BAGIAN SATU - PowerPoint PPT Presentation

1 / 101
About This Presentation
Title:

BAGIAN SATU

Description:

... Menarik minat para manajer Sangat bernilai bagi para peneliti organisasi Motivasi Komponen Pembentuk Motivasi terbentuk setidaknya oleh tiga komponen: ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:225
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 102
Provided by: egyp1
Category:
Tags: bagian | satu | motivasi

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: BAGIAN SATU


1
(No Transcript)
2
BAGIAN SATU
Bidang-bidang Perilaku Organisasi
  1. PENDAHULUAN PERILAKU ORGANISASI
  2. BUDAYA ORGANISASI

3
BAB SATU
Pendahuluan Perilaku Organisasi
4
Sumber Daya ManusiaKeberhasilan Organisasi
BAB SATU Pendahuluan Perilaku Organisasi
  • Kunci keberhasilan organisasi adalah pengelolaan
    sumber daya manusianya

5
Sumber Daya ManusiaDalam Organisasi
BAB SATU Pendahuluan Perilaku Organisasi
  • Organisasi memerlukan sumber daya manusia yang
    mau
  • Bekerja keras
  • Berpikir secara kreatif
  • Berkinerja unggul

6
Sumber Daya ManusiaPemeliharaan
BAB SATU Pendahuluan Perilaku Organisasi
  • Dalam rangka memelihara sumber daya manusia,
    penting adanya untuk secara berkala dan berarti
    untuk
  • Memberi penghargaan
  • Memberi semangat

7
Sumber Daya ManusiaKontribusi Disiplin
BAB SATU Pendahuluan Perilaku Organisasi
  • Sejumlah disiplin yang memberikan kontribusi
    utama dalam pengelolaan sumber daya manusia
    antara lain
  • Psikologi
  • Sosiologi
  • Antropologi budaya

8
Perilaku Manusia
BAB SATU Pendahuluan Perilaku Organisasi
  • Orang berperilaku dengan cara-cara yang dapat,
    maupun yang tidak dapat diramalkan
  • Setiap orang memiliki pola perilaku yang unik

9
Perilaku ManusiaKaryawan dan Manajer
BAB SATU Pendahuluan Perilaku Organisasi
  • Perilaku karyawan merupakan kunci dalam mencapai
    efektivitas
  • Manajer harus mengamati, merespons, dan
    menghadapi serangkaian pola perilaku yang
    ditunjukkan oleh karyawan

10
Perilaku ManusiaPengamatan
BAB SATU Pendahuluan Perilaku Organisasi
  • "Effect" merupakan perilaku atau reaksi dari
    seseorang yang sedang diamati
  • Individu yang sedang diamati kemungkinan besar
    akan bereaksi dengan cara yang tidak umum karena
    mereka merasa diamati atau turut serta dalam
    suatu eksperimen

11
Pemberi Kerja dan Karyawan(1)
BAB SATU Pendahuluan Perilaku Organisasi
  • Pemberi kerja dan karyawan melakukan kontrak
    psikologis
  • Pemberi kerja percaya bahwa tidak ada pekerja
    yang mendapatkan jaminan pekerjaan seumur hidup
    atau kenaikan upah
  • Jika kinerja pekerja baik dan menghasilkan laba,
    pemberian kerja terus berlangsung dan kenaikan
    upah diberikan

12
Pemberi Kerja dan Karyawan(2)
BAB SATU Pendahuluan Perilaku Organisasi
  • Karyawan saat ini yakin bahwa pemberi kerja
    jujur, memperhatikan keluarga mereka, dan
    berkepentingan dengan kesehatan mereka secara
    keseluruhan
  • Asumsi ini merupakan dasar dari apa yang disebut
    sebagai kesepakatan psikologi baru

13
Teori Sistem
BAB SATU Pendahuluan Perilaku Organisasi
  • Teori sistem digunakan untuk mengintegrasikan
    efektivitas organisasi dan waktu
  • Dua kesimpulan utama dari teori sistem adalah
  • Kriteria efektivitas (misalkan produktivitas,
    kualitas, kemampuan beradaptasi) harus
    merefleksikan keseluruhan siklus input, proses,
    dan output
  • Kriteria efektivitas harus merefleksikan hubungan
    antara organisasi dan lingkungan luarnya

14
Organisasi dan Lingkungan
BAB SATU Pendahuluan Perilaku Organisasi
  • Organisasi hanyalah elemen atau bagian dari suatu
    sistem yang lebih besar, yakni lingkungan

