ANEMIA MEGALOBLASTIK - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

ANEMIA MEGALOBLASTIK

Description:

ANEMIA MEGALOBLASTIK ANEMIA MEGALOBLASTIK Kelainan kurang darah yang diakibatkan gangguan sintesis DNA ditandai adanya sel megaloblasti Sel yang paling dipengaruhi ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:1486
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 48
Provided by: itsukiFil
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: ANEMIA MEGALOBLASTIK


1
ANEMIA MEGALOBLASTIK
2
ANEMIA MEGALOBLASTIK
  • Kelainan kurang darah yang diakibatkan gangguan
    sintesis DNA ditandai adanya sel megaloblasti

3
  • Sel yang paling dipengaruhi adalah sel yang
    membelah cepat darah dan epitel usus
  • Kebanyakan disebabkan defisiensi B12 dan asam
    folat
  • Kekurangan keduanya menyebabkan gangguan sintesa
    DNA sehingga pembelahan terganggu.

4
(No Transcript)
5
(No Transcript)
6
(No Transcript)
7
GEJALA KLINIS DEF B12
  • Kelainan melibatkan darah, GE, saraf
  • Anemia
  • Muka pucat mata kekuningan
  • Kadar bilirubin meningkat
  • Nyeri lidah, lidah papilnya halus dan kemerahan.
  • Anoreksia mungkin dengan diare
  • Matirasa, kelemahan dan ataksia, mudah lupa,
    sampai psikosis, reflek lutut menurun

8
KLINIS DEF ASAM FOLAT
  • Mirip def B12 tetapi tidak tampak gangguan
    neurologis

9
Terapi def B12
  • Kobalamin 1000 mikrogram IM tiap minggu sampai 6
    minggu
  • Bila membaik diberikan 1 bulan sekali
  • Bisa dilanjutkan oral 2 mg/hari
  • Bila perlu tranfusi PRC pelan pelan
  • Pengobatan penyakit penyebab
  • Asam folat oral dosis tinggi

10
Terapi def asam folat
  • Asam folat 1-5 mg / h

11
(No Transcript)
12
TRANFUSI DARAH
  • Dr. Ali Santoso, Sp.PD

13
INDIKASI TRANFUSI
  • Hb lt 8 g/dl
  • Pre operasi
  • - Tanpa iskemi Hblt 8 g/dl
  • - Dengan iskemi Hblt 10 g/dl

14
SARAT DONOR
  • Keadan umum baik
  • Usia 17-65 tahun
  • BB 50 kg atau lebih
  • Tidak demam lt 37,5C
  • Denyut nadi normal (reguler, normokardi)
  • Tekanan darah
  • - terendah 90/50 mmHg
  • - tertinggi 100/180 mmHg

15
SARAT DONOR
  • Donor terakhir 8 minggu
  • Tidak hamil
  • Bukan tuberkulosis aktif
  • Bukan asma bronkiale simtomatik
  • Paska pembedahan
  • 6 bulan setelah operasi
  • Luka operasi sembuh dari operasi kecil
  • 3 hari setelah ektraksi gigi
  • Tidak ada riwayat perdarahan abnormal
  • Tidak ada riwayat kejang

16
SARAT DONOR
  • DONOR SETELAH IMUNISASI
  • Tidak ada gejala setelah tindakan
  • Vaksinasi
  • - cacar setelah suntikan reda
  • - Campak, gondong, demam kuning, polio
  • dua minggu setelah imunisasi terakhir
  • - Campak jerman 2 bulan

17
SARAT DONOR
  • DONOR PADA PENDERITA MALARIA
  • Pulang dari daerah endemik 6 bulan tidak timbul
    gejala
  • Penderita pernah malaria 3 tahun penyakitnya
    asimtomatik

18
ANTIGEN DAN ANTIBODI ERIS
  • ANTIGEN ERIS
  • Protein atau lipoprotein berada di lapisan lipid
    membran eris
  • Pembentukannya dikode gen pada lokus spesifik
    pada DNA
  • Akan tetap dimiliki seumur hidup
  • ANTIBODI ERIS
  • Terbentuk akibat respon adanya antigen endogen
    dari eritrosit

19
GOLONGAN DARAH
  • Ada 25 sistim golongan darah
  • Sistim golongan darah yang diperiksa untuk
    kepentingan tranfusi adalah sistim ABO dan Rh.

