan pendidikan
  • Berfilsafat dan mendidik adalah dua fase dalam
    satu usaha , berfilsafat adalah memikirkan dan
    mempertimbangkan nilai-nilai dan cita-cita yang
    lebih baik, sedangkan mendidik ialah usaha
    merealisasi nilai-nilai dan cita-cita itu di
    dalam kehidupan, dalam kepribadian manusia.
    Mendidik adalah mewujudkan nilai-nilai yang dapat
    disumbangkan filsafat, dimulai dengan generasi
    muda, untuk membimbing rakyat membina nilai-nilai
    di dalam kepribadian mereka, dan dengan cara ini
    demi menemukan cita-cita tertinggi suatu filsafat
    dan melembagakannnya di dalam kehidupan mereka
    (Kliptatrick).

29
  • Kita harus membawa filsafat guna mengatasi
    persoalan-persoalan pendidikan secara efisien,
    jelas, dan sistematis sedapat mungkin(Brameld).
  • Filsafat pendidikan dan ilmu pendidikan dapat
    dipandang sebagai bidang-bidang ilmu yang saling
    melengkapi (Brubacher).

30
FUNGSI FILSAFAT PENDIDIKAN
  • Fungsi Spekulatif mengerti seluruh persoalan
    pendidikan dan antarhubungannya dengan faktor
    lain yang mempengaruhi pendidikan
  • Fungsi normatif menentukan arah pendidikan
    sesuai dengan norma masyarakat
  • Fungsi kritik mengkritisi dan menafsirkan
    data-data ilmiah
  • Fungsi teori bagi praktek Filsafat memberikan
    prinsip-prinsip kerja ilmiah yang melahirkan
    teori untuk dipraktekkan.
  • Fungsi integratif memadukan semua fungsi nilai
    sebagai satu kesatuan nilai pendidikan.

31
Tugas
  • Hal-hal apakah dalam bidang pendidikan dan
    bimbingan konseling yang sarat dengan filsafat?
  • Buatlah pertanyaan-pertanyaan filosofis terhadap
    hal-hal pendidikan itu!
  • Gunakan satu atau lebih metode filsafat untuk
    menemukan jawabannya.

32
EPISTEMOLOGI
  • Etimologis
  • Epistemologi Yunani yakni episteme
    (pengetahuan) dan logos (kata, pikiran,
    percakapan atau ilmu). Epistemologi sering
    disamakan dengan theory of knowledge.
  • Jadi epistemologi adalah cabang filsafat yang
    membahas hakekat ilmu pengetahuan, bagaimana
    memperolehnya, dan apa teori-teorinya.

33
Pertanyaan pembimbing ke epistemologi
  • Apakah pengetahuan itu?
  • Apa sumber ilmu pengetahuan?
  • Apakah pengetahuan itu berasal dari
    pengamatan/pengalaman atau akal budi?
  • Apa jenis-jenis pengetahuan itu?
  • Apakah kebenaran pengetahuan itu pasti?

34
  • Pengetahuan berarti apa yang diketahui oleh
    seseorang tentang sesuatu.
  • Apa yang diketahui
  • Materi proses terjadinya/bertumbuhnya
    sesuatu
  • Bentuk pengalaman dulu
  • Ukuran Perasaan
  • Warna komposisi suatu benda
  • Jumlah dsb
  • Rasa
  • Pengetahuan mempersyaratkan
  • Subyek yang mengetahui
  • Obyek atau sesuatu yang diketahui

35
Sumber-sumber pengetahuan
  • Empirisme (Pengalaman inderawi)
  • Sumber pengetahuan adalah pengalaman atau
    pengamatan atau data atau fakta yang
    dialami/ditangkap oleh pancaindra kita.
  • Pengetahuan yang benar adalah pengetahuan
    inderawi
  • Pengetahuan diperoleh melalui penyerapan indera
    terhadap obyek
  • Seorang memilki pengetahuan karena ia menyerap
    obyek, barulah akal budi mengolahnya.
  • John Locke berpendapat bahwa mula-mula akal budi
    hanyalah as a white paper
  • Akal budi sendiri tak dapat menghasilkan
    pengetahuan tanpa bantuan penyerapan indera
  • David Hume semua pengetahuan berasal dari
    pengalaman inderawi
  • Empirisme lebih mementingkan perolehan
    pengetahuan dengan metode induktif