15
BAB DUA
Budaya Organisasi
16
Budaya dan Sosialiasi
BAB DUA Budaya Organisasi
  • Budaya merupakan pola asumsi yang diciptakan,
    ditemukan, atau dikembangkan agar orang dapat
    menyesuaikan diri dengan kehidupan organisasi
  • Sosialisasi merupakan proses di mana organisasi
    membawa karyawan baru ke dalam budaya

17
Karier
BAB DUA Budaya Organisasi
  • Karier merupakan urutan sikap dan perilaku yang
    dipersepsikan secara individu yang dihubungkan
    dengan pengalaman yang berhubungan dengan kerja
    dan aktivitas selama rentang waktu kehidupan
    seseorang

18
Revolusi Budaya
BAB DUA Budaya Organisasi
  • Hanya menyatakan bahwa "ini akan menjadi budaya"
    bukanlah hal yang realistis
  • Revolusi budaya membutuhkan waktu

19
Revolusi BudayaIndividu atau Kerjasama
BAB DUA Budaya Organisasi
  • Revolusi budaya memang dapat dipengaruhi oleh
    individu yang memiliki kekuasaan (seperti Ray
    Kroc di McDonald's, Walt Disney, atau John
    Nordstorm)
  • Namun, pada umumnya budaya organisasi berevolusi
    dan menjadi nyata ketika orang berinteraksi dan
    bekerja bersama

20
Nilai dan Tenaga Kerja
BAB DUA Budaya Organisasi
  • Organisasi dapat mencapai efektivitas hanya
    ketika karyawan-karyawannya berbagi nilai
  • Nilai dari tenaga kerja yang semakin beragam
    dibentuk jauh sebelum seseorang memasuki
    organisasi
  • Oleh karena itu merekrut, memilih, dan
    mempertahankan karyawan yang nilainya paling
    cocok dengan nilai perusahaan merupakan hal yang
    penting

21
Sosialisasi dan Pewarisan
BAB DUA Budaya Organisasi
  • Sosialisasi mencakup proses di mana organisasi
    membawa karyawan baru ke dalam budaya perusahaan
  • Pewarisan dari pekerja yang lama kepada pekerja
    yang lebih baru meliputi
  • Nilai
  • Asumsi
  • Sikap

22
Spiritualitas
BAB DUA Budaya Organisasi
  • Arti "spiritualitas" oleh sebagian besar praktisi
    dan peneliti adalah
  • Karyawan memiliki sebuah konsep pribadi atau
    kehidupan dalam diri sendiri yang dapat diperkuat
    dan dikembangkan di pekerjaan

23
SpiritualitasPembahasan dan Penelitian
BAB DUA Budaya Organisasi
  • Spiritualitas di tempat kerja mulai dipelajari
    dan dibahas secara empiris
  • Baru-baru ini, sebagian besar penelitian mengenai
    spiritualitas menggunakan survei dan rancangan
    penelitian yang sedang diperbaiki tapi masih
    perlu dipertimbangkan dengan cermat

24
BAGIAN DUA
Memahami dan Mengelola Perilaku Individu
  1. PERBEDAAN INDIVIDU DAN PERILAKU KERJA
  2. PERSEPSI, ATRIBUT, DAN EMOSI
  3. MOTIVASI
  4. RANCANGAN PEKERJAAN, PEKERJAAN, DAN MOTIVASI
  5. EVALUASI, UMPAN BALIK, DAN PENGHARGAAN
  6. MENGELOLA PERILAKU YANG BURUK
  7. MENGELOLA STRES INDIVIDU

25
BAB TIGA
Perbedaan Individu dan Perilaku Kerja
26
Variabel Individu
BAB TIGA Perbedaan Individu dan Perilaku Kerja
  • Variabel individu utama yang mempengaruhi
    perilaku kerja mencakup
  • Faktor demografis (usia, ras, jenis kelamin)
  • Kemampuan dan keterampilan
  • Persepsi
  • Sikap
  • Kepribadian

27
Variabel Organisasi
BAB TIGA Perbedaan Individu dan Perilaku Kerja
  • Untuk membentuk perilaku kerja yang produktif,
    nonproduktif, dan kontraproduktif, variabel
    individu dikombinasikan dengan berbagai variabel
    organisasi, yaitu
  • Sumber daya
  • Kepemimpinan
  • Penghargaan
  • Rancangan pekerjaan
  • Struktur