20
GOLONGAN DARAH ABO
21
GOLONGAN DARAH RHESUS
22
Reaksi bagi donor
  • Sinkop
  • Lemas
  • Takipnue
  • Pusing
  • Pucat
  • Mual
  • Kejang
  • Penurunan kesadaran

23
UJI DARAH DONOR
  • Uji darah golongan ABO
  • Uji darah golongan rhesus
  • Uji antibodi yang tidak diharapkan (pada orang
    yang pernah tranfusi atau hamil)
  • Uji terhadap penyakit infeksi
  • Uji crossmatch

24
CROSSMATCH
  • MAYOR
  • Menguji reaksi antara eris donor dengan serum
    resipien
  • MINOR
  • Menguji reaksi antara serum donor dengan eris
    resipien

25
(No Transcript)
26
RESIKO TRANFUSI
  • Didapatkan reaksi tranfusi sebanyak 6,6
  • Dari yang alami reaksi tranfusi
  • Demam 55
  • Menggigil 14
  • Alergi (urtikaria, gatal) 20
  • Hepatitis serum positif 6
  • Reaksi hemolitik 4
  • Overload sirkulasi 1

27
REAKSI TRANFUSI HEMOLITIK
  • PATOGENESIS
  • - berkembangnya antibodi yg bereaksi dgn
  • antigen eritrosit,
  • Didapat 2 macam
  • - Reaksi tranfusi hemolitik segera terjadi
  • intra vaskuler
  • - Reaksi tranfusi hemolitik lambat terjadi
  • pada SRE
  • Umumnya terjadi akibat kesalahan pencatatan atau
    ABO mismatching

28
REAKSI TRANFUSI HEMOLITIK SEGERA
  • Terjadi segera saat tranfusi dilakukan
  • Klinis panas, menggigil, nyeri dada, sesak,
    takikardi, hipotensi, GGA, syok, DIC
  • Patogenesis
  • - terjadi interaksi antibodi dengan antigen
  • membran sel eris membentuk komplek imun
  • - Selanjutnya terjadi aktifasi komplemen,
  • mekanisme koagulasi
  • Syok terjadi akibat pelepasan vasoaktif
  • GGA terjadi akibat iskemi yg disebabkan
    hipotensi, koagulasi intravaskuler dan
    vasokontriksi

29
REAKSI TRANFUSI HEMOLITIK SEGERA
  • PENANGANAN
  • Hentikan tranfusi, darah contoh dikirim ke PMI
  • Hidrasi secukupnya untuk hindari GGA, bila perlu
    lasix
  • Exchange tranfusion
  • PENCEGAHAN
  • - Hampir semua terjadi akibat mismatch karena
    kesalahan petugas
  • Perbaikan label, identifikasi pasien, penempatan
    darah dll.

30
REAKSI TRANFUSI HEMOLITIK TERTUNDA
  • Lebih ringan, terjadi 2-10 setelah tranfusi
  • Perusakan eris lambat, trjadi ekstravaskuler
  • Eris dibungkus IgG selanjutnya dirusak di SRE
  • Penagnan biasanya cukup dengan hidrasi saja

31
PURPURA POST TRANFUSI
  • Terjadi setelah 5-10 hari tranfusi
  • Disebabkan berkembangnya aloantibodi terhadap
    trombosit.
  • Kebanyakan penderita didahului kehamilan dan
    tranfusi
  • Terapi kortikosteroid

32
KERUSAKAN PARU AKUT
  • Berupa respiratory distress berat tiba2, terjadi
    beberapa jam setelah tranfusi (sering dari donor
    multipara)
  • Disebabkan sindroma udem pulmonal non kardiogenik
  • Tranfusi antibodi dari plasma donor bereaksi dgn
    granulosit resipien
  • Terjadi aglutinasi granulosit dan aktivasi
    komplemen di jaringan paru
  • Endotel kapiler paru rusak -gt kebocoran cairan di
    alveolus
  • Klinis menggigil, panas, nyeri dada, sesak
  • Thorax foto tampak udem paru.
  • Penanganan penangan udem paru dan hipoksia,
    kortikosteroid dosis tinggi

33
IMUNOMODULASI
  • Tranfusi memasukkan efektor sel imun, produk
    sitokin, dan bahan antigen lain.
  • Ini meningkatkan kemungkinan sindroma klinis
    imunologi

34
DEMAM
  • Disebabkan antibodi leukos, antibodi trombos,
    atau senyawa pirogen
  • Menghindari demam
  • 1. Crossmatch leuko donor dgn serum resipien
  • 2. Produk darah rendah leukos
  • 3. Prednison 50 mg 2 hari sebelum tranfusi
  • 4. Aspilet 1 g saat mulai menggigil