36
  • 2. Rasio/akal
  • Rasionalisme berpendapat bahwa sumber pengetahuan
    adalah akal budi.
  • Sumber pengetahuan satu-satunya adalah akal budi.
  • Dengan menggunakan kekuatan akal budi (berpikir)
    maka dapat diperoleh pengetahuan atau kebenaran.
  • Penggabungan 2 pengetahuan atau lebih dapat
    menghasilkan suatu pengertian baru
  • Misalnya 2 2 4 yang sudah merupakan aksioma
  • Pengetahuan diperoleh dari proposisi logika
    Matematika

37
  • Plato satu-satunya pengetahuan sejati adalah
    episteme yaitu pengetahuan tunggal sesuai dengan
    ide abadi.
  • Plato Apa yang ditangkap melalui pancaindra
    hanyalah tiruan dari ide abadi tentang sesuatu.
  • Jadi kebenaran yang sebenarnya adalah ide.

38
  • 3. Intuisi
  • Pemerolehan pengetahuan secara tiba-tiba
    (immediate knowledge)
  • Orang-orang tertentu yang memperoleh pengetahuan
    semacam ini meyakini kebenarannya
  • Tokoh filsafat intuisi adalah Hendri Bergson
  • 4. Otoritas pengetahuan diperoleh dari
    kekuasaan, kewibawaan, kharisma, tradisi,
    legalitas dan formalitas.
  • 5. Wahyu pengetahuan yang diperoleh dari Tuhan
    kepada para nabi atau rasul.

39
Proses Pemerolehan Pengetahuan
  • Individu menerima masukan (input data)
  • Individu mengadakan proses pengolahan data
  • Individu mengeluarkan hasil (output) dalam bentuk
    kesan atau pengertian terhadap sesuatu

40
Jenis-jenis pengetahuan
  • Pengetahuan biasa atau sehari-hari (ordinary
    knowledge) pengetahuan yang diperoleh melalui
    akal sehat. Disebut pengetahuan biasa,
    sehari-hari sehingga belum dapat dibedakan secara
    tegas ciri konotatif (ciri khusus) dan denotatif
    (ciri benda).
  • Pengetahuan ilmiah pengetahuan yang diperoleh
    dari hasil penelitian
  • Pengetahuan filsafat pengetahuan yang diperoleh
    dari permenungan terhadap hakekat sesuatu.
    Kebenarannya bersifat meta atau mengatasi
    pengetahuan ilmiah.
  • Pengetahuan religius adalah pengetahuan yang
    diperoleh dari kitab-kitab suci yang kebenarannya
    mutlak bagi para penganutnya.

41
Teori-teori Kebenaran
  • Teori korespondensi
  • Sesuatu itu benar kalau terdapat hubungan antara
    realita obyek dengan apa yang ditangkap oleh
    subyek.
  • If it is squares with reality, then it is true.
  • Kebenaran bersifat obyektif yakni keadaan apa
    adanya realita suatu obyek.
  • Kebenaran itu ada di luar diri manusia, sehingga
  • Manusia/anak didik mencari kebenaran itu
  • Anak didik menemukan dan mendeskripsi ciri-ciri
    suatu obyek yang sebenarnya

42
  • Kritik terhadap teori Korespondensi
  • Kesan subyektif satu dengan yang lain mungkin
    sekali berbeda-beda terhadap suatu obyek
  • Tidak ada jaminan bahwa kesan seorang
    sungguh-sungguh menggambarkan realita
  • Hubungan berkali-kali dengan suatu obyek dapat
    menimbulkan reaksi berbeda-beda
  • Jadi kriteria kebenaran bukan semata-mata
    didasarkan pada hubungan dengan realita.

43
  • Teori Konsistensi
  • Terjadi kebenaran apabila terdapat konsistensi
    antara kebenaran yang ditangkap oleh subyek yang
    satu dengan subyek yang lain tentang suatu
    realita
  • Makin konsisten hasil pengamatan subyek-subyek
    maka makin benar
  • Kebenaran itu terjadi atau valid karena ada
    konsistensi atau reliabilitas

44
  • Kebenaran konsistensi ilmiah
  • Penyelidikan yang berkali-kali pada waktu dan
    situs berbeda
  • Kebenaran mempersyaratkan juga reliabilitas
  • Teori korespondensi dan konsistensi saling
    melengkapi
  • Teori korespondensi membuat pernyataan tentang
    dunia realitas, dan teori konsistensi menguji
    kebenaran pernyataan itu.