28
Atribusi dan Persepsi
BAB TIGA Perbedaan Individu dan Perilaku Kerja
  • Atribusi yang kita buat mengenai mengapa suatu
    peristiwa muncul mempengaruhi perilaku kita
  • Oleh karena itu, perilaku kita dibentuk oleh
    persepsi kita mengenai mengapa hal-hal tertentu
    terjadi

29
Atribusi dan PersepsiProses
BAB TIGA Perbedaan Individu dan Perilaku Kerja
  • Proses atribusi melibatkan
  • Proses analisis mengapa sesuatu terjadi
    (mengatribusikan penyebab pada suatu peristiwa)
  • Menyesuaikan penjelasan tersebut ke dalam suatu
    kerangka kerja umum yang memberikan dasar untuk
    perilaku selanjutnya

30
Stereotip
BAB TIGA Perbedaan Individu dan Perilaku Kerja
  • Pembentukan stereotip merupakan proses yang
    diciptakan untuk membantu kita mengurangi secara
    lebih efisien tuntutan informasi yang luar biasa
    banyaknya
  • Hal tersebut dapat berupa proses persepsi yang
    berguna, bahkan diperlukan
  • Banyak stereotip yang bermanfaat

31
StereotipPrasangka
BAB TIGA Perbedaan Individu dan Perilaku Kerja
  • Suatu prasangka merupakan suatu bentuk khusus
    dari pembentukan stereotip yang menolak perubahan
    bahkan jika dihadapkan dengan informasi yang
    berlawanan
  • Prasangka tidak pernah bermanfaat

32
Sikap
BAB TIGA Perbedaan Individu dan Perilaku Kerja
  • Sikap merupakan kecenderungan yang dipelajari
    untuk memberi respons secara positif atau negatif
    terhadap orang, objek, dan situasi yang
    berhubungan dengannya
  • Sikap terdiri dari
  • Komponen kognisi (kepercayaan)
  • Komponen afeksi (perasaan)
  • Komponen perilaku yang terdiri dari tujuan
    perilaku individual

33
Kepuasan dan Kinerja(1)
BAB TIGA Perbedaan Individu dan Perilaku Kerja
  • Walaupun hubungan kepuasan kerja dengan kinerja
    pekerjaan merupakan sebuah hubungan yang kompleks
    yang tidak sepenuhnya dipahami, tampak jelas
    bahwa kedua variabel ini berhubungan dalam suatu
    kondisi tertentu

34
Kepuasan dan Kinerja(2)
BAB TIGA Perbedaan Individu dan Perilaku Kerja
  • Salah satu pandangan yang ada saat ini adalah
  • Penghargaan yang diterima seseorang merupakan
    konsekuensi dari kinerja yang baik
  • Tingkatan di mana penghargaan ini dipersepsikan
    sebagai masuk akal, mempengaruhi sejauh mana
    kepuasan dihasilkan dari kinerja dan sejauh mana
    kinerja dipengaruhi oleh kepuasan

35
Sifat Kepribadian
BAB TIGA Perbedaan Individu dan Perilaku Kerja
  • Kekuatan yang mempengaruhi sifat dari kepribadian
    seseorang mencakup
  • Faktor keturunan
  • Hubungan orang tua-anak dan keluarga
  • Kelas sosial dan kekuatan kelompok lain
  • Faktor budaya (penting seiring meningkatnya
    interaksi antar budaya di lingkungan bisnis
    global saat ini)

36
Model Kepribadian(1)
BAB TIGA Perbedaan Individu dan Perilaku Kerja
  • Model kepribadian Big Five menyatakan bahwa lima
    dimensi Big Five merupakan inti setiap
    kepribadian
  • Kepribadian setiap individu merefleksikan
    tingkatan yang berbeda dari kelima faktor tersebut

37
Model Kepribadian(2)
BAB TIGA Perbedaan Individu dan Perilaku Kerja
  • Kelima dimensi ini adalah
  • Extroversion
  • Emotional stability
  • Agreeableness
  • Conscientiousness
  • Openness to experience

38
Faktor Kepribadian
BAB TIGA Perbedaan Individu dan Perilaku Kerja
  • Ada sejumlah faktor kepribadian yang mempengaruhi
    perilaku
  • Tiga yang sering diidentifikasikan sebagai faktor
    yang paling penting dalam menjelaskan perilaku
    dan kinerja adalah
  • Locus of control
  • Self-efficacy
  • Kreativitas