35
REAKSI ALERGI
  • Gambaran rutikaria, skin rash, spasme bronkus,
    angio udem, syok anaphilaksis
  • Syok anafilaksis 1 dari 20000 tranfusi
  • - terjadi akibat interaksi IgA darah donor dgn
  • anti IgA plasma resipien
  • - dicegah dengan eris yang dicuci
  • Urtikaria, gatal 3 tranfusi
  • - Interaksi Antigen dg IgE resipien memicu
  • dikeluarkannya histamin dari sel mast
  • - Pencegahan Antihistamin, eris yg dicuci,
    plasma
  • donor dikurangi

36
KELEBIHAN CAIRAN
  • Tranfusi dapat membuat kelebihan pada sirkulasi
    -gt bisa odem paru akut
  • Hati hati
  • Gagal jatung
  • Usila 2 ml darah/kgBB/jam

37
TRANFUSI MASIF
  • Koagulan sitrat menimbulkan hipokalsemi bila
    banyak darah yang ditranfusikan
  • Penyimpanan lama banyak yang rusak -gt
    meningkatkan Kalium.
  • Pasien berat dengan tranfusi masif dapat
    menyebabkan asidosis, hipoksemi, hipotermi,
    hipokalsemi dan hiperkalemi

38
MIKROAGREGAT
  • Darah disimpan lama terbentuk agregat trombosit,
    leukosit dan fibrin.
  • Agregat mikro, bisa lolos dari penyaringan.
  • Bila tranfusi masif jumlah mikroagregat meningkat
    -gt terjadi obstruksi mikrovaskuler (sidrom
    disfungsi pulmonal)

39
KOMPLIKASI INFEKSI
  • INFEKSI VIRUS
  • 1. Hepatitis virus B, C
  • 2. HIV
  • 3. HTLV
  • 4. SITOMEGALO VIRUS
  • 5. ESPTEIN-barr VIRUS
  • 6. PARVOVIRUS

40
INFEKSI LAIN
  • MALARIA DAN PROTOZOA LAIN
  • SIFILIS
  • INFEKSI KONTAMINASI BAKTERI LAIN

41
Macam tranfusi darah
  • A. DARAH LENGKAP
  • Berisi eris, trombos, leukos, dan plasma
  • 250ml darah 37 ml antikoagulan
  • Darah segar lt 48 jam, trombosit, faktor
    pembekuan masih baik
  • Darah baru lt 5 hari, 2,3 difosfogliserat
    menurun
  • I untuk kasus perdarahan besar
  • KI Anemia kronik yang normovolemik
  • 1 unit naik 1 g, habis dalam 4 jam

42
B. PRC
  • Berisi eri, leiko, trombo, sedikit plasma, Hmt
    60-70, volume 150-300ml
  • I untuk penderita yang memerlukan peningkatan
    pembawa O2 gagal ginjal, keganasan dll.
  • KI tidak diboleh diberikan dalam jumlah banyak
  • Dosis - 1 unit Hb naik 1 g

43
C. Trombosit pekat
  • Berisi trombosit, beberapa Leukos, Eris, plasma
  • 1 katong berisi 5,5 x 10 pangkat 10 dalam volume
    50 ml.
  • Dapat disimpan pada suhu 20-24 C selama 3 hari,
    tapi hemostatiknya kurang baik
  • Disimpan suhu 1-6C bisa disimpan 3 hari dengan
    hemostatik baik

44
Trombosit pekat
  • INDIKASI
  • Trombosit lt 50 ribu dengan perdarahan, untuk
    operasi atau tindakan invasif
  • Profilaksis dengan trombosit lt 10 ribu
  • KI
  • Tidak efektif untuk peny destruktif trombosit
    ITP, TTP, DIC. Diberikan bila perdarahan aktif
  • Trombositopeni pada sepsis, hipersplenisme
    kecuali perdarahan aktif.

45
Trombosit pekat
  • DOSIS
  • 1 unit/10 kgBB
  • 1 unit menaikan 5-10 ribu

46
D. FFP
  • Berisi plasma, faktor pembekuan, koplemen dan
    protein plasma
  • Disimpan dalam suhu 18C, bisa 1 tahun.
  • Volume 200-250 ml
  • INDIKASI
  • Gangguan pembekuan penyakit hati, DIC, TTP,
    Dilusi koagulopati tranfusi masif
  • KONTRA INDIKASI
  • Tidak untuk mempertahankan volume sirkulasi
    karena resiko infeksi dan aloantibodi

47
FFP
  • CARA PEMBERIAN
  • Diberikan 6 jam setelah pencairan
  • Cocok ABO
  • 4-6 unit dapat meningkatkan faktor koagulasi
    20-30
  • Efek samping menggigil, demam, overload
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com