45
  • Teori Pragmatisme
  • Pragma manfaat, guna
  • Sesuatu itu benar jika berguna atau bermanfaat
  • Suatu ide atau teori itu benar dilihat pada
    konsekuensi-konsekuensi praktisnya
  • Ide atau teori itu benar jika mampu memecahkan
    masalah atau berguna
  • Sesuatu itu benar jika mendatangkan kegunaan
    yakni membuat manusia beradaptasi secara seimbang
    dengan tuntutan lingkungannya.

46
  • Pragmatisme dalam dunia pendidikan
  • Sesuatu teori itu benar jika
  • ia mampu memberi penjelasan
  • ia dapat memecahkan masalah
  • ia dapat mendatangkan manfaat
  • ia merupakan model yang praktis bagi guru dan
    murid

47
  • William James menekankan
  • Asas dan tujuan pendidikan adalah pengembangan
    kepribadian dan pemberian motivasi
  • John Dewey menekankan bahwa
  • suatu ide itu benar terletak pada konsekuensi
    yang menyertainya
  • Seseorang dapat mengerti suatu teori ketika ia
    menggunakannya dalam memecahkan suatu masalah.

48
Adakah pengetahuan itu benar dan pasti?
  • Socrates apa yang saya ketahui ialah bahwa saya
    tidak mengetahui apa-apa (All that I know is that
    I know nothing). Maksudnya tidak ada pengetahuan
    yang pasti dan mutlak.
  • Pyrrho, Timon, Sextus Empiricus (365 275 BC)
    tokoh skeptisme, kita harus senantiasa
    menyangsikan segala sesuatu yang dianggap benar
    karena sesungguhnya tidak ada yang benar-benar
    diketahui dengan pasti.
  • John Wilkins dan Joseph Glanvill (1636-1680)
    membedakan antara pengetahuan tertentu yang
    sempurna dan pengetahuan tertentu yang sudah
    pasti. Yang pertama tak dapat dicapai karena
    manusia tidak sempurna dan yang kedua misalnya
    matahari terbit dari timur, api itu panas,
    terkena air basah.

49
AKSIOLOGI
  • Aksiologi adalah cabang filsafat yang mempelajari
    hakekat nilai dalam kehidupan manusia.
  • Menurut Earle (1992), nilai adalah suatu kualitas
    positif yang terkandung pada sesuatu yang
    menyebabkan orang ingin mendapatkannya atau
    memandang kualitas itu sebagai sesuatu yang
    positif itu sebagai sesuatu yangt berguna, yang
    menarik, yang baik, dan yang penting.
  • Aksiologi dibagi menjadi 2 bagian besar etika
    dan estetika.

50
ETIKA atau FILSAFAT MORAL
  • Etimologis
  • Etika Yunani ethos dan ethikos.
  • Ethos sifat, watak, kebiasaan karakter atau
    kecenderungan kepribadian.
  • Ethikos susila, keadaban, atau kelakuan dan
    perbuatan yang baik.
  • Moral Latin Mores yang bentuk jamak dari mos
    adat istiadat, kebiasaan, watak, kelakuan,
    tabiat dan cara hidup.
  • Etika adalah perenungan filsafati tentang hakekat
    suatu perbuatan manusia, apakah secara secara
    moral diperkenankan atau tidak, diwajibkan atau
    tidak.

51
TEORI-TEORI ETIKA
  • Terdapat 3 teori etika teori kognitif, teori
    imperatif, dan teori emotif.
  • Teori kognitif berpendapat
  • Kalimat-kalimat moral memiliki nilai kebenaran
    atau diputuskan benar atau salah berdasarkan
    pernyataan kalimat itu.
  • Pengetahuan moral dapat dijadikan pertimbangan
    atau penilaian moral apakah sesuatu itu benar
    atau salah
  • Contoh kalimat/pengetahuan moral membunuh
    adalah perbuatan salah.
  • Para penganut teori kognitif dikenal sebagai
    penganut teori realisme moral

52
  • Teori imperatif berpendapat bahwa
  • Kalimat-kalimat moral bersifat imperatif
    (memaksa) atau wajib dilakukan.
  • Contoh membunuh adalah perbuatan yang salah
    adalah perintah untuk tidak (melarang) membunuh.
  • Teori Emotif
  • Kalimat moral bersifat ekslamatif atau seruan
  • Istilah-istilah moral hanya merupakan luapan
    perasaan, rintihan, seruan, umpatan.
  • Meskipun demikian, perasaan atau emosi dapat
    menjelaskan pertimbangan-pertimbangan moral yang
    dilakukan manusia.