39
BAB EMPAT
Persepsi, Atribut, dan Emosi
40
Persepsi
BAB EMPAT Persepsi, Atribut, dan Emosi
  • Persepsi merupakan proses yang melibatkan
    pemilihan, pengorganisasian, dan interpretasi
    dari faktor-faktor lingkungan, bentuk, orang, dan
    stimulus lainnya
  • Melalui proses persepsi, individu berusaha
    memahami stimulus yang mereka amati

41
StimulusPengelompokan (1)
BAB EMPAT Persepsi, Atribut, dan Emosi
  • Stimulus yang terpilih dikategorikan ke dalam
    kelompok menurut sejumlah kaidah, yaitu
  • Law of nearness
  • Law of similarity
  • Law of closure
  • Law of figure and ground

42
StimulusPengelompokan (2)
BAB EMPAT Persepsi, Atribut, dan Emosi
  • Pengelompokan menjadikan interpretasi dan proses
    penalaran menjadi lebih mudah
  • Akan tetapi, pengelompokan tidak menghilangkan
    ketidakakuratan atau distorsi

43
PersepsiPengaruh Buruk
BAB EMPAT Persepsi, Atribut, dan Emosi
  • Sayangnya, sebagian besar individu terlibat
    dalam
  • Pemberian stereotip
  • Pengambinghitaman
  • Prasangka
  • Semua tindakan itu dipengaruhi oleh persepsi

44
PersepsiStereotip
BAB EMPAT Persepsi, Atribut, dan Emosi
  • Walau banyak literatur memandang negatif
    stereotip, terdapat pula stereotip positif
  • Orang Jerman sebagai orang yang efisien
  • Orang Afro-Amerika (negro) sebagai atlet yang
    luar biasa
  • Orang Belanda sebagai orang yang hemat
  • Semua itu merupakan pandangan luas yang tidak
    selalu benar untuk semua anggota kelompok tersebut

45
PersepsiDistorsi
BAB EMPAT Persepsi, Atribut, dan Emosi
  • Distorsi dalam persepsi muncul karena
  • Perhatian terpilih
  • Perhatian terbagi
  • Kesalahan similar-to-me (memiripkan orang lain
    dengan diri sendiri)

46
Teori Atribusi
BAB DUA Budaya Organisasi
  • Teori atribusi berusaha menjelaskan hubungan
    antara persepsi dan perilaku

47
PersepsiMenciptakan Kesan Tertentu
BAB EMPAT Persepsi, Atribut, dan Emosi
  • Individu, melalui tindakan, bahasa tubuh, dan
    cara berbicara, berusaha menciptakan suatu kesan
    tertentu dalam persepsi orang lain
  • Kandidat pekerja sering kali berusaha menetapkan
    kesan positif untuk memperoleh suatu pekerjaan

48
Menciptakan Kesan TertentuManajemen Kesan
BAB EMPAT Persepsi, Atribut, dan Emosi
  • Beberapa taktik manajemen kesan yang digunakan
    secara luas adalah
  • Mengambil hati
  • Mempromosikan diri sendiri
  • Memberikan contoh
  • Memohon
  • Intimidasi

49
Emosi
BAB EMPAT Persepsi, Atribut, dan Emosi
  • Emosi merupakan perasaan yang penting untuk
    memahami perilaku dan sikap orang
  • Emosi sulit ditentukan dengan akurat

50
EmosiEmosi Primer
BAB EMPAT Persepsi, Atribut, dan Emosi
  • Berdasarkan penelitian terdapat sejumlah emosi
    primer yang universal
  • Takut
  • Terkejut
  • Sedih atau senang
  • Jijik
  • Marah
  • Antisipasi
  • Penerimaan

51
Kerja Emosi
BAB EMPAT Persepsi, Atribut, dan Emosi
  • Kerja emosi (emotional labor) adalah pekerjaan,
    waktu, dan usaha yang digunakan untuk mengelola
    emosi

52
Inteligensi Emosi(1)
BAB EMPAT Persepsi, Atribut, dan Emosi
  • Inteligensi emosi merujuk pada kombinasi
    keterampilan dan kemampuan, antara lain
  • Kesadaran diri
  • Pengendalian diri
  • Empati
  • Sensitivitas terhadap perasaan orang lain

53
Inteligensi Emosi(2)
BAB EMPAT Persepsi, Atribut, dan Emosi
  • Terdapat perdebatan dan kontroversi berkenaan
    dengan apakah inteligensi emosi merupakan suatu
    bentuk dari inteligensi
  • Setelah diteorikan dan diukur dengan lebih tepat,
    inteligensi emosi mungkin akan selalu menjadi
    topik yang
  • Menarik minat para manajer
  • Sangat bernilai bagi para peneliti organisasi

54
BAB LIMA
Motivasi
55
MotivasiKomponen Pembentuk
BAB LIMA Motivasi
  • Motivasi terbentuk setidaknya oleh tiga komponen
  • Arah merujuk pada apa yang dipilih untuk
    dilakukan oleh seorang individu ketika disajikan
    sejumlah tindakan alternatif
  • Intensitas merujuk pada kekuatan dari respons
    individu ketika pilihan arah dibuat
  • Ketekunan merujuk pada kekuatan yang menetap dari
    perilaku, atau berapa lama seseorang akan
    mendedikasikan usaha

56
Teori MotivasiMaslow (1)
BAB LIMA Motivasi
  • Teori motivasi Maslow menyatakan bahwa
  • Kebutuhan individu diatur dalam suatu urutan
    hierarki mengenai kebutuhan
  • Orang akan berusaha memuaskan kebutuhan yang
    lebih mendasar (tingkat rendah) sebelum
    mengarahkan perilaku menuju kebutuhan dengan
    tingkat yang lebih tinggi

57
Teori MotivasiMaslow (2)
BAB LIMA Motivasi
  • Lima tingkat kebutuhan Maslow, mulai dari yang
    terendah hingga yang tertinggi, adalah
  • Fisiologis
  • Keselamatan dan keamanan
  • Kepemilikan, sosial, dan cinta
  • Harga diri
  • Aktualisasi diri

58
Teori MotivasiERG Adelfer (1)
BAB LIMA Motivasi
  • Teori ERG Alderfer merupakan hierarki kebutuhan
    yang terdiri dari tiga rangkaian kebutuhan
  • Eksistensi
  • Hubungan
  • Pertumbuhan

59
Teori MotivasiERG Adelfer (2)
BAB LIMA Motivasi
  • Sebagai tambahan terhadap proses progres kepuasan
    yang digambarkan Maslow, Alderfer menyatakan
    bahwa
  • Jika seseorang merasa frustrasi dalam usahanya
    memuaskan satu tingkat kebutuhannya, dia mungkin
    akan kembali ke tingkat kebutuhan yang lebih
    rendah

60
Teori MotivasiHerzberg (1)
BAB LIMA Motivasi
  • Penelitian Herzberg mengungkapkan adanya dua
    rangkaian faktor yang penting
  • Motivator merupakan kondisi intrinsik yang
    mencakup pencapaian, pengakuan, dan tanggung
    jawab
  • Faktor higiene merupakan kondisi ekstrinsik dan
    mencakup gaji, kondisi kerja, dan keamanan
    pekerjaan

61
Teori MotivasiHerzberg (2)
BAB LIMA Motivasi
  • Dalam pandangan Herzberg
  • Hanya motivator yang memberikan kontribusi
    terhadap kepuasan,
  • oleh karena itu motivator memiliki kekuatan untuk
    menyediakan motivasi

62
Kebutuhan akan Pencapaian
BAB LIMA Motivasi
  • McClelland telah mengembangkan serangkaian faktor
    deskriptif yang merefleksikan kebutuhan tinggi
    akan pencapaian, yaitu
  • Orang suka menerima tanggung jawab untuk
    memecahkan masalah
  • Orang cenderung menetapkan tujuan pencapaian yang
    moderat dan cenderung mengambil risiko yang
    diperhitungkan
  • Orang menginginkan umpan-balik atas kinerjanya

63
Teori Ekspektansi
BAB LIMA Motivasi
  • Istilah kunci dalam teori ekspektansi meliputi
  • Instrumentalitas, merujuk pada kekuatan dari
    keyakinan seseorang bahwa mencapai suatu hasil
    spesifik akan mengarah pada hasil yang kedua
  • Valensi, merujuk pada preferensi seseorang untuk
    memperoleh atau menghindari hasil tertentu
  • Ekspektansi, merujuk pada keyakinan seseorang
    berkaitan dengan kemungkinan atau probabilitas
    subjektif bahwa suatu perilaku tertentu akan
    diikuti oleh hasil tertentu

64
Teori Keadilan
BAB LIMA Motivasi
  • Inti teori keadilan adalah bahwa karyawan
    membandingkan input dan output pekerjaan mereka
    dengan orang lain dalam situasi kerja yang serupa
  • Input adalah apa yang dibawa oleh individu ke
    dalam pekerjaan seperti keterampilan, pengalaman,
    dan usaha
  • Output adalah apa yang diterima seseorang dari
    pekerjaan seperti pengakuan, gaji, tunjangan, dan
    kepuasan