53
Teori Deontologis
  • Kewajiban atau tugas moral merupakan hal penting
    dalam memberikan penilaian bahwa suatu perilaku
    bermoral atau tidak bermoral.
  • Misalnya Membunuh adalah perbuatan yang sala.
  • Tokoh teori deontologis Immanuel Kant (1724-1804)
    melalui ajarannya tentang prinsip imperatif
    kategoris yakni pada dasarnya tingkah laku
    manusia diikat oleh hukum-hukum moral meskipun
    dalam dii manusia juga ada kecenderungan berbuat
    jahat.

54
Teori Konsekuensionalis
  • Ketika seorang berpikir terhadap suatu
    pernyataan moral ia seharusnya berpikir tentang
    konsekuensi atau akibat dari pernyataan moral
    tersebut.
  • Salah satu bentuknya adalah utilitarianisme
    adalah J. Bentham (1748-1832) dan John Stuart
    Mill (1806 1873) yang berpandangan bahwa suatu
    tindakan adalah benar jika tindkan itu bila
    menguntungkan atau membahagiakan bagi orang yang
    melakukannya.

55
METAFISIKA
  • Etimologis
  • Metafisika Yunani
  • Meta di atas atau di balik
  • Phusis alam atau fisik
  • Metafisika adalah cabang filsafat yang
    mempelajari hakekat realitas dari segala sesuatu
    baik yang bersifat fisik maupun yang nonfisik.
  • Ada dua hal dasar yang dipelajari metafisika
    analisis terhadap kategori-kategori dasar dan
    inventori terhadap corak-corak dasar dari
    keberadaan manusia.

56
  • Menurut Aristoteles, metafisika adalah ilmu yang
    mempelajari keadaan atau keberadaan sesuatu.
  • Obyek penelaahan metafisika Tuhan, alam semesta,
    waktu, ruang, dan hukum-hukum sebab akibat.

57
Pembagian Metafisika
  • Metafisika
  • Metafisika umum/ontologi filsafat yang
    mempelajari hakekat realitas dari segenap yang
    ada
  • Metafisika khusus mengkaji obyek-obyek
    metafisika seperti Tuhan (filsafat ketuhanan),
    manusia (filsafat manusia), dan keteraturan alam
    semesta (kosmologi)

58
Dua obyek Metafisika
  • Kategori dasar adalah klasifikasi terhadap segala
    sesuatu dengan membagi-baginya ke dalam kategori
    atau kelas yang sesuai dengan obyek-obyek lain
    yang sejenis
  • Inventori kategori dasar yang umum digunakan
    adalah substansi dan aksiden, spasiotemporal
    partikular, keberadaan yang seharusnya ada,
    (necessary beings), keberadaan yang bersifat
    kontingen (continent beings), serta perstiwa dan
    proses.

59
Inventori Kategori Dasar
  • Substansi adalah sesuatu yang memiliki eksistensi
    mandiri atau independent.
  • Keberadaan substansi tidak memerlukan
    keberadaan-keberadaan lain.
  • Aksiden adalah sesuatu yang keberadaannya tidak
    mandiri atau dependent/tidak independent.
  • Keberadaan aksiden memerlukan keberadaan
    substansi
  • Substansi keberadaan manusia adalah sifat
    kemanusiaannya.
  • Aksidennya adalah egois, altruis, pemarah dsb.

60
  • Spasiotemporal partikular adalah sesuatu yang
    memiliki keberadaan pada suatu tempat dan waktu
    tertentu.
  • Contoh orang, pintu, meja, pelangi, dan awan.
  • Spasiotemporal partikular sering mengacu pada
    keberadaan individual.
  • Contoh perbedaan A dan B atau beda meja licin dan
    meja berdebu pada waktu yang sama.

61
  • Banyak pakar filsafat membagi segala sesuatu ke
    dalam dua kategori
  • Keberadaan yang harus ada, tidak boleh tidak, dan
    ia tidak diadakan (necessary beings) yaitu Tuhan
  • Keberadaan Tuhan itu berada dalam realitasnya
    sendiri tanpa bergantung pada manusia dan alam
  • Keberadaan yang bersifat kontingen (contingent
    beings) misalnya manusia atau makluk lain dan
    alam raya bergantung pada sesuatu yang lain.