65
Penetapan TujuanLangkah 1-2
BAB LIMA Motivasi
  • Mendiagnosis kesiapan
  • Mempersiapkan karyawan melalui
  • Interaksi interpersonal yang meningkat
  • Komunikasi
  • Pelatihan
  • Rencana tindakan untuk penetapan tujuan

66
Penetapan TujuanLangkah 3-4
BAB LIMA Motivasi
  1. Menekankan atribut dari tujuan yang seharusnya
    dipahami oleh manajer dan bawahan
  2. Melaksanakan peninjauan menengah untuk membuat
    penyesuaian yang diperlukan dalam menetapkan
    tujuan

67
Penetapan TujuanLangkah 5
BAB LIMA Motivasi
  • Melakukan peninjauan akhir untuk memeriksa
  • Rangkaian tujuan
  • Modifikasi
  • Tujuan yang tercapai

68
Kontrak Psikologis
BAB LIMA Motivasi
  • Suatu kontrak psikologis merupakan kesepakatan
    tidak tertulis antara individu dan
    organisasi,merinci apa yang diharapkan untuk
    diberikan dan diterima dari pihak yang lain

69
Kontrak PsikologisEkspektasi
BAB LIMA Motivasi
  • Ekspektasi karyawan
  • Apa yang akan diberikan oleh organisasi kepada
    mereka
  • Apa yang harus mereka berikan kepada organisasi
  • Ekspektasi organisasi
  • Apa yang diberikannya kepada karyawan
  • Apa yang diterimanya dari karyawan

70
BAB ENAM
Perancangan Pekerjaan, Kerja, dan Motivasi
71
Perancangan Pekerjaan
BAB ENAM Perancangan Pekerjaan, Kerja, dan
Motivasi
  • Perancangan pekerjaan melibatkan keputusan dan
    tindakan manajerial yang merinci
  • Kedalaman pekerjaan yang objektif
  • Rentang pekerjaan
  • Hubungan pekerjaan untuk memuaskan persyaratan
    organisasi dan juga persyaratan pribadi dari
    pemegang kerja

72
Kualitas Kehidupan Kerja
BAB ENAM Perancangan Pekerjaan, Kerja, dan
Motivasi
  • Manajer kontemporer harus mempertimbangkan
    persoalan kualitas kehidupan kerja ketika
    merancang pekerjaan
  • Persoalan ini merefleksikan kekhawatiran
    masyarakat atas pengalaman kerja, yang
    memberikan kontribusi pada pertumbuhan dan
    perkembangan pribadi karyawan

73
Peningkatan Kehidupan KerjaProses Evolusioner
BAB ENAM Perancangan Pekerjaan, Kerja, dan
Motivasi
  • Strategi meningkatkan potensi pekerjaan untuk
    memuaskan persyaratan sosial dan personal dari
    pemegang pekerjaan telah melalui proses
    evolusioner

74
Peningkatan Kehidupan KerjaRotasi dan Perluasan
Pekerjaan
BAB ENAM Perancangan Pekerjaan, Kerja, dan
Motivasi
  • Usaha awal diarahkan menuju rotasi pekerjaan dan
    perluasan pekerjaan
  • Strategi ini menghasilkan beberapa keuntungan
    dalam kepuasan kerja tapi tidak mengubah
    motivator utama yaitu tanggung jawab, pencapaian,
    dan otonomi

75
Peningkatan Kehidupan KerjaPemerkayaan
Pekerjaan (1)
BAB ENAM Perancangan Pekerjaan, Kerja, dan
Motivasi
  • Selama tahun 1960-an, pemerkayaan pekerjaan
    menjadi suatu strategi yang dikenal secara luas
    untuk meningkatkan kualitas dari faktor kehidupan
    kerja
  • Strategi ini didasarkan pada teori motivasi
    Herzberg dan melibatkan peningkatan kedalaman
    pekerjaan melalui delegasi otoritas yang lebih
    besar dari pemegang pekerjaan

76
Peningkatan Kehidupan KerjaPemerkayaan
Pekerjaan (2)
BAB ENAM Perancangan Pekerjaan, Kerja, dan
Motivasi
  • Walau terdapat beberapa keberhasilan besar,
    pemerkayaan pekerjaan tidak dapat diaplikasikan
    secara universal karena tidak mempertimbangkan
    perbedaan individual