62
Kritik terhadap Metafisika
  • Filsuf-filsuf anti metafisika adalah kelompok
    positivisme logis yang berasal dari lingkungan
    Wina.
  • Bagi mereka, kajian metafisika adalah kajian
    spekulatif dan tak dapat dibuktikan secara
    empiris.
  • Namun demikian, kritik mereka tidak sepenuhnya
    benar karena terdapat multidimensional. Misalnya
    ada fenomena spiritual, transpersonal, dan
    ketidaksadaran.

63
LOGIKA
  • Empat karakteristik logika (Aristoteles dan
    Wilhem Leibniz)
  • Hukum identitas (Law of identity)
  • Sesuatu itu sama dengan dirinya sendiri.
  • P P
  • Hukum kontradiksi( Law of contradiction)
  • Sesuatu itu pada waktu yang sama tidak dapat
    sekaligus memiliki sifat tertentu dan juga tidak
    memiliki sifat tertentu itu.
  • Tidak mungkin P Q
  • 3. Hukum tiada jalan tengah (Law of excluded
    middle)
  • Sesuatu itu pasti memiliki sifat tertentu atau
    tidak memiliki sifat tertenu itu dan tidak ada
    kemungkinan lain.
  • Jadi P Q atau P tidak sama dengan Q
  • 4. Hukum cukup alasan

64
KEBUDAYAAN SEBAGAI ISI PENDIDIKAN
  • Etimologis
  • Culture dari Latin colo colore bercocok
    tanam, memelihara, mengembangkan jiwa (Kuypers)
  • Kebudayaan itu komplek terdiri dari pengetahuan,
    kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat,
    kecakapan-kecakapan dan kebiasaan yang diperoleh
    manusia sebagai warga masyarakat. (Taylor)

65
  • Roucek dan Waren dan Henry Lucas
  • Kebudayaan adalah cara hidup, cara berpikir,
    bertindak dari masyarakat untuk memenuhi
    kebutuhan (survive).
  • Peradaban peng (rk)embagan unsur-unsur kebudayaan
    sehingga menjadi kompleks, canggih halus, mulia.

66
  • Kebudayaan Nasional bersifat
  • Spiritual, psikologis yang
  • dimanifestasikan dalam filsafat hidup,
    karakter bangsa, sikap mental
  • 2. Rasional-intelektual bersifat hasil berpikir
    yang dituangkan dalam ilmu pengetahuan
  • 3. Material konkret tercermin dalam desain
    teknologi, arsitektur, mode, seni.

67
  • Azas Kebudayaan Nasional
  • Konsentrasi berpusat pada kebudayaan nasional
    sekarang dan warisan budaya
  • Konvergensi memadukan budaya bangsa dan budaya
    luar, terbuka tetapi dengan sensor.
  • Kontinuitas penerusan dan pengembangan
    kebudayaan

68
Tugas Pendalaman
  • Apakah pengetahuan ilmiah itu
  • Apakah anda setuju dengan klasifikasi ilmu
    pengetahuan menurut August Comte?
  • Kebudayaan yang bagaimana dijadikan sebagai isi
    pendidikan?
  • Apakah kurikulum memasukkan semua hal yang sudah
    diketahui sebagai isi kurikulum untuk dipelajari
    peserta didik?

69
Aliran-aliran Filsafat
  • Naturalisme Fakta yang sebenarnya adalah alam
    semesta fisik ini. Segala sesuatu berasal dari
    alam, tidak ada lagi sesuatu di baliknya.
  • Naturalisme melahirkan faham plurasisme yang
    berpendangan bahwa alam semesta dengan segala
    isinya memiliki keragaman

70
Idealisme
  • Fakta itu adalah ide-ide. Atau kenyataan
    merupakan substansi yang diperoleh ide tentang
    sesuatu.
  • Menurut Plato, ada fakta yang diperoleh melalui
    pancaindera dan ada fakta diperoleh melalui ide
    rasio.
  • Ide rasio adalah fakta sesungguhnya yang
    melampaui fakta pancaindera.

71
  • Realisme berpandangan bahwa fakta diperoleh dari
    hasil pertemuan dengan obyek realnya.
  • Orang bisa memiliki pengetahuan yang kurang tepat
    terhadap benda tetapi dapat memiliki gambaran
    yang tepat tentang benda itu.

72
  • Pragmatisme mementingkan pragma atau kegunaan
    dari sesuatu dan perwujudan nyata dari suatu ide.
  • Sesuatu ide itu berguna kalau bermanfaat.

73
  • Empirisme
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com