77
Perbedaan Individual(1)
BAB ENAM Perancangan Pekerjaan, Kerja, dan
Motivasi
  • Perbedaan individual sekarang diakui sebagai
    variabel penting untuk menjadi pertimbangan
    ketika merancang pekerjaan

78
Perbedaan Individu(2)
BAB ENAM Perancangan Pekerjaan, Kerja, dan
Motivasi
  • Perbedaan individu yang mempengaruhi reaksi
    pemegang pekerjaan terhadap lingkungan dan
    hubungan pekerjaan mereka
  • Pengalaman
  • Kompleksitas kognitif
  • Kebutuhan
  • Nilai
  • Valensi
  • Persepsi dari keadilan

79
Perbedaan Individu dan Perbedaan Lain
BAB ENAM Perancangan Pekerjaan, Kerja, dan
Motivasi
  • Keputusan perancangan pekerjaan menjadi sangat
    kompleks ketika perbedaan individu dikombinasikan
    dengan
  • Perbedaan lingkungan
  • Perbedaan situasional
  • Perbedaan manajerial

80
Perbedaan IndividuPersepsi Positif (1)
BAB ENAM Perancangan Pekerjaan, Kerja, dan
Motivasi
  • Walau pengukuran perbedaan individu tetap menjadi
    masalah, manajer seharusnya didorong untuk
    memeriksa cara untuk meningkatkan persepsi
    positif dari
  • Keragaman
  • Identitas
  • Signifikansi
  • Otonomi
  • Umpan-balik

81
Perbedaan IndividuPersepsi Positif (2)
BAB ENAM Perancangan Pekerjaan, Kerja, dan
Motivasi
  • Dengan meningkatkan persepsi positif,potensi
    terciptanya kinerja pekerjaan yang berkualitas
    tinggi dan kepuasan kerja yang tinggi dapat
    ditingkatkan, sesuai kebutuhan pemegang pekerjaan
    akan pertumbuhan yang tinggi

82
Karakteristik Pekerjaan
BAB ENAM Perancangan Pekerjaan, Kerja, dan
Motivasi
  • Strategi yang baru-baru ini dikembangkan dalam
    perancangan pekerjaan menekankan pentingnya
    karakteristik pekerjaan seperti yang
    dipersepsikan oleh pemegang pekerjaan

83
Perancangan Pekerjaan(1)
BAB ENAM Perancangan Pekerjaan, Kerja, dan
Motivasi
  • Banyak organisasi, meliputi Volvo, Citibank,
    General Motors, dan General Foods, telah mencoba
    perancangan pekerjaan dengan berbagai tingkat
    keberhasilan

84
Perancangan Pekerjaan(2)
BAB ENAM Perancangan Pekerjaan, Kerja, dan
Motivasi
  • Penelitian yang ada saat ini tidak cukup untuk
    membuat generalisasi yang luas berkenaan dengan
    penyebab yang tepat dari keberhasilan dan
    kegagalan dalam mengaplikasikan perancangan
    pekerjaan
  • Manajer harus mendiagnosis sendiri situasi untuk
    menentukan penerapan rancangan pekerjaan di
    organisasi mereka

85
Perancangan PekerjaanTeori Sosioteknik
BAB ENAM Perancangan Pekerjaan, Kerja, dan
Motivasi
  • Teori sosioteknik mengkombinasikan persoalan
    teknologi dan sosial dalam praktik perancangan
    pekerjaan
  • Teori sosioteknik sebanding dengan strategi
    perancangan pekerjaan, dan bahkan menekankan
    kepentingan praktis untuk merancang pekerjaan
    yang menyediakan otonomi, umpan-balik,
    signifikansi, identitas, dan keragaman

86
Perancangan PekerjaanTQM (1)
BAB ENAM Perancangan Pekerjaan, Kerja, dan
Motivasi
  • Total quality management (TQM) mengkombinasikan
    ide dari pemerkayaan pekerjaan dan teori
    sosioteknik

87
Perancangan PekerjaanTQM (2)
BAB ENAM Perancangan Pekerjaan, Kerja, dan
Motivasi
  • Manajer yang mengimplementasikan TQM, merancang
    pekerjaan yang memberdayakan individu, untuk
    membuat keputusan penting mengenai kualitas
    produk/jasa
  • Proses pemberdayaan mendorong
  • manajemen partisipatif
  • modul tugas yang berorientasi pada tim
  • otonomi

88
BAB TUJUH
Evaluasi, Umpan Balik, dan Penghargaan
89
Evaluasi Kinerja
BAB TUJUH Evaluasi, Umpan Balik, dan Penghargaan
  • Evaluasi kinerja memiliki beberapa peran utama,
    antara lain
  • menyediakan suatu dasar untuk alokasi penghargaan
  • mengidentifikasikan karyawan yang berpotensi
    tinggi
  • mengukur validasi dari efektivitas prosedur
    pemilihan karyawan
  • mengevaluasi program pelatihan sebelumnya
  • memfasilitasi perbaikan kinerja di masa mendatang

90
Umpan-balik
BAB TUJUH Evaluasi, Umpan Balik, dan Penghargaan
  • Sesi umpan-balik harus menggunakan informasi
    objektif yang membantu dalam membimbing karyawan
    yang dievaluasi untuk memperbaiki atau
    mempertahankan kinerjanya
  • Suatu program umpan-balik 360 derajat melibatkan
    penggunaan berbagai sumber informasi dari
    serangkaian evaluator (misalkan supervisor,
    bawahan, rekan kerja, dan lainnya)

91
Reinforcement
BAB TUJUH Evaluasi, Umpan Balik, dan Penghargaan
  • Teori reinforcement menyatakan bahwa perilaku
    dipengaruhi oleh konsekuensinya dan dengan
    mengendalikan konsekuensi kita bisa mempengaruhi
    perilaku
  • Perilaku yang diinginkan diperkuat melalui
    penggunaan penghargaan, sementara perilaku yang
    tidak diinginkan dapat dihilangkan melalui hukuman

92
Penghargaan
BAB TUJUH Evaluasi, Umpan Balik, dan Penghargaan
  • Suatu model penghargaan individual yang berguna
    akan menyertakan anggapan bahwa selain motivasi,
    kemampuan, keterampilan, dan pengalaman juga
    menghasilkan berbagai tingkat kinerja individu
  • Kinerja yang dihasilkan kemudian dievaluasi oleh
    manajemen, yang dapat menghasilkan dua jenis
    penghargaan intrinsik dan ekstrinsik

93
Reinforcement
BAB TUJUH Evaluasi, Umpan Balik, dan Penghargaan
  • Teori reinforcement menyatakan bahwa perilaku
    dipengaruhi oleh konsekuensinya dan dengan
    mengendalikan konsekuensi kita bisa mempengaruhi
    perilaku
  • Perilaku yang diinginkan diperkuat melalui
    penggunaan penghargaan, sementara perilaku yang
    tidak diinginkan dapat dihilangkan melalui hukuman

94
BAB DELAPAN
Mengelola Perilaku Buruk
95
Perilaku Buruk
BAB DELAPAN Mengelola Perilaku Buruk
  • Perilaku buruk dalam organisasi memiliki banyak
    bentuk yang berbeda
  • Secara umum, management of employee misbehavior
    (MEM) merupakan tanggung jawab formal manajer
  • Kelompok-kelompok di mana karyawan yang
    berperilaku buruk berada juga memiliki peran
    informal dalam memperbaiki atau menghukum
    perilaku buruk dari rekan kerja mereka

96
MEM
BAB DELAPAN Mengelola Perilaku Buruk
  • MEM memiliki tema antardisiplin
  • Sejumlah teori, studi, dan model tersedia untuk
    menelusuri penyebab, mediator, hasil, dan biaya
    dari perilaku organisasi yang buruk

97
Perilaku BurukTujuan
BAB DELAPAN Mengelola Perilaku Buruk
  • Tujuan dari perilaku buruk untuk menengahi
    hubungan antara penyebab dan hasil
  • Tujuan ini dianggap normatif atau instrumental

98
BAB SEMBILAN
Mengelola Stres Individu
99
Stres
BAB SEMBILAN Mengelola Stres Individu
  • Stres merupakan respons adaptif yang dimoderasi
    oleh perbedaan individu
  • Ini berarti stres merupakan konsekuensi dari
    setiap tindakan, situasi, atau peristiwa yang
    menempatkan tuntutan khusus terhadap seseorang

100
StresKonsekuensi
BAB SEMBILAN Mengelola Stres Individu
  • Stres dapat memiliki konsekuensi psikologis,
    perilaku, dan fisiologis
  • Hubungan antara stres dan konsekuensi fisiologis
    merupakan hal yang kompleks dan dapat secara
    potensial menimbulkan hal yang serius bagi
    kesehatan individu yang tidak dapat atau tidak
    mengatasi stressor yang memancing stres

101
(No Transcript)
